Tunggu aba aba Lun buat puter backsoundnya.
Alis Naruto berkerut mendengarnya.
"Kesepakatan?" tanya Naruto.
"Duduklah dulu." Tawar Sasuke. Akhirnya Naruto duduk disamping Menma.
"Kesepakatan apa yang tuan bicarakan?" tanya Naruto.
Sasuke menghela nafas lalu mengamati wajah Naruto lekat lekat. Tidak ada jejak seperti dia menyembunyikan sesuatu, Sasuke mendesah pelan setelah menyimpulkan bahwa Naruto ini mungkin mengidap pikun dini.
"Apa kamu masih ingat satu minggu yang lalu diperbatasan. Tuan muda yang terpanah di dadanya?" Naruto berpikir sebentar lalu mengklik tangannya.
"Ahh ... Ternyata anda tuan muda itu. Ya, kalau ku lihat itu memang anda."
"Un. Sebelumnya, aku adalah Uchiha Sasuke."
"Uchiha ... Uchi-" bola mata Naruto perlahan melirik pada Sasuke dengan ekspresi terkejut, "ah. Pangeran." Naruto berdiri langsung dan membungkuk dengan posisi hormat sampai dahinya menyentuh lantai.
"Tolong. Maafkan hambamu ini Pangeran." Habis sudah! Pikir Naruto. Ia mengutuk perbuatannya sewaktu bertemu Sasuke untuk pertama kali. Ia tidak bisa membayangkan hukuman apa yang pantas ia dapatkan, bahkan jika itu seimbang maka pilihannya adalah menghilangkan jiwa hingga tidak bisa berinkarnasi.
Sasuke tertawa dalam hati. Ternyata membuat pria ini tunduk tidaklah sulit. Jika ia tau dari awal. Ia akan menggunakan posisinya untuk menakuti Naruto.
"Sudahlah. Aku tidak ingin terlalu formal. Biarkan yang lalu menjadi kenangan. Aku ingin bicara denganmu." Ucap Sasuke, ia membiarkan Naruto membeku sesaat sebelum kembali duduk. Tidak berani mendongakkan kepalanya.
Menma disebelah mereka hanya diam menonton bagaimana Ayahnya bersujud.
"Kesepakatan apa yang ingin tuan lakukan denganku?" tanya Naruto dengan gugup.
"En. Periksa tubuhku." Sasuke mengulurkan tangannya kedepan yang disambut Naruto. Ia menekan beberapa titik akupunktur Sasuke.
"Inshomia, qi bermasalah, beberapa meridian rusak dan dantian." Mata Naruto melebar setelahnya.
"Ini-bunga seribu racun?" Sasuke menarik tangannya lagi.
"Aku ingin kamu yang memperbaiki tubuhku."
"Tapi ini-"
"Menolak perintah Pangeran?" Ucap Sasuke. Ia sengaja memakai posisinya untuk membuat Naruto kembali tunduk.
"Tidak, yang mulia Pangeran."
Bunga seribu racun. Naruto hampir tidak percaya jika Pangeran Sasuke mendapat racun ini. Ia belajar ilmu kedokteran sekitar lima tahun yang lalu dan Naruto tau tentang bunga ini. Ialah bunga yang sangat jarang ditemukan bahkan cerita tentang bunga seribu racun juga di anggap hanya mitos.
Yang paling berbahaya dari bunga ini adalah efek. Bagaimana perlahan racun dalam tubuh seseorang akan merusak semua jaringan dalam tubuh. Diakhiri dengan kerusakan dantian yang sangat berharga bagi kultivator. Dikatakan akan ada seribu kesakitan dalam tubuh yang terkena bunga seribu racun ini.
Naruto terpana. Ia ingin tau kebencian macam apa yang pelaku rasakan pada Pangeran Sasuke karena, untuk mendapatkan sari racun memang sangat sulit bahkan bisa menghabiskan waktu bertahun tahun untuk menyulingnya.
Naruto kagum. Dengan jaringan yang rusak. Sasuke masih bisa mengeluarkan energi sebanyak dan sekuat itu. Tidak diragukan lagi tentang ketenarannya dalam mencapai kultivasi tingkat tinggi dalam usia muda bukanlah omong kosong saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRINCE [SASUNARU]
Fantasy[Complete-Belum Revisi] [RE-ONGOING] Naruto, sang kultivator muda yang berbakat dalam penyembuhan mempunyai cita-cita mengunjungi banyak tempat. Namun, ia tidak menyangka jika suatu saat seseorang akan datang dan menjadikannya selir. Sasuke adalah P...