45

4.9K 614 32
                                    

•Ada sedikit part gore

"Ibu, aku mau permen," rengek seorang bocah pada Ibunya dipasar. Sang Ibu menasehatinya agar tidak terlalu makan banyak permen namun tetap melangkah untuk membelikan anaknya beberapa kembang gula itu.

Naruto tersenyum melihat interaksi Ibu dan anak ini, ia bisa membayangkan juga apabila Menma tengah merengek dengan kedua mata bundarnya dan Naruto akan luluh pada menit berikutnya.

Naruto tetap berjalan melawan arus kepadatan masyarakat yang tengah membeli bahan kebutuhan dipasar, ia membawa tangannya di belakang punggung, saling menggetuk sembari melihat stan kanan kirinya.

Naruto berhenti ketika melihat toko yang menjual tanaman obat, ia masuk untuk melihat-lihat.

"Tuan, apa ada yang bisa saya bantu?" Naruto berbalik, melihat wanita muda yang mendekat dengan sikap sopan.

"Apa disini ada jamur lingzi dan melati batu?" Tanya Naruto.

"Ya, semua ada, ingin melihatnya?" Naruto mengangguk dan berjalan dibelakang gadis itu, ia dibawa kedalam ruangan kedua yang disekat dari ruang pertama. Disini bau tanaman tercium kuat dan lebih sedikit pengunjung, Naruto hanya melihat beberapa kultivator dengan pakaian dengan gerak-gerik misterius, terlihat tingkat kultivasi mereka lebih tinggi dan jelas mereka yang biasanya bersembunyi dibalik ketenaran.

Gadis itu membawa Naruto diujung sekat bagian kanan, Naruto bisa melihat diatas rak dinding, banyak kotak berjejer rapi.

"Berapa jumlah jamur dan melati batu yang diinginkan tuan?" Tanyanya.

"Tigapuluh jamur lingzi dan sebelas tangkai melati batu." Jawab Naruto tanpa jeda, ia mengernyitkan dahi, merasakan aura permusuhan yang kental disini, melalui matanya, ia melihat dua kultivator yang berdiri di rak lain tengah bertatapan, aura keduanya sangat mengancam tapi tidak ada pergerakan, hal semacam ini memang lumrah untuk kultivator tingkat atas, entah itu untuk tujuan pamer kekuatan atau menggertak pihak lain.

Setelah Naruto membayar semua bahan yang dibelinya, ia segera keluar untuk mencari udara segar, semua belanjaannya tadi ia masukkan dalam *tas kosmik.

*Tas kosmik memiliki ruang yang tidak terbatas, biasanya digunakan untuk membawa barang dalam jumlah banyak.

Naruto melanjutkan perjalanan sebelum matanya menangkap bayangan samar mencurigakan yang berjalan dengan terburu-buru sembari memeluk sesuatu ditangannya.

Tidak tau apa yang menyebabkan langkah Naruto berbalik mengikutinya, ia melihat bayangan itu semakin masuk ke dalam hutan dan Naruto mempercepat langkahnya, memakai teknik meringankan tubuh.

Bayangan itu berhenti disebuah tempat lapang ditengah hutan, ia berdiri dan melihat ke kanan dan kiri seperti mencari sesuatu sebelum membuka bungkusan yang ia pegang, Naruto bersembunyi disalah satu pohon besar.

Orang itu memakai jubah hitam bertudung rendah hingga Naruto hanya bisa melihat bibirnya yang pucat tipis, tidak terlalu kelihatan karena pohon dihutan ini tumbuh rapat hingga menghalangi sinar.

"Apa yang dia bawa?" Gumam Naruto dan melihat orang bertudung itu mengangkat sesosok bayi yang mungkin baru lahir sekitar seminggu, tali pusar masih belum mengering. Bayi itu tenang dan mengangkat jempol untuk menghisapnya.

Naruto berangggapan mungkin ini adalah penculikan bayi yang sangat sering terjadi untuk dibesarkan dan dididik sebagai budak.

Belum selesai Naruto menebak, matanya yang masih terpaku pada kedua orang itu terbelalak tidak percaya, gabungan antara terkejut, jijik dan takut. Orang bertudung itu mengangkat kelima jarinya yang hitam dan runcing untuk mengeluarkan jantung si bayi. Naruto bisa melihat bayi itu tersentak sedikit sebelum akhirnya jatuh dengan lemas ke tanah, diabaikan sedangkan orang yang memegang jantung berlumur darah yang masih berdetak itu memanggil ke dalam udara.

MY PRINCE [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang