KENZI: 27

2.6K 157 0
                                    

TYPO MERESAHKAN

TYPO MERESAHKAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

...

Bel masuk berbunyi guru pengawas masuk kedalam kelas masing-masing sesuai jadwal dan kelas IPA 2 mendapat pak bona yang mengawasinya. Kelas ini tidak di rombak seperti ujian-ujian sekolah lain. Masih sama duduk berdua dan dengan teman sebangku yang sama.

"Baik anak-anak bapak akan memberikan kertas ujian ini dan kalian harus mengerjakannya dengan mandiri dan jangan mencontek ingat!" Ucap pak bona sambil membagikan kertas ujiannya.

"Paham!"

"Paham pak"

Pak bona tersenyum senang, lalu kembali duduk di bangku miliknya sambil memainkan ponsel di hpnya dengan serius sehingga tidak melihat murid-muridnya sedang mencontek dengan teman sebangkunya. Berbeda dengan kenzi dan leta, leta mengerjakan dengan teliti sementara kenzi? Dia mengerjakan nanti yang terpenting adalah melihat wajah gadisnya dulu entah apa yang di pikirkan nya. apa mungkin di wajah leta Ada jawabannya? oh tentunya tidak bukan.

"Lang no lima" Bisik doni sambil mengangkat tangannya menunjukan lima.

"C"

"Tujuh?"

"B"

"Dua Puluh?"

"Gila lo ya! habis tujuh langsung dua Puluh, gua belum lah anjir" Dumel langit, yang di tatap hanya tersenyum polos.

"Ya kali aja lo udah"

"Selesain sendiri aja sonoh lo ah, ganggu gua aja!"

"Ye kan lo baik lag"

"Ada maunya aja lo puji gua!" Ucap langit dengan nada biasa tanpa bisik-bisik lagi.

"Hehe ya gapapa, ayolah lang"

"Ekhem itu yang di belakang sedang diskusi apa?" Ucap pak  bona melihat doni dan langit yang sedang berbicara.

"Diskusi cara buat bu dara suka sama langit pak" Celetuk doni membuat langit yang namanya di bawa-bawa mendelik.

"Oh tidak boleh! harusnya kamu Don diskusinya sama saya. kan saya yang suka sama bu dara, kamu ini gimana si!" Ucap pak bona menatap anak didiknya sebal.

"Ya kan mana saya tau, kalo saya tau pasti saya diskusi  sama bapak lah. mumpung ada langit ya udah saya diskusi sama langit aja"

POSESIF KENZI  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang