Empatpuluh Tujuh

744 81 8
                                    


HAPPY READING!!!

                       🌼 FOREVER YOUNG 🌼

Seorang gadis tengah duduk disebuah sofa dengan segelas wine ditangan kanannya, memandang penuh obsesi sebuah foto yang selama ini ia selalu simpan dibalik kasurnya.

Gadis itu sangat berbeda jika hari sudah malam seperti ini, ia berubah menjadi gadis menakutkan melebihi seorang mafia kejam.

Ia sungguh menginginkan pria itu malam ini, sudah lama dirinya tidak menjumpai kekasihnya itu.

Perlahan senyum miring tercetak jelas dibibir gadis yang mengenakan gaun merah itu, ia mendekatkan wajahnya pada foto besar ditangannya dengan sangat hati-hati.

Akhirnya bibir hangatnya menempel kuat dibenda tipis itu, menimbulkan bercak merah yang tertinggal disana.

Setelah melakukannya gadis itupun tergelak membayangkan wajah tampan sang kekasih yang kesenangan karena ciuman lembutnya barusan.

Kemudian matanya berpindah pada foto kedua yang terletak disudut ujung kamarnya, membuat ia dengan cepat mengambil jarum tajam untuk dilempar pada foto tersebut.

"Haha...Haha HaHa" Tawanya pecah ketika melihat wajah difoto itu yang terkoyak akibat tusukan benda tajam yang dilemparnya.

"Ini sangat sangat menyenangkan" Batinnya.

                                            ••••

Dilain tempat tepatnya dikamar dengan nuansa biru itu tengah duduk seorang gadis dikasurnya sembari melamunkan suatu hal yang menurutnya sangat serius.

Ia sedari tadi bingung, apa keputusan untuk mengajak Mina tinggal dirumahnya adalah benar atau mungkin kedua orang tuanya akan marah mendengar hal ini.. ia tidak berani mengatakannya sekarang.

Rose berpikir ia bisa saja menyewakan Mina tempat tinggal untuk gadis itu, tapi Rose tidak yakin Mina bisa membiayai hidupnya secara Rose tahu gadis itu tidak memiliki pekerjaan.

Dengan Mina yang tinggal dirumahnya, semua kebutuhan gadis itu pasti akan terjamin dengan sebaik-baiknya.

Rose juga sangat menyayangi gadis itu, dirinya masih ingin menebus semua kesalahannya dulu dengan mengajak Mina tinggal dirumahnya ini.

Tangan gadis itupun bergerak mengambil benda pipih berwarna biru disamping tubuhnya, ia butuh bantuan seseorang saat ini. Dirinya benar-benar bimbang dalam mengambil keputusan.

Setelah mengenggam ponselnya dengan cepat gadis itu mencari kontak Jungkook untuk bertanya apa yang harus ia putuskan, mereka sudah sering melakukan panggilan jika malam hari seperti ini.

Beberapa saat akhirnya kontak yang bertuliskan 'My Future' itu mengangkat panggilannya,

"Apa kau merindukanku Rosie?"

Rose dapat mendengar pria itu terkikik disebrang sana membuat jantungnya berdegup tak beraturan, ia berusaha tenang mendengar gombalan pria kelinci itu.

"Tidak"

"Lalu kenapa kau menelponku My Future?"

Lagi-lagi gadis itu dibuat gugup entah untuk keberapa kalinya, saat mulut manis pria itu mengatakan jika dirinya adalah masa depan terindah Jungkook. Yang memberi nama kontaknya diponsel Rose pun adalah pria itu, Jungkook selalu mengancamnya jika Rose berniat ingin mengubah namanya itu. Sungguh Rose sangat malu jika Jungkook berkata seperti barusan.

"Berhenti bercanda Kook-ah!!"

"Ahahaha.... astaga sayang sekali aku tidak bersamamu, jika tidak kau pasti sudah kucium"

FOREVER YOUNG✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang