🔥Pemikiran Rama🔥

1.2K 143 38
                                    

"Iye -  iye, yang mau  jadi papa muda," seloroh Rama 

Hari ini adalah hari dimana teman - teman  Arga melihat cowok  itu selalu menyunggingkan senyum meskipun tipis di bibirnya. Mereka semua sudah tau apa yang menyebabkan cowok itu berlaku demikian, yang nama nya cowok kalau udah bucin emang suka nggak tau tempat, nggak tau waktu.

"Live Streaming malam pertamanya ntar" sahut Gio 

Arga melempar tatapan tajam ke arah cowok  itu, "Sekali aja lo ulangin, gue pisahin kepala dari badan lo sendiri," ancam nya serius 

Viko mencebikkan bibirnya, "Widih  ngeri gue," sahutnya kemudian terkekeh 

Arga mengalihkan pandangannya kembali menatap layar ponsel yang ada di tangannya. Adara,  satu - satunya wanita yang sedang menemani nya chatting sekarang. Jujur, baru kali ini ia merasakan sesuatu yang benar - benar berasal dari hati nya. Banyak wanita yang pernah bermain - main dengannya, namun Arga tak pernah sama sekali memakai perasaannya.

"Biasanya  aja terang - terangan kalo masalah cewek, sekarang mah kagak," sindir Gio, tangan cowok itu langsung mendapat pukulan ringan dari Rama 

Arga menoleh, kemudian menghela nafas, "Cewek yang sekarang beda" jawabnya santai 

Gilang menghisap puntung rokok yang terselip di antara jari telunjuk dan tengah tangan  kanannya, "Bedanya apa emang?" tanya nya kepo

Arga menegakkan duduknya, memasukkan ponsel nya kembali ke  dalam saku nya, "Bahkan meskipun gue  nikah sekalipun, gue udah sah jadi suaminya sekalipun. Gue gak bakalan sentuh dia kalo bukan dia yang ijinin," ucap Arga kemudian 

Gio, Rama, Viko, Gilang langsung terdiam menatap  ke arah cowok itu, mulut mereka melongo mendengar perkataan Arga barusan. Sepertinya Arga memang harus di ruqyah sekarang, kesurupan jin  belakang sekolah mungkin 

Sejenak keheningan terjadi, Arga malah salting sendiri karena teman - temannya menatap ke arahnya dengan tatapan yang sulit untuk di  artikan

Prok! Prok! Prok!

Terdengar suara riuh tepuk tangan yang berasal dari ke empat temannya, Arga  menyandarkan kembali punggungnya ke sandaran  kursi  yang ia  duduki, tangannya  meraih vapoor yang ada di atas meja didepannya kemudian langsung menghisapnya 

"Ngeri gue ngeri.." seru Gio

"Bos kita jadi bucin sekarang," sahut Rama 

Arga membiarkan teman - temannya mengatakan apapun yang ingin mereka  katakan. Menertawakannya? oke kali ini ia bebaskan 

"Nggak  nyangka bad boy berubah jadi bucin boy begini," ucap Gilang kemudian tertawa 

Rama dan Gio tertawa mendengar ucapan Gilang barusan, sedangkan Viko hanya terkekeh kecil karenanya. 

"Tapi gue  setuju juga sih, gimanapun Adara juga pasti  trauma sama hubungan intim yang begitu," celetuk Viko sambil mulai fokus ke arah Arga 

Semua yang awal nya tertawa langsung terdiam ketika mendengar celetukan Viko barusan. Otak mereka seolah memutar balik memory dimana mereka masing - masing melihat video kejadian itu, video Darren dan teman - temannya  yang melakukan hal itu seolah binatang terhadap Adara  

"Sumpah, gue  kalo jadi si Dara, mending gue milih di bunuh sekalian," ucap Gilang 

Rama dan Gio mengangguk setuju

"Tapi gue kok kepikiran satu  hal lagi, bos" sahut Rama, "Kalo si Darren emang video in semua kejadian itu, gue nggak yakin bahwa video itu cuma ada di satu memory doang. Karena  nggak menutup kemungkinan juga video Dara mereka salin ke memory lainnya," sambung cowok itu kemudian 

ARGA : THE SAVAGE BOY {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang