🔥Keputusan dan Debat🔥

1.3K 115 56
                                    

"Eeeuunggg..." Lenguhan lemah terdengar dari mulut Adara sambil sedikit menarik tubuhnya ke atas

Pagi ini ia terbangun dengan rasa pegal disekujur tubuhnya. Katakanlah bahwa semalam Arga kembali meminta untuk round kedua dan ketiganya, hingga akhirnya berhenti karena sudah mendapatkan 3 kali puncak berturut - turut. Sedangkan ia? Entahlah ia sendiri tak menghitungnya

Tak ingin munafik, Arga menyentuhnya dengan terlalu nikmat sehingga ia pun tak bisa menolak

Sedikit menolehkan kepala nya kebelakang, mendapati cowok itu tengah mendengkur dengan lengannya yang masih sempurna melingkar memeluk pinggangnya. Mungkin juga kelelahan akibat aktivitas mereka semalam

"Arga, bangun yuk" ucap Adara sambil menepuk lembut tangan Arga yang berada di pinggangnya

Namun, bukannya membuka mata, justru cowok itu malah semakin mengeratkan pelukannya, seolah melarang wanitanya itu untuk beranjak dari ranjang

Adara berdecak, "Arga bangun..." ujarnya lagi

"Mmmmhh.. ntar dulu" sahut Arga malas

Tenang, sabar..... bagaimanapun nantinya ia akan menjadi istri Arga kan? Jadi ia harus belajar sabar mulai dari sekarang

Adara terdiam sejenak, berusaha mencari akal untuk membangunkan cowok itu. Sampai akhirnya, terbesit suatu ide yang mungkin agak sedikit nakal jika difikirkan, namun sudahlah ini semua ia lakukan agar Arga mau membuka matanya

Dengan sedikit berusaha, ia mencoba untuk membalikkan tubuhnya agar berhadapan langsung dengan Arga, kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga cowok itu

"Ah... Mmhhh... sayanggghhh" bisiknya

Dan benar saja! Dengan cepatnya Arga membuka mata dan memeluk erat tubuh wanitanya itu

"Jangan menggodaku, sayang" ucapnya, dengan tatapan yang sulit untuk diartikan

Adara terkekeh, kemudian mendorong dada bidang cowok itu agar melonggarkan pelukannya

"Udah ih, mau mandi aku" kesalnya, karena Arga tak kunjung melepaskan pelukannya, malah semakin erat

Arga tersenyum tipis, kemudian memberikan kecupan di ujung hidung serta bibir Adara, "Sepertinya mandi bersama lebih mempersingkat waktu" usulnya bermaksud jail

Adara membulatkan matanya, mempersingkat waktu apanya! Bahkan mungkin acara mandinya akan berubah menjadi 'mandi' yang lain jika Arga ikut bersamanya

"Enggak! Aku mandi sendiri" tolaknya spontan

Arga terkekeh melihat ekspresi panik Adara, kemudian disusul dengan dirinya mulai melonggarkan pelukannya agar wanita itu tak terus - terusan merengek seperti itu

"Ya udah, mandi sana. Ntar gantian" suruh Arga kemudian

Adara tersenyum, tanpa berfikir panjang ia langsung mendudukan tubuhnya di atas ranjang,  melupakan bahwa kini dirinya tak mengenakan apapun dan hanya selimut yang menutupi tubuhnya, tanpa di suruh pun secara otomatis selimut itu akan melorot jika dirinya duduk, menampakkan tubuh polos bagian atas nya, membuatnya panik untuk yang kedua kali nya

"Eh, astaga!"

Arga tertawa, apalagi ketika melihat Adara kembali berbaring dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya seperti semula

"Wah, apa itu tadi?" tanya Arga menggoda

Rona merah langsung menghiasi wajah Adara. Demi apapun ia ingin menghilang dari bumi sekarang. Bagaimana bisa ia melupakan tubuhnya yang masih polos seperti ini?!

ARGA : THE SAVAGE BOY {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang