Ruangan luas beralaskan marmer putih kini telah dipenuhi oleh segerombolan pemuda dengan raut seriusnya. Ketua mereka nampak duduk di sebuah sofa merah dengan menaikkan satu kakinya ke atas meja yang ada di depannya, sedangkan di sebelah kiri kanannya, berdiri 2 anak buah terpercaya nya, yang selama ini menjadi tangan kanannya
Darren, seorang cowok yang identik dengan vapoor beraroma kopi nya itu mulai menghembuskan kembali asap dari mulutnya, disusul oleh gerakan refleksnya menurunkan kaki dari atas meja
"Dapetin tuh cewek, bawa ke gue" perintahnya tiba - tiba
Rendi yang berdiri di sebelah kanan Darren sontak menoleh ke arah boss nya itu, "Seriusan lo mau sama tuh cewek?" tanya nya ragu
Darren menghisap vapoor nya lagi, kemudian kembali menghembuskan asap dari mulutnya, "Alasan gue gak mau itu apa? cantik, putih? masih segel kan tentunya? why not? cuman semalem gak ada salahnya kan?" sanggah Darren, kemudian tersenyum miring
Rendi terkekeh, "Bener juga sih" ujarnya mendukung
Sedangkan Satria yang ada di sebelah kiri Darren hanya ikut terkekeh mendengar percakapan antara Darren dengan Rendi tersebut
Jangan diragukan lagi ketika The SBL memiliki hubungan buruk dengan geng lain, pasti yang mereka incar bukan hanya ketua dan anggota geng lawan mereka, melainkan orang - orang terdekat dari lawan mereka pun ikut menjadi sasaran empuk untuk mereka melemahkan orang yang mereka anggap menjadi musuh terberat mereka
Namun, ditengah - tengah rencana Darren yang tentunya sangat biadab tersebut, ada satu orang yang memang dari awal sudah tak setuju dengan rencana itu, setelah semuanya selesai menyusun rencana yang terkadang di selingi oleh suara kekehan mereka, orang itu memberanikan diri untuk angkat bicara
"Boss, apa nggak sebaiknya kita berurusan sama si Arga aja?" tanya cowok itu tiba - tiba
SRET!
Sontak semuanya menoleh, gila sekali cowok yang satu ini berani menentang apa yang sudah Darren rencanakan!
Darren melangkah maju ke arah Vano, satu - satu nya cowok yang berani menentang rencana jahat Darren
"Kenapa? lo takut? tenang aja, hidup dan mati lo gue yang tanggung" ujar Darren, nadanya yang lirih namun membawa kesan menyeramkan tersendiri
Vano menggeleng pelan, "Dara cewek boss, yang punya urusan ama kite kite nih Arga, lah ngapa harus tuh cewek diikut campurin" ujarnya
Deren tersenyum sinis, kemudian mendekatkan kepalanya ke sebelah kepala Vano, "Lah karena Dara cewek itu lah, gue pengen hancurin Arga lewat tuh cewek" bisiknya kemudian
Vano terdiam, aura wajahnya berubah pucat pasi mendengar bisikan Darren barusan. Otaknya kembali memutar memori beberapa tahun yang lalu, dimana dirinya menyaksikan sendiri saudara perempuannya mati tergantung dilangit - langit kamarnya akibat depresi hebat yang gadis itu terima, awal mulanya pun tak lain karena insiden pemerkosaan yang di alami oleh saudara perempuannya itu, membawa rasa trauma sekaligus depresi yang sangat hebat sehingga akhirnya berujung lepasnya nyawa gadis itu secara tragis
"Cari saat dimana Arga lengah ama tuh cewek!" perintah Darren kemudian
Vano memalingkan wajahnya, sedangkan nampak Satria dan Rendi yang mengangguk setuju
"Maksimal besok malem, gue gak mau tau kalian bawa tuh cewek dalam kondisi gimanapun, gue tunggu dirumah gue" lanjut Darren lagi
"Siap boss" sahut Satria
"Siaaappp" timpal Rendi
Darren tersenyum sinis, "Dan lo Van, Arga musuh SBL kalo lo lupa. Jadi menurut gue, lo kasihan ama tuh cowok sekaligus orang - orangnya itu udah nggak etis. Kalo lo keberatan, dengan senang hati gue lepasin lo dari SBL" ujarnya enteng
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA : THE SAVAGE BOY {END}
Novela Juvenil📌SEQUEL OF MARRIED A BAD BOY📌 ⚔️CAKRAWALA GENERASI KE-2⚔️ {Yang belum baca langsung cek profil author} ARGA! Jika ayahnya adalah seorang bajingan, maka Arga lebih dari kata itu! Jika ayahnya dikenal sebagai laki - laki brengsek, maka Arga lebih da...