"Sayang, aku ada ide bagus. Besok ada festival tahunan di pusat kota Roma, apakah kau tak tertarik pergi kesana? lagi pula besok aku akan sedikit sibuk seharian, maka dari itu mungkin kamu bisa pergi dengan Raga nanti" ~ Arga
The Day Of Attack!!
Pagi ini Arga dan kawan - kawannya sudah di sibukkan dengan beberapa hal mengenai persiapan mereka dalam melakukan penyerangan nanti ke markas Darren. Sudah sejak pagi - pagi buta mereka bersiap - siap, memang semua itu mereka lakukan agar Adara dan Raga tak mengetahui apapun, apalagi sampai membuat mereka berdua khawatir, hal itu sangat dilarang oleh Arga
"Bentar deh, perasaan gue nyimpen pistol gue disini deh waktu itu" ujar Viko yang tengah sibuk mengobrak - abrik almari yang ada di kamarnya dan juga Arga
Arga yang tengah sibuk dengan ponsel nya di tepian ranjang pun mengalihkan pandangannya menatap ke arah cowok itu sambil mengerutkan dahinya
"Hilang? kok bisa?" tanya nya singkat
Viko menoleh sebentar sambil mengedikkan bahunya, kemudian kembali fokus mencari pistol yang sedari tadi ia maksudkan.
Namun, sudah 10 menit waktu yang ia habiskan tetapi barang yang ia cari tak kunjung ia temukan. Arga yang sedari tadi mengamati gerak - gerik kawannya itupun berdecak kemudian meletakkan ponselnya asal ke atas ranjang dan mulai membantu Viko mencari pistol yang hilang itu
"Lo yang bener dong nyimpennya, terakhir kali lo taruh dimana?" tanya Arga, sambil mulai menggeledah satu persatu laci yang ada di sudut ruangan itu
"Seingat gue, beneran gue simpen di almari ini" sahut Viko tak kalah bingung
"Dan nyatanya lo pikun" balas Arga
Mereka berdua terus mencari hingga akhirnya terdengar suara panggilan sedikit keras dari luar kamar mereka
"Arga!"
Suara itu benar - benar tak asing bagi Arga, itu Adara yang memanggilnya. Semalam memang ia mengatakan bahwa akan membawa gadis itu ke festival tahunan yang ada di pusat kota, dan kebetulan sekali sesuai dengan informasi yang Gilang sampaikan, bahwa festival itu akan dimulai dari siang hari hingga tengah malam nanti. Jadi dengan begitu, Arga memiliki banyak waktu untuk fokus menghabisi Darren hari ini
"Tuh pistol berisi kagak?" tanya Arga memastikan
Viko menggeleng, "Mungkin cuma 3 butir" ujarnya
"Pakai yang lain" putus Arga kemudian, sebelum akhirnya cowok itu mengambil langkah keluar dari kamar
Diluar, ia dapat melihat Adara yang masih mengenakan baju tidur bermotifkan beruang coklat lucu miliknya. Adara nampak duduk di sofa ruang utama bilik apartemennya sambil menatap ke arah nya dengan tatapan yang menggemaskan menurut Arga
"Baru bangun sayang? udah jam 8 padahal" sapa Arga kemudian, cowok itu melangkah perlahan ke arah wanitanya kemudian memberikan kecupan kecil di puncak kepala wanita itu
Adara mengangguk, "Kita jadi pergi ke festival itu?"
Arga mengambil posisi duduk bersebelahan dengan Adara kemudian mengangguk tanda meng'iya'kan pertanyaan Adara tadi
"Yeay!!!" wanita itu seketika memekik girang, membuat Arga terkekeh karenanya
"Ya sudah, aku siap - siap dulu" pamit Adara kemudian, yang di balas dengan anggukan oleh Arga
Adara mulai beranjak dari duduknya dan bersiap melangkah keluar dari bilik apartemen Arga, namun langkahnya ia urungkan ketika Arga tiba - tiba menahan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA : THE SAVAGE BOY {END}
Teen Fiction📌SEQUEL OF MARRIED A BAD BOY📌 ⚔️CAKRAWALA GENERASI KE-2⚔️ {Yang belum baca langsung cek profil author} ARGA! Jika ayahnya adalah seorang bajingan, maka Arga lebih dari kata itu! Jika ayahnya dikenal sebagai laki - laki brengsek, maka Arga lebih da...