🔥Es Krim Vanila 🔞🔞🔞🔥

3K 182 32
                                    

Holaaaaaaaaa🤗
.
Maapin yak baru bisa update, dari kemarin sibuk banget soalnya😭
.
Siapa nih yang udah nungguin😂
.
.
Author peringatin di awal ya, part ini mengandung unsur dewasa. Jadi yang masih di bawah umur, bisa skip aja❤️
.
Happy reading 🔞

Malam ini mereka berencana untuk pergi berjalan - jalan. Setidaknya menikmati keindahan kota Roma ketika malam hari tidaklah buruk bukan? mengingat nantinya mereka akan sibuk mengurusi urusan  yang menjadi alasan utama mereka datang kemari.

Arga memutuskan untuk membawa 2 mobil, 1 mobil untuknya dan Adara, dan yang satu lagi untuk teman - temannya beserta saudaranya. Sebenarnya ia ragu, takut jikalau Raga tak mau. Namun ternyata Raga menyetujui nya tanpa keterpaksaan sedikit pun. 

Pukul 8 malam, mereka berangkat. Arga yang menyetir mobilnya sendiri bersama Adara yang duduk di sebelahnya, sedangkan mobil yang satu lagi dikemudikan oleh anak buahnya.  Bukan tanpa alasan, teman - temannya tak ada yang mau menyetir dengan berbagai macam alasan, membuat Arga jengah ketika mengingatnya. 

Mereka bertujuh mengelilingi  kota Roma dengan perasaan senang, di mobil Arga terus saja bersenda gurau dengan Adara yang sudah mulai mengoceh tentang berbagai macam hal yang tidak penting. 

Disisi lain,  mobil yang ditumpangi oleh kawan - kawan Arga sudah mulai ramai dengan candaan dari para penumpangnya. Bukannya apa - apa, mereka kini tengah seru membicarakan Arga yang tak ada bersama mereka sekarang.  

"Kaca si Arga gelap, anjir" seru Rama 

Yang lain sudah terkikik mendengarnya,  "Ya kali,  keluar ama calon bini kaca nya emang harus  gelap gitu, biar nggak di intip dari luar" sahut Gio, disusul dengan tangan kanan nya yang mulai menjejalkan makanan ringan kedalam mulutnya.

"Emangnya kenapa kalo di intip?" tanya Raga polos, menoleh kepada Gio  yang duduk di  jok belakangnya 

"Pppfffffffftttt" Gilang menahan tawanya 

"Jelasin bangsat, lo yang mulai" sahut Viko kemudian terkekeh 

"Jadi gini Ga,  emang harusnya begitu. Beda cerita kalau semobil kaya kita - kita begini, kacanya disarankan gak usah pakek kaca film" jelas Gio 

Raga mengangguk seolah paham, sedangkan Gilang menoleh ke arah kawan sebelahnya itu, "Lah kenapa kalo kita harus begitu?" tanya nya tak mengerti  

"Takut ada yang belok soalnya," sahut cowok itu kemudian nyengir

"Yeeee lo kali ah yang belok anjing" Gilang menimpuk kepala Gio dengan telapak tangannya, membuat si empunya meringis pelan

"Pengen makan apa nih?" Arga menoleh sebentar ke arah wanita yang duduk di sebelahnya, senyumnya kembali mengembang ketika menatap wajah cantik Adara yang kini juga tengah menoleh ke arahnya 

Adara mengedikkan bahunya, "Terserah aja, pokoknya jangan makan batu" jawabnya 

"Ya iya lah sayang, masa iya aku nyuruh kamu makan batu" Arga kembali menatap ke arah jalanan yang ada di hadapannya. Satu tangannya meraih ponselnya yang ia letakkan di atas dashboard  mobil

"Ke restaurant Italia di tengah kota" ucapnya kemudian, kepada seseorang yang ia telfon  barusan 

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ 

Arga dan kawan - kawannya telah sampai di sebuah restaurant besar di tengah kota Roma, mereka semua turun dan masuk kedalam restaurant mewah tersebut, Arga menyuruh Adara menautkan tangannya ke lengannya, seolah ingin  menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka adalah sepasang kekasih. 

ARGA : THE SAVAGE BOY {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang