Seusai sarapan pagi, Arga berencana ingin mengajak Adara ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya. Seingatnya, selama ini Adara hanya sebatas meminum susu ibu hamil untuk menjaga asupan nutrisi bagi janinnya, wanita itu belum pernah sama sekali memeriksakan kandungannya ke dokter
"Bi, ini piringnya di taruh di sana kan?"
Adara, pagi ini sedang asyik menyibukkan diri di dapur bersama Bi Inah, membantu beberapa pekerjaan dapur yang tak terlalu berat untuk ia kerjakan. Semenjak ia tinggal beberapa hari di rumah Bi Surti waktu itu, Adara jadi menyukai pekerjaan dapur, meskipun tak semuanya ia bisa lakukan
"Taruh di situ aja non, aduh nanti Non Dara capek gimana" ujar Bi Inah, sambil berusaha mengambil alih setumpuk piring yang tak terlalu banyak di tangan Adara
"Ish enggak bi.... nanti kalo Adara pulang biar Bi Inah kangen dibantuin sama Dara," ucap Adara sambil mulai melangkah ke arah rak piring
Bi Inah sejenak terdiam mendengar perkataan Adara, kemudian segera bergegas mendekat ke arah nona muda itu, "Non Dara mau pulang kapan?" tanya Bi Inah polos
"Nanti mungkin, bi" ujar Dara sambil menoleh ke arah wanita itu dan tersenyum. Bi Inah hanya manggut - manggut mendengar jawaban bumil itu kemudian segera beranjak mengerjakan pekerjaan dapur lainnya
Grap!
Ditengah kesibukannya di dapur, tiba - tiba ada sebuah tangan yang melingkar di pinggang nya, menginterupsi Adara untuk menoleh ke arah sang pemilik tangan tersebut. "Kenapa?" tanya nya kemudian, ketika mendapati Arga yang tengah memeluknya dari belakang
"Jengukin dedek ayo," ajak cowok itu
Adara langsung memukul tangan Arga yang ada di pinggang nya dengan sedikit keras, "Heh mulut mu, gak boleh bilang gitu belum sah," tegur wanita itu
Arga melepaskan pelukannya, "Eh maksud ku kita ke dokter, periksa kandungan. Bukan jengukin yang begitu" jelas cowok itu kemudian terkekeh geli
Adara menunduk malu, bodohnya ia berfikir sedangkal itu. Rasanya ia ingin menutupi wajahnya dengan kantung plastik saja sekarang!
"Kenapa hm? pengen?" tanya Arga bermaksud menjaili bumil itu, "Ya besok aja jangan sekarang, dosa" bisik nya ke telinga Adara kemudian. Membuat si empunya refleks memukul dada bidang cowok itu
Arga tertawa melihat respond Adara yang seperti itu, satu tangannya naik mengelus puncak rambut bumil itu, "Udah sana siap - siap, aku tunggu di ruang depan" titah nya lembut
Adara mengangguk, dengan segera bumil itu melenggang pergi menuju ke kamarnya untuk bersiap - siap, sedangkan Arga tetap berdiri di tempatnya sambil menatap punggung Adara yang berlalu hingga hilang dari pandangannya
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Sekitar 15 menit Arga menunggu bumil itu bersiap - siap, sampai akhirnya satu suara yang memanggil namanya menginterupsinya untuk menoleh ke belakang.
"Gimana?" tanya seorang wanita yang sudah berdiri di belakangnya, meminta pendapat tentang baju berwarna pink muda yang dikenakannya hari ini
"Apapun asal kamu yang pakai tetep cantik," jawab Arga
Adara terkekeh geli, "Dasar bucin" ejek nya
"Biarin, bucinnya cuman sama kamu" sanggah cowok itu membela diri
Mereka berdua segera melangkah keluar dari rumah, di teras depan Givella dan Aldani yang sedang duduk berdua pun turut menyapa Arga dan Adara yang melintasi mereka
"Mau kemana?" tanya Givella ramah
"Mau ke rumah sakit mah, periksain baby" jawab Arga cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA : THE SAVAGE BOY {END}
Novela Juvenil📌SEQUEL OF MARRIED A BAD BOY📌 ⚔️CAKRAWALA GENERASI KE-2⚔️ {Yang belum baca langsung cek profil author} ARGA! Jika ayahnya adalah seorang bajingan, maka Arga lebih dari kata itu! Jika ayahnya dikenal sebagai laki - laki brengsek, maka Arga lebih da...