🔥Mama, Raga Pulang🔥

825 69 28
                                    

Pengen cepet - cepet selesaian book ini terus bikin tentang perjodohan dini + poligami, kayaknya seru tuh. Setuju gak kalian?
.
Happy reading 💖

Givella membawakan secangkir teh hangat untuk Aldani. Mereka berdua memutuskan untuk quality time berdua di balkon kamar mereka. Malam ini, mereka ingin menikmati sinar bulan bersama

"Makasih, sayang" Aldani menerima uluran cangkir teh hangat yang di berikan oleh Givella, sedangkan sang istri tersenyum dikala mendengar ucapan terimakasih dari suaminya

Aldani menyeruput segelas teh hangat itu, kemudian meletakkan cangkirnya di atas meja mini yang ada diantaranya dan Givella

"Udah ada kabar dari anak - anak?" Tanya Givella

Aldani mengedikkan bahunya, "Belum ada, aku bahkan ngiranya mereka ngabarin kamu duluan" Jawab Aldani

Givella menggeleng, "Mungkin nanti atau besok, kita tunggu aja deh" Putusnya kemudian

Mereka berdua mengobrolkan banyak hal hingga tengah malam. Berbicara tentang masa lalu, keluarga hingga bisnis, menurut mereka tak begitu membosankan

Hingga....

Tringgg! Triing!

Nada dering ponsel Givella berbunyi, memang sejak tadi ia sengaja menanggalkan ponselnya di atas meja. Ia segera melihat siapa yang menghubunginya ditengah malam seperti ini

Raga is calling...

"Pa, Raga nih" Ucapnya bahagia, dengan segera Givella mengangkat panggilan tersebut dan mengeraskan suara ponsel nya

"Halo, nak? Gimana kabarmu?" Tanya Givella dengan nada penuh kasih sayang

"Halo, mah. Raga baik kok, Raga berhasil kok, mah"

Givella terkekeh, "Berhasil apa ini? Berhasil godain cewek gitu? Udah gede ya sekarang?"

"Hehe, enggak mah. Raga berhasil, Adara selamat, Arga juga. Peluru Raga kena sasaran, Raga udah besar berarti, udah bisa berantem"

Givella dan Aldani saling menatap satu sama lain. Apa barusan yang dikatakan oleh anaknya ini? Peluru?

"Peluru apa nak? Jangan aneh - aneh disana" Ujar Givella selanjutnya

"Enggak, mah. Raga nggak aneh - aneh sama sekali, Raga nggak jadi beban disini. Raga udah berhasil, Raga pulang ya, mah, pah"

Angin berhembus kencang, terasa begitu dingin malam ini. Dingin yang berbeda, Aldani merasakan bulu kuduknya meremang seketika, fikirannya berusaha memprovokasi dirinya tentang hal yang negatif. Namun, sebisa mungkin ia menepis fikiran negatif itu

"Iya nak, kamu pulang sama Arga ya. Papa sama mama tunggu di bandara" Sahut Aldani kemudian

"Iya pah. Udah dulu ya pah, mah. Raga istirahat dulu"

"Iya nak" Givella menjawab dengan nada lembut

Pip!

Sambungan telefon terputus begitu saja. Givella meletakkan ponselnya perlahan ke atas meja, kemudian menatap lekat suaminya

"Dan, gue kok ngerasa aneh ya?" Ujar Givella setelahnya. Aldani berusaha mengontrol mimik wajahnya agar tak terlihat mencemaskan sesuatu didepan Givella

ARGA : THE SAVAGE BOY {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang