"Pah, Arga langsung aja"
Baru beberapa saat yang lalu Arga menjadi seorang cowok yang menyeramkan dan sekarang ia kembali ke sikap normal nya
Sekitar 2 menit yang lalu ia baru saja sampai di kediamannya kembali, namun dengan segera ia masuk untuk mengambil kunci mobilnya. Aldani hanya melihat ke arah Arga sembari terus berjalan memasuki rumahnya
Raga yang ternyata sudah menunggu sejak tadi di ruang keluarga langsung berdiri ketika mendapati Arga yang telah kembali. "Jadi nggak, Ar?" tanya nya spontan
"Gue ambil kunci, bentar" ucap Arga cepat, sambil terus berjalan menuju kamarnya untuk mengambil kunci mobil
Raga mengangguk, cowok itu segera mematikan televisi yang ada dihadapannya dan berjalan keluar rumah untuk menunggu Arga disana
Setelah mendapatkan apa yang memang ingin ia ambil, dengan segera Arga beranjak keluar kamar, menuruni tangga rumahnya dengan hati - hati namun cepat. Sempat ia berpapasan dengan Aldani di ruang keluarga
"Arga nginep sama Dara" pamit cowok itu
"Ya udah titip adikmu" jawab Aldani
Arga tak menjawab apapun, ia terus saja melangkah menuju keluar rumah. Matanya langsung menangkap sosok Raga yang tengah menunggunya sambil berdiri di pelataran rumah, menatap ke sekitar.
"Ayok" ajak Arga kemudian, Raga mengangguk kemudian segera mengikuti langkah Arga menuju ke garasi rumahnya.
Arga mengeluarkan mobil hitamnya dari sana, didalamnya juga sudah ada Raga yang menemaninya. Cowok itu sudah terlambat untuk menjenguk Adara hari ini. Dengan kecepatan sedang, Arga mulai mengemudikan mobilnya menuju ke rumah sakit tempat Adara dirawat
"Nggak bawa apa - apa, Ar?" tanya Raga
Arga terdiam sejenak, kemudian menoleh sekilas ke arah Raga, "bawa apa emangnya?" tanya nya balik
"Bawain bunga kek apa gitu" jawab Raga
"Mmmmm.... Boleh" sahut Arga, cowok itu sedikit menambah kecepatan mobilnya, selama beberapa menit kemudian mendadak ia menepi ketika melihat sebuah toko bunga yang terbilang cukup besar itu
"Ikut atau disini?" tanya Arga pada Raga yang duduk di sebelahnya
"Ikut aja" jawab cowok itu
Arga mengangguk, ia mulai membuka pintu mobil dan keluar dari dalamnya, begitu pula dengan Raga. Dua cowok seumuran itu melangkah masuk kedalam toko bunga tersebut. Mereka berdua langsung disambut ramah oleh pelayan toko
"Selamat siang, silahkan ingin mencari bunga apa?"
"Bunga apapun yang paling indah, pokoknya warna merah" ucap Arga langsung
Pelayan toko nampak manggut - manggut kemudian segera mencarikan apa yang memang diminta oleh Arga
Kurang lebih 4 menit kemudian, pelayan tersebut kembali dengan sebuah buket yang berisikan bunga mawar indah ditangannya
"Silahkan, ini adalah bunga terbaik sekaligus termahal di toko ini mas, mawar belanda langsung di import dari sana" jelas pelayan toko
Arga mengambil alih buket tersebut kemudian sejenak memperhatikannya, "saya ambil yang ini" ujarnya kemudian
Pelayan toko mengangguk senang, Arga di arahkan ke bagian kasir untuk membayar buket mawar yang ia pilih
"Semua total nya 1 juta 200 ribu ya mas" ujar pelayan kasir
Arga mengangguk, ia kemudian segera merogoh saku celananya dan mengeluarkan dompetnya dari sana. Pelayan kasir tersebut sedikit terkejut ketika Arga menyodorkan sebuah black card kepadanya untuk membayar buket bunga tersebut. Setelah selesai, Arga dan Raga segera kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA : THE SAVAGE BOY {END}
Teen Fiction📌SEQUEL OF MARRIED A BAD BOY📌 ⚔️CAKRAWALA GENERASI KE-2⚔️ {Yang belum baca langsung cek profil author} ARGA! Jika ayahnya adalah seorang bajingan, maka Arga lebih dari kata itu! Jika ayahnya dikenal sebagai laki - laki brengsek, maka Arga lebih da...