🔥Lalai🔥

553 53 14
                                    

Langsung aja deh yaaaaaa😅
Happy reading💕
.

Misi mereka kini semakin berat. Ada 2 orang yang merupakan orang baru di tim mereka, Raga dan Adara. Bukan orang yang memiliki pengalaman dalam dunia seperti ini, dan hal itulah yang semakin menyulitkan mereka

Ruangan demi ruangan mereka masuki, namun setelah kejadian tertembaknya Rama. Mendadak tempat itu menjadi sunyi akan keberadaan antek - antek Darren

Bahkan disaat hingga tim Arga bertemu dengan Gilang di pusat gedung, tak satupun timah panas ia gunakan untuk melawan para antek Darren yang mendadak hilang begitu saja

"Lah, bertigaan doang, Rama mana?" Tanya Gilang mencemaskan

Viko menggeleng, menolak menjawab, dan jika sudah seperti itu, maka terpaksalah Arga yang memberikan penjelasan

"Si Rama kena, dia udah di bawa balik" Singkat Arga

Dibelakang tubuh laki - laki itu, Gilang bisa mendapati Raga dan Adara yang turut menampakkan raut wajah sedih mereka. Menambah kebingungan Gilang disana

"Lah ini?" Tanya cowok itu lagi

Viko lantas angkat bicara, "Ngeyel ikut" Jawabnya lelah

Gilang memilih diam tak berkomentar, ia memahami bahwa sekarang bukan waktunya QnA dan semacamnya

Sesuai rencana, ketika mereka bertemu di pusat gedung, dengan bersama - sama, mereka akan menembus hingga puncak teratas gedung yang menjadi markas Darren ini

Arga sekilas melirik Adara yang ada dibelakangnya, kemudian kembali fokus kedepan.

"Jalan" Intruksinya

Total berenam, dengan beberapa anak buah yang masih tersisa sebagai bantuan mereka.

Gedung yang mereka susuri kali ini berlantaikan 6, tak terlalu tinggi memang. Lantai demi lantai mereka susuri, sembari fokus mencari mangsa utama mereka.

Hingga tak terasa, mereka sampai di lantai ke-5. Mereka semua memutuskan untuk menaiki lift yang ada disana untuk menuju ke lantai teratas

"Udah, Ga. Sekali lagi gue ingetin kalo ini bukan mainan, lantai terakhir nih jadi penentu balas dendam gue. Kalaupun si Darren ada disana, gimanapun caranya gue bakal habisin tuh orang, kalo enggak ya berarti misi gagal" Jelas Arga didalam lift

Adara dihimpit di tengah mereka. Viko, Gio, Gilang dan Arga sibuk mengecek ulang senapan mereka. Namun disatu sisi Raga mengalihkan tangannya ke pistol yang sedari tadi ia sembunyikan

"Gue bukan beban, Ar. Gue janji, disini gue bukan beban" Batin Raga

Ting!

Pintu lift terbuka, rupanya di lantai ke-6 ini tak ada ruangan yang bersekat ataupun semacamnya. Hanya ada sebuah mesin dan layar proyektor disana

Arga sedikit mengernyitkan dahinya, keluar dari dalam lift dengan penuh kehati - hatian, bersiap menyerang dengan menodongkan pistolnya dan berpaling kesegala penjuru

Sepi

Senyap

Tak ada siapapun disana...

Viko dan yang lainnya pun turut merasa bingung. Apakah misi mereka gagal kali ini?

Lain halnya dengan Raga, mengetahui lantai teratas itu kosong, ia merapatkan tubuhnya kepada Adara. Dengan sedikit memaksa, cowok itu menggenggam tangan Adara erat

ARGA : THE SAVAGE BOY {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang