🔥Kembali Di Uji🔥

1.5K 166 71
                                    

Halooooo cinta ❤️
Ketemu lagi akhirnyaaaa 😚😚😚😚
.
Maaf ya kali ini author nggak bisa double up karena lagi kurang enak badan, jadi harus banyak - banyak istirahat 😭
Tapi entar janji deh kalo udah sehat triple up😭
.
Untuk kalian yang sudah jatuh cinta sama cerita ini, author ucapin banyak - banyak terimakasih yaaa❤️
.
Di atas ada sesuatu lagi buat kalian, yang ponselnya bisa mode split layar boleh di putar dulu baru baca part ini, biar lebih nge-feel❤️
.
Tisu nya jangan lupa😭 dan maaf kalo kurang dapet feel nya nanti
.
Happy reading❤️

Aldani  dan Givella berjalan cepat di sepanjang lorong rumah sakit, setelah tadi bertanya di bagian informasi tentang 2 korban tabrak lari yang terjadi di sekitar lingkungan rumah sakit tersebut. Perawat mengatakan bahwa 1 korban masih berada dalam ruang operasi, sedangkan 1 yang lainnya dalam kondisi kritis.

Givella, ibu dari Arga tak  kuasa menahan tangis ketika mendengar kabar tersebut. Jika sampai terjadi apa - apa, ia tak akan memaafkan dirinya sendiri karena selama ini ia sudah berperilaku buruk kepada Arga,  kurang memberikan kasih sayang kepada putera nya itu 

Bruk!

Aldani tak sengaja  bersenggolan bahu sedikit keras  dengan seorang dokter yang nampaknya baru saja menyelesaikan sebuah proses operasi, di ketahui dari baju yang dikenakan oleh dokter itu, baju steril berwarna hijau. 

"Maaf dok," ucap Aldani meminta maaf, dokter itu hanya  mengangguk sebagai  jawaban 

Sebelum ia kembali melanjutkan langkah nya, ia memilih untuk menahan dokter tersebut dan bertanya mengenai 2 korban tabrak  lari yang ia  kira dokter tersebut ada sangkut paut nya 

"Emm, dok permisi. Saya ingin bertanya tentang 2 korban tabrak lari di  dekat rumah sakit," ujar Aldani,  berharap memperoleh jawaban yang ia harapkan dari  dokter tersebut 

Dokter itu nampak terdiam sejenak, sebelum kemudian mulai menjawab pertanyaan Aldani

"Seorang perempuan, dan laki - laki, berusia sekitar 19 tahunan?" tanya dokter memastikan  

Aldani  mengangguk  cepat, sedangkan Givella yang ada di sebelah laki - laki itu menatap dokter tersebut dengan mata yang berkaca - kaca

"Apakah kalian ini keluarga dari 2 anak muda tersebut?" tanya dokter itu lagi memastikan 

"Benar dok, kami keluarga dari mereka," jawab Aldani  cepat 

Dokter itu nampak menghela nafas sejenak, menatap risau ke arah Aldani dan Givella, "Mari ikut keruangan saya," ajak dokter tersebut kemudian 

Aldani dan Givella mengangguk, dengan cepat mereka berdua mengikuti langkah dokter tersebut menuju ke sebuah ruangan yang terletak tak jauh dari tempat mereka berdiri tadi. Sesampainya mereka di dalam ruangan dokter tersebut, mereka dipersilahkan untuk duduk di  dua buah kursi yang berhadapan langsung dengan dokter itu 

"Jadi begini pak, bu... sebelumnya perkenalkan saya Dokter Arnet, Spesialis Kandungan dan Bedah Laparoskopi,  dan saya baru saja menangani operasi dari putri bapak dan ibu. Disini saya akan menjelaskan sesuatu mengenai keadaan putri anda yang cukup serius sehingga saya terpaksa melakukan tindakan operasi tadi" jelas dokter itu

Givella dan Aldani masih terdiam, membiarkan dokter itu mengatakan apa yang memang ingin ia katakan. Nampak tangan dokter itu mengotak - atik sebuah berkas rekam medis pasien yang ada di hadapannya sekarang

"Jadi begini, sebenarnya tindakan operasi tidak diperlukan jika tak terjadi pendarahan dari rahim putri bapak dan ibu. Namun, tadi jujur saja saya sedikit terkejut ketika mengetahui ternyata putri bapak dan ibu ini sedang hamil dan akibat benturan yang sangat keras, mengakibatkan kandungannnya mengalami pendarahan. Saya mendapatkan berkas rekam medis putri bapak dari Dokter Rafi, dokter kandungan  yang kebetulan menangani putri bapak dan ibu ketika memeriksakan kandungannya beberapa saat sebelum kecelakaan terjadi" jelas Dokter Arnet

ARGA : THE SAVAGE BOY {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang