❥01. Lucky

3.9K 389 137
                                    

Akira's Note:

Dipublish ulang buat yang nagih😭😭😭belum direvisi lagi, jadi di up seadanya saja😭😭😭

•••

Suara lonceng tanda istirahat berbunyi. Harumnya makanan khas kantin sekolah ---Sma 17 Carat--- masuk menembus hidung para manusia kelaparan. Bau makanan ini juga tercium, seorang murid dengan senyuman manis di bibirnya.

Lee Chan.

Pemuda berusia 16 tahun itu, berlari kencang menuju ruang osis. Ada buku dan pena yang tersimpan di salah satu tangannya. Tampaknya, Dino akan mengikuti rapat osis dadakan. Keringat kecil sudah mulai terlihat di kening Dino. Dia tak peduli, meski napasnya bahkan tersenggal-senggal.

Woah, aroma roti enak menggoda hidung Dino lagi. Sayangnya, Dino tak bisa pergi ke kantin untuk makan. Dia tak boleh datang terlambat pada rapat osisnya. Tak boleh! Dia tak ingin bokongnya ditendang oleh ketua osis cantik dan baik hati.

Membayangkannya saja, membuat Dino bergidik ngeri.

BRAK!

Pintu ruangan osis dibuka Dino kasar.

"Gue gak telat 'kan? hah ... hah ... hah ...," tanya Dino.

Hening.

"Lho?" Alis Dino berkerut bingung. Matanya melirik ke kanan dan ke kiri, mencari anggota osis. Sayangnya, di ruangan bercat biru ini, hanya ada seorang gadis bermata kucing. Yang baru saja duduk di kursinya.

Gadis itu tersenyum heran, sebelum menjawab," Nggak, lo nggak telat ... malahan ... Lo datengnya kecepetan, yang lainnya pasti ngaret."

Bibir Dino turun ke bawah. Terpangpanglah raut wajah kecewa, tepat di mata gadis bernama Hong Jisoo itu. Dino menghela napas, padahal dia sudah mengorbankan roti enaknya! Hanya untuk pergi ke tempat ini. Tapi yang lainnya malah santai-santai.

"Ck, kebiasaan," lirih Dino. Dia kemudian duduk di kursinya. Kursi dekat jendela, yang nyaman untuk diduduki.

Terkadang Dino berpikir. Bisa tidak? Anggota osis saat ini diganti saja? Dino ingin, anggota osisnya adalah orang-orang yang disiplin waktu. Bukan, para manusia siput, yang menjadi osis hanya karena alasan tertentu. Upss, Dino tersenyum kecil, lupa ... Jika dia menjadi osis juga hanya untuk mendapatkan informasi terbaru para murid di sekolahnya.

Setelah menunggu kurang lebih setengah jam, semua anggota osis satu persatu masuk. Anggotanya hanya ada 13, terdiri dari 7 laki-laki dan 6 perempuan. Alasan kenapa ada 13? Karena tak ada orang lain lagi yang mau menjadi anggota osis.

"Siang, babu-babuku tercinta," sapa ketua osis mereka. Namanya Yoon Jeonghan, anggota osis yang terakhir datang.

Dino menggeleng-gelengkan kepalanya. Bagaimana bisa anggota osis di sini tepat waktu, jika ketua osis mereka adalah makhluk jelemaan kukang ini.

"Ngaret terus," cibir Dino di dalam hati.

Rapat pun dimulai. Jeonghan duduk bersilang kaki di kursinya. Bibir tipisnya berbicara serius, membeberkan beberapa hal yang akan mereka bahas hari ini. Semua telinga dipasang, fokus mendengarkan ucapan gadis berambut panjang itu. Mungkin benar, Jeonghan adalah manusia setengah kukang. Namun, dia juga seorang ketua osis yang tak pernah menyepelekan tugasnya. Jeonghan bahkan tak segan-segan, menendang bokong anggotanya--- yang tak menjalankan tugasnya dengan baik.

Setelah panjang lebar menjelaskan tentang acara ulang tahun sekolah mereka, Jeonghan melirik ke samping. Mata bulatnya menemukan sosok gadis cantik bermata rubah. Gadis itu terduduk di kursi roda.

"Wonwoo, proposalnya udah beres?" suara Jeonghan melembut.

Jeon Wonwoo, adalah sekretaris terpecaya Jeonghan. Meskipun kedua kakinya tak bisa berpijak di atas tanah. Gadis berkacamata itu tak pernah mau disebut lemah dan tak berguna. Wonwoo memaksakan diri untuk menggunakan seluruh kemampuannya saat ini. Dia sangat pandai menulis atau mengetik di komputer.

🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang