❥35. To My Youth

1.5K 222 70
                                    

Kenapa harus Boo Seungkwan yang menyebarkan video pembulian itu?

Kenapa Boo Seungkwan memfitnah Eunha?

Kenapa Boo Seungkwan yang saat ini terlihat rapuh, seakan tak berdosa?

Kenapa juga harus Boo Seungkwan yang saat ini berdiri di depan meja guru Bk?!

Kenapa?! Kenapa?! dan Kenapa?!

Lidah Vernon terasa berat untuk mengatakan sepatah katapun. Matanya fokus pada video yang dibagikan Seungkwan, pada media sosialnya. Sangat jelas di caption yang ditulis Seungkwan, Eunha adalah orang yang dia tuduh membuli. Namun, kenyataannya? Vernon tahu, bahwa video itu bukan Eunha. Dia kenal betul saudara sepupunya.

"Jadi ... Vernon, gimana? Orang yang ada di video itu ... Jung Eunha bukan?" tanya wanita dengan kacamata; guru Bk sekolah mereka.

Ruangan itu sangat senyap. Namun, luarnya? Banyak sekali para murid yang penasaran, tengah mengintip di jendela. Mereka jelas sangat percaya dengan apa yang ---lambe turah terpercaya--- mereka tulis. Seungkwan tak mungkin menyebarkan Hoax.

Mata hazel Vernon menatap ke arah Seungkwan; gadis yang tengah menunduk antara takut dan malu. Dia tak sendiri, karena Dino dan Minghao menemaninya. Vernon kemudian juga melirik ke arah Eunha, gadis yang sekarang menjadi korban.

"Seungkwan ... Lo mungkin salah. Bukan Eunha yang ada di video itu," jelas Vernon selembut mungkin.

Seungkwan menggelengkan kepala,"Gue ... gue gak mungkin salah, cewek yang ada di video itu emang beneran Eunha!!"

Vernon menghela napas, dia bingung, kenapa Seungkwan tak mau mengakui jika Eunha bukan pelakunya. "Bu, Seungkwan kayaknya salah orang. Liat ini, bibir Eunha sama cewek yang ada di video itu beda. Lagian rambut Eunha sejak dulu pendek, gak sepanjang di video ini," terang Vernon membela Eunha.

Guru bk itu mengangguk setuju, pekataan Vernon memang benar. Sekarang, dia menatap tajam ke arah Seungkwan. "Dari mana kamu dapetin video ini?" tanyanya.

Minghao dan Dino menggenggam erat tangan Seungkwan, menyalurkan sedikit kekuatan untuk membuat Seungkwan berani berucap. Namun, gadis berpipi tembam itu seolah kehabisan kata. Dia tak berani berucap satu kata saja, untuk menjelaskan. "Ayo Kwan, kasih tau aja yang sebenernya, kita dukung lo kok," bujuk Dino.

"Boo Seungkwan?" Ibu itu memanggil nama Seungkwan.

Eunha mengepalkan kedua tangan. Dia berjalan menuju Seungkwan lalu ...

Satu tamparan hampir mendarat di pipi Seungkwan, jika Minghao tak menahan tangan Eunha. "Ish! Jawab dong!!" desak Eunha.

Dia menghempaskan tangan Minghao, kemudian berucap,"Gue ... gue gak mungkin ngelakuin hal kayak gitu!

... dan lo juga pasti tahu! Karena lo lambe turah, yang bahkan tahu semua karakter orang di sini!!!"

"Kenapa lo mitnah gue Kwan?!"

"Lo pikir gue gak malu difitnah kayak gini?! Semua orang sekarang jadi nyalahin gue!"

"Bukannya banggain ortu, sekarang gue malah malu-maluin mereka!! Gue malu Kwan!!!" ungkap Eunha yang kembali menangis lagi.

Seungkwan tak menjawab bibirnya masih diam, sementara matanya mulai berair. Lagi dan lagi, dia selalu di tempatkan di posisi, di mana dia tak bisa berkata apa-apa. Percuma, mengungkap sepatah kata saja.

"Heh! Seungkwan cuman salah sangka! Dia kira lo pelakunya!" bela Minghao.

"Lagian Seungkwan pasti benerin infonya lagi kok, kalo salah!" tambah Dino.

Seungkwan menggigit bibir bawahnya. Padahal kedua orang ini, begitu mempercayainya. Tapi dia? Dia malah menodai kepercayaan teman-temannya.

"Terus kenapa dia gak tanya-tanya dulu?! Kenapa dia langsung posting, tanpa pikir-pikir dulu?!" gertak Eunha.

🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang