Dino duduk di kursi depan rumahnya. Salah satu tangannya menompang dagu, sementara tangan yang lain mengaduk susu dengan sendok. Dino sedikit mengernyitkan dahi, saat susu yang ada pada gelas miliknya sudah dingin. Susu itu terlalu lama diaduk, tanda pikiran Dino tengah terbang berkeliaran tak tahu arah.
"Seokmin putus sama Yuzu? Soonyoung putus sama Jihoon," kata Dino sembari membaca buku percomblangannya. Dia sedikit menghela napas, kemudian menyandarkan punggungnya di kursi. Jujur saja, Dino baru pertama kali mengalami kasus seperti ini. Orang yang dia comblangkan berpisah.
"Apa gue harus ganti profesi ya?" tanya Dino pada dirinya sendiri.
Ketika tengah meminum susu dinginnya. Dino hampir tersedak minumannya sendiri. Tepat di hadapannya, tiba-tiba muncul gadis cantik dengan mata berair. Dia menundukkan wajah, tapi Dino masih bisa melihat wajah sedihnya.
"Hih! Kakak kenapa selalu jadi makhluk ghaib kayak si Mingyu! Kalo datengin gue tuh, nyapa kek ... manggil kek ... lha ini?! Tiba-tiba muncul di depan ma---"
Dino segera menurunkan gelas susunya. Saat mata gadis itu mengeluarkan cairan bening. Dia menangis, karena Dino mengomelinya ... padahal hatinya tengah terluka. "Astaga Kak! Jangan nangis di depan rumah gue! Nanti kalo ada yang liat, mereka pasti salah sangka! Gue gak mau dituduh bikin gadis perawan nangis!!"
Comblang itu berdiri, dia menarik tangan gadis itu untuk duduk di kursi yang dia tempati tadi. "Kakak kenapa lagi?" tanya Dino melembut.
Isakan keluar dari bibir mungil gadis itu. Dino tak tega, dia berjongkok di hadapannya. Membiarkan tangisannya mereda dengan sendirinya. "Jadi ... ada urusan apa, kakak datang ke sini?"
Gadis itu segera mengusap air matanya. Dia memilih beranjak dari kursi, kemudian ikut duduk berjongkok berhadapan dengan Dino.
Tanpa basa basi, gadis itu meminta,"Din, jadi pacar gue ya?"
Sudut bibir Dino yang sedari tadi tersenyum ramah, mulai menurun sedikit demi sedikit. Dia tertawa renyah, tak percaya dengan ucapan yang baru saja dia dengar. "Kakak jangan ngadi-ngadi!"
"Gue serius! Lo gak liat wajah gue serius!" omelnya.
Seketika juga tawaan Dino berhenti. Dia memasang wajah datar, menatap pelanggannya,"Gue itu comblang, bukan tim katak*n putus apalagi pacar pura-pura," jelas Dino dengan penuh penekanan.
Mendengar pengakuan Dino, gadis itu malah menangis lagi. Dia pura-pura menangis, berharap Dino mau menyetujui permintaannya. "Huwaaa gue ditolak lagi ...!!"
Dino menghela napas," Nanti gue kasih daftar cowok baik yang cocok buat Kakak, oke? Maaf ... gue gak bisa ngorbanin diri sendiri buat dijadiin pelampiasan. Lagian gue gak pernah nganggap kakak lebih dari seorang teman," ungkap Dino.
"Please Dino!!!"
"Gak bisa, pilih cowok lain aja!!"
"Tapi gue maunya lo!!"
"Tapi guenya gak mau!"
"Huwaa ... lo jahat! Masa cewek secantik gue ditolak sih!"
"Gimana gak ditolak, orang kakak sukanya sama cowok lain."
"Pokoknya harus diterima!"
"Pokoknya harus ditolak!"
"Terima!"
"Tolak!"
Dino bergeleng-geleng kepala, menolak gadis ini. Jujur saja, selain meminta di jodohkan, beberapa gadis memang mengincar Dino. Namun, Dino? Comblang itu tak mau berpacaran. Dia tak mengerti kenapa ada yang mau mengeluarkan uang banyak, hanya untuk dijodohkan dengan orang yang dia sukai. The power of bulol?
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]
Fanfiction❝Gue itu Comblang, bukannya tim katak*n putus!❞- Lc ❝Kak Dino! Comblangin kedua Kakak kurang akhlak kita!!!❞ - Chs&Yjh ❝Ck, Dia itu cuman pacarnya doang! bukan istri! Biarin aja dia pacaran sama gebetan gue, tapi di akhir ... gue yang bakal jadi ist...