❥25. Maze

1.5K 233 106
                                    

Vernon berjalan terburu-buru menuju kelas Dino. Pikirannya kusut, tak tahu harus bagaimana lagi. Sejak Vernon menawarkan Seungkwan menjadi baby sugarnya, Gadis berpipi tembam itu semakin menjauhinya. Pipi Vernon mendapatkan tamparan di pipi, dan juga wajah marah Seungkwan. Seungkwan jelas marah, karena merasa dilecehkan Vernon. Dia bahkan pergi dengan memakai jas hujan Vernon ... tanpa berniat mengambil tawaran untuk membeli baju baru.

"Aishh! Padahal gue cuman bercanda!" lirih Vernon sembari mengusap wajahnya kesal. Malam itu, Seungkwan sudah jinak ... tapi dengan cerobohnya Vernon malah menggodanya.

"Dino!" panggil Vernon saat melihat Dino tengah duduk di lantai depan kelasnya.

Tanpa permisi, bule itu duduk di samping Dino. Dia mengatur napasnya perlahan, berniat berkonsultasi. "Lo bisa gak? Deketin gue sama Seungkwan?"

Dino sepertinya tak memedulikan ucapan Vernon. Karena dia saat ini tengah menyusun rencana untuk mendapatkan uang, lebih banyak lagi.

"Dino! Lo dengerin gue gak!" seru Vernon.

"Hmm?" akhirnya Dino menyahut, meskipun tangannya sedang fokus menulis di buku percomblangannya.

"Gue bilang, gue ma---"

"Gak bisa," potong Dino. Dia bersenandung kecil, mendapatkan banyak info tentang kenakalan Mingming. Dino pastikan Minghao akan memutuskan
hubungannya dengan Mingming, hari ini juga! dan Dino? dia pasti mendapatkan uang dari Jun. Rasanya hal ini sangat mudah terwujud.

"Gue bisa bayar mahal buat jasa lo," tawar Vernon meyakinkan.

Dino tersenyum kecut, dia melirik ke arah Vernon. Sebelum berbisik,"Kalo gue jadi Seungkwan, gue juga pastinya gak akan mudah maapin orang kayak lo. Dia butuh waktu."

"Lo tau 'kan? Gara-gara lo, Ortu Seungkwan bahkan sampai keseret," tambah Dino.

Benar ucapan Dino, Vernon memang tak bisa dimaafkan dengan mudah. Tapi setidaknya, dia sudah meminta maaf ... dan merenungi kesalahannya. "Gue emang salah, untuk itu ... tolong, lo yakinin Seungkwan, kalo gue beneran nyesel."

Helaan napas Dino keluarkan, memang benar Vernon tampak seperti sudah menyesali perbuatannya."Oke, gue coba bantu."

Dino berdiri, membereskan bukunya, lalu melirik ke arah Vernon. Bule itu masih duduk, dengan sudut bibir terangkat ke atas--- Senang mendengar Dino akan menolongnya.

Kesempatan emas untuk Dino, dia menjulurkan ibu jari dan jari telunjuknya di depan mata Vernon. Kedua jari itu dia satukan membentuk finger heart. Sebelum, Dino menggesekkan kedua jarinya ... memberi kode pada Vernon ... untuk membayar jasanya.

"Tapi gak gratis," tutur Dino, lalu bersenandung pergi meninggalkan Vernon. Pemuda bule itu melongo dan berdecak kagum. Uang, uang dan uang, tampaknya benda itu yang selalu ada dipikiran Dino. Pacar? Benda tak berguna apa itu? Dino tak membutuhkannya. Walaupun Dino sendiri saat ini, tapi dia cukup bahagia dengan hidupnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang