❥20. Can't See the End

1.6K 238 130
                                    

Semua anggota osis sudah memasuki ruangan osis. Mereka akan membicarakan tentang acara ulang tahun sekolah. Tentunya pertemuan kali ini dipimpin Jeonghan, si pemalas berwajah cerah ... secerah matahari di siang hari. Jeonghan tersenyum senang, berbeda dengan anggota osis lain.

Seungcheol? Dia murung karna wajah tampannya ternodai memar di pipi. Jisoo? Jangan tanyakan keadaannya, karena dia terus memalingkan wajahnya agar tak melihat Seokmin. Jun? Pemuda itu sudah keluar. Soonyoung? Dia kesal karena jadwal latihannya berubah-ubah. Seokmin Mingyu? mereka berdua diam tak bersuara.

Triple teman? Ketiga gadis itu memasang wajah murung, dengan pikiran yang terbang tak tahu arah. Seungkwan? Dia tak masuk sekolah. Vernon? Karena Seungkwan tak masuk sekolah, dia memutuskan untuk tak ikut rapat. Yang terakhir ... Dino, anak itu mengerutkan keningnya bingung. Ucapan kakak kelasnya tentang Wonwoo, terngiang-ngiang di kepalanya.

Baru saja Jeonghan akan memulai rapatnya. Tiba-tiba terdengar suara ribut dari luar. Jeonghan mengembungkan pipi, lalu mendengus kesal. Dia sedikit menggebrak meja, menghentikkan rapatnya sebentar. "Kita tunda rapatnya!"

Gadis berambut panjang itu akhirnya keluar dari ruangan osis. Memeriksa asal suara bising di luarnya. Semua anggota osis jelas penasaran. Seungcheol berjalan membuntuti Jeonghan, sementara yang lainnya beranjak dari kursi. Mereka semua langsung berjalan ke arah jendela, mengintip apa yang sedang terjadi.

Melihat semua orang berjalan mendekati jendela, Wonwoo hampir saja ingin beranjak dari kursi rodanya. Dia berdecak lupa, lalu mendongakan kepala. Berharap mata rubahnya, bisa melihat asal usul keributan itu.

"Woy jangan berantem!!!!" cegah Jeonghan dari luar.

"Jung Eunwoo! Jung Eunha!!"

Wonwoo mendadak cemas, saat satu nama musuh dan nama temannya disebut Jeonghan. Dia ingin memeriksa, tapi tangan Mingyu menelusup ke punggung dan kaki Wonwoo. Pemuda itu mulai mengangkat tubuhnya ala bridal.

"Kakak mau liat drama?" tawar Mingyu.

Wonwoo menggeleng, dia memberontak meminta Mingyu menurunkannya. Sayangnya, suara amarah dan jeritan kedua gadis itu mengusik pikirannya. Wonwoo akhirnya meminta Mingyu, untuk membawanya pergi ke luar.

"Woah ... Kak, lo lagi diet ya? Kok ringan banget?" tanya Mingyu tanpa menghentikkan langkahnya.

Wonwoo berdecak, dia sedikit mencubit perut Mingyu. "Jalan, ya jalan aja! Jangan banyak ngomong!"

Ringisan kesakitan, Mingyu keluarkan. Dia meringis, sambil tertawa kecil."Jangan dicubit, nanti kalo gue gak sengaja jatuhin lo gimana?" tanya Mingyu.

Sorot mata tajam Wonwoo menuju Mingyu. Tanpa berucap satu kata saja, Mingyu mengerti jika Wonwoo saat ini tengah serius. "Ya udah, pegangan yang erat."

Wonwoo akhirnya melingkarkan tangannya di leher Mingyu. Sementara matanya memandang ke arah luar, tepat di sana ... Jeonghan dan Seungcheol sedang melerai perkelahian. Sudut bibir Mingyu tersenyum manis, melihat mata fokus Wonwoo. Apalagi melihat bibir tipis yang sedari tadi
tampak indah, untuk dipandang. atau ... dicicipi?

Sayangnya Mingyu tak bisa lama menikmati ciptaan tuhan ini. Karena Wonwoo tiba-tiba murung, semua tubuhnya mendadak bergetar takut ... saat melihat mata penuh dendam seorang Jung Eunwoo.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang