❥23. Good to Me

1.6K 243 102
                                    

Suara petikan gitar asal, masuk menelusup tanpa permisi ke kuping Jihoon. Gadis itu baru saja membuka pintu ruang seni, dan sudah disuguhi oleh pemandangan Soonyoung dengan gitar. Rasanya Jihoon ingin tertawa geli, melihat ekspresi jengkel Sang pacar. Bibir Soonyoung mengerucut, matanya fokus melihat ke arah gitar. Sementara jari jemarinya, memetik gitar asal.

Di dunia ini, memang tak ada yang sempurna. Jika Soonyoung sangat mahir dalam menari, maka dia sedikit lambat dalam mempelajari hal lain. Oh ya, Jihoon bahkan pernah menangkap basah Soonyoung, yang tak tahu cara melakukan live *nst*r*m. Dia sedikit gaptek?

"Mau gue ajarin?" tawar Jihoon.

Mendengar tawaran itu, Soonyoung mendongakan wajahnya kemudian tersenyum tipis. "Lain kali aja."

Gitar itu Soonyoung singkirkan terlebih dulu, dia menepuk-nepuk samping kursinya. Memberi kode pada Jihoon untuk duduk di sampingnya.

Mendapatkan kode dari Soonyoung, Jihoon menurut dia duduk bersampingan dengan Soonyoung.
"Ini," ucap Soonyoung, sembari menyodorkan formulir pendaftaran audisi menyanyi.

Tangan mungil Jihoon meraih kertasnya. Mata sipitnya menyipit, membaca teliti semua yang tertulis di dalamnya. "Buat apa?" tanya Jihoon.

"Suara lo bagus, lo gak ada niatan ikut audisinya?" tanya Soonyoung.

Jihoon menggeleng, "Gue gak minat," tolaknya. Soonyoung tampak kecewa. Pemuda itu kemudian menghela napas, lalu mengecek ponselnya.

Melihat hal itu, Jihoon mendadak bertanya,"Harusnya lo nawarin audisi ini ... ke Seungkwan atau Seokmin."

Kekehan kecil lolos dari bibir Soonyoung,"Seungkwan orang yang pertama gue tawarin, dan dia lagi mikir."

Jihoon juga ikut terkekeh mengikuti Soonyoung. Meskipun tangannya perlahan meremas kertas, yang dia pegang. Dia pikir Soonyoung akan memberikan tiket bioskop untuk kencan. Jihoon ingat, saat di pagi hari, Soonyoung mendapatkan tiket gratis dari temannya. Namun ternyata? Rasanya Jihoon ingin menjatuhkan jidatnya ke lantai. Kenapa juga dia berharap pada makhluk ini?

Akhirnya Jihoon beranjak dari duduknya. Dia berniat pergi, sebelum tangan Soonyoung menahan pergelangan tangannya. "Ji," panggilnya.

Kepala Jihoon melirik ke arah Soonyoung,"Apa?"

Satu tiket bioskop Soonyoung julurkan ke arah Jihoon. Mata Jihoon membulat sempurna, ternyata apa yang dia lihat tadi pagi memang benar. Soonyoung mendapatkan tiket bioskop.

"Tolong kasih tiket ini ke Wonwoo. Gue harus meriksa daftar anggota ekskul dulu," pesan Soonyoung.

Jihoon tersenyum kecut, dia mengambil tiket kemudian menghempaskan tangan Soonyoung kasar. "Oke!"

Melihat raut wajah sebal Jihoon, Soonyoung mengerutkan alis bingung. Apalagi saat melihat Jihoon membalik badannya, berniat pergi.

"Eh Ji, tunggu dulu!" pinta Soonyoung.

Jihoon berhenti berjalan, dia kemudian membalik badannya,"APA LAGI?!"

"Gue mau ... mau," gagap Soonyoung.

"MAU APA?! NGOMONG YANG JELAS?!"

Soonyoung tampak gugup, dia menarik dan mengeluarkan napas. Kemudian membuka ponsel, dan menunjukkan ke depan Jihoon."Gue mau ngajakin lo, pergi ke festival kembang api."

Mendadak Jihoon terpaku pada layar ponsel Soonyoung. Di sana dijelaskan, akan ada festival kembang api di kotanya. Jihoon tersenyum kecut, kemudian menyindir," Bukannya lo mau pergi ke bioskop, sama Wonwoo?"

"Hah?"

Jihoon memalingkan wajah, dan itu membuat Soonyoung tertawa gemas. "Lo cemburu? Wonwoo dikasih tiket, sedangkan lo enggak?" godanya.

🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang