❥11. Lean On Me

1.8K 272 93
                                    

Di saat matahari tepat berada di atas kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di saat matahari tepat berada di atas kepala. Sinar hangatnya ikut mengenai seorang anak SD, yang tengah berjalan menuju perpustakaan. Namanya Jeon Wonwoo, gadis cilik bermata rubah yang kini sudah menginjak kelas 2. Raut wajahnya serius, dia fokus menuju tujuannya. Sampai, suara tangisan anak laki-laki, mengganggu pendengarannya.

Wonwoo yang sangat tak suka kebisingan, menoleh ke belakang. Tepat di depan kelas 1, ada seorang anak yang menangis kencang. Niat Wonwoo pergi ke perpustakaan sudah hilang. Dia berniat menghampiri anak cengeng itu.

"Selamat siang bocah cengeng," sapa Wonwoo.

Anak bername tag, Kim Mingyu itu masih menangis. Dia berjongkok, dengan kedua tangan yang menutupi wajahnya. Mingyu tak berani mengangkat kepala untuk melihat orang yang menyapanya.

"Hey! jawab dong!" perintah Wonwoo. Mingyu akhirnya medongak, wajahnya menemukan penampakkan cantik di depan matanya. Anak perempuan dengan mata rubah yang fokus menganalisis Mingyu.

"Kim Ming--- gyu? Gyugyu?" gumam Wonwoo. Dia tersenyum tipis saat mengetahui nama Mingyu.

Tangan Wonwoo terulur ke bawah, mengajak Mingyu berkenalan. "Wonu kakak kelasnya Gyugyu, panggil aja Kak Wonu!" ujar Wonwoo percaya diri.

Dengan mata bulat yang masih mengeluarkan air. Mingyu tak menjabat tangan Wonwoo. Dia malah memalingkan wajah, kemudian menangis lagi. Wonwoo bahkan bisa mendengar suara Mingyu yang mulai cegukan.

"Gyugyu kenapa?" tanya Wonwoo penasaran.

Mingyu masih menangis, tangan mungilnya menunjuk ke arah lututnya yang berdarah. Wonwoo membulatkan matanya, dia tiba-tiba panik.

"Lutut Gyugyu berdarah! Kenapa gak diobatin?!" seru Wonwoo. Mata rubahnya melirik ke kanan dan ke kiri. Dia berusaha untuk mencari bantuan, sayangnya semua guru sedang rapat. Tak ada orang dewasa yang bisa dimintai tolong.

"Tenang ... jangan nangis! Wonu pasti bisa obatin Gyugyu!" seru Wonwoo. Anak itu berlari menuju keran air. Wonwoo sedikit menggulung baju seragamnya ke atas. Dia menyalakan air keran, kemudian menyatukan kedua tangannya. Wonwoo berusaha mengumpulkan air untuk membersihkan luka Mingyu.

"Gyugyu! gulung sedikit celananya ke atas!" pinta Wonwoo. Mingyu yang lugu hanya mengangguk. Dia menjulurkan kakinya, kemudian menggulung sedikit celana sekolahnya ke atas.

byur ...

"HUWAAAA!! Perihhh!!!!" jerit Mingyu, saat Wonwoo tiba-tiba menyiram lukanya dengan air. Cairan-cairan bening itu masuk menelesup pada celah-celah luka Mingyu.

Wonwoo mengeryitkan alisnya tak paham. Apakah cara dia mengobati salah? Bukannya meredakan rasa sakit Mingyu, bayi cengeng ini malah berjerit. "Wonu nyakitin Gyugyu?"

Suara tangisan Mingyu mengencang. Wonwoo tiba-tiba berjongkok. Dia mendekatkan bibirnya ke arah pipi Mingyu. dan benda kenyal itu berhasil mencuri satu ciuman di pipi Mingyu.

🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang