❥47. Without You

1.2K 178 104
                                    

Jihoon diantar Soonyoung untuk pulang ke rumahnya. Dia awalnya mati-matian menolak, tapi Soonyoung terus membujuknya. Tak mungkin juga, Soonyoung membiarkan ayah dan ibu Jihoon khawatir semalaman. Mereka jelas ingin putrinya kembali secepatnya, dalam keadaan selamat.

Soonyoung berhenti di depan rumah Jihoon, dia tak berani masuk ke dalam menemui ayah dan ibu Jihoon. "Makasih," ucap Jihoon pelan, namun masih bisa di dengar Soonyoung.

Sudut bibir Soonyoung melengkung ke atas. Dia tersenyum tipis, lalu menjulurkan jari kelingkingnya di depan Jihoon. "Lo janji gak bakal nangis lagi? Jujur aja, suara nangis lo jelek banget, berbanding terbalik sama suara pas lo nyanyi."

Jihoon menggeleng, tak mau berjanji. Oh ayolah, dia bahkan tak tahu apa masih bisa menahan tangis ketika menemui Yoongi. Memikirkan Yoongi membuat hatinya kembali bersedih. "Anu ... rumah lo tetanggaan sama Wonu 'kan? Bisa tolong anterin gue ke sana aja gak? Gue gak mau masuk ke rumah."

Soonyoung menurunkan jari kelingkingnya, dia menghembuskan napas pelan. Sebelum membalas,"Ji, ortu lo udah nungguin lo dari tadi. Liat mereka bahkan nunggu di depan rumah. Lo gak kasian sama mereka? Kakak lo juga pasti khawa---"

"Gue gak punya Kakak!" Jihoon memotong perkataan Soonyoung.

"Orang gak bertanggung jawab, yang bahkan gak nolongin gue, gak pantes di sebut Kakak!" balas Jihoon. Tangannya mengepal kuat, sementara matanya kembali berair. Dia menunduk, sesekali mengusap cairan bening dari matanya.

Soonyoung berjongkok, mengintip Jihoon dari bawah. "Kata siapa dia gak peduli sama lo?"

"Kata gue ... hik ...," jawab Jihoon sembari cegukan.

"Lo salah Ji, Kakak lo khawatir banget sama lo. Dia bahkan berusaha lawan anak buah Chanyeol, cuman supaya ... gue bisa nolongin lo."

"Dia tahu, gue gak sanggup nahan banyak orang. Jadinya, dia ngorbanin dirinya sendiri, sementara gue ... dia percaya buat nolongin lo," jelas Soonyoung membujuk Jihoon.

"Yoongi sayang banget sama lo." Satu ungkapan yang malah membuat Jihoon tertawa sangat, sangat hambar! Jihoon tersenyum kecut, tak sedikitpun kata-kata Soonyoung yang berhasil membuatnya luluh.

"Kalo dia sayang, kenapa dia sampai naruhin gue?! Dia bahkan berani buat minum-minum, tanpa sepengetahuan ortu gue!" terang Jihoon kesal.

Soonyoung berdiri, dia melirik ke belakang Jihoon. Tepat di sana, pemuda dengan jaket hitam berdiri. Pemuda itu tampak diam, tak berani menemui Jihoon. Dia hanya berdiri di belakang, menunggu Jihoon berbalik dan meminta penjelasan padanya.

"Dia pasti punya alasan tersendiri. Kenapa gak coba tanya langsung sama orangnya aja?" tanya Soonyoung, lalu membalik tubuh Jihoon ke belakang.

Tubuh Jihoon bergetar takut, melihat Yoongi. Dia bersembunyi di balik punggung Soonyoung, enggan melihat Sang Kakak. "Dia bukan Kakak gue! Gue benci dia! Gue benci!!"

Soonyoung menepuk jidat,"Ya udah, untuk 2 hari aja, lo puas ngambekkin Kakak lo. Kalo bisa pukulin aja semua tubuhnya pake gitar. Oke?" saran Soonyoung.

Jihoon perlahan menunjukan diri di balik tubuh Soonyoung. Tanpa melirik ke arah Yoongi, gadis itu berlari masuk ke rumah. Ya! Dia pastikan akan membuat Yoongi menyesal, sangat menyesal karena telah menaruhkan adiknya sendiri.

Punggung Jihoon semakin jauh masuk ke rumah. Yoongi mengeluarkan napas lega,"Maaf ngerepotin lo," ucap Yoongi pada Soonyoung.

Kepala Soonyoung bergeleng, pemuda itu naik ke atas motornya lagi. Lalu berpesan,"Kalo sekali lagi, lo ketahuan nyakitin gebetan gue. Liat aja, gue masukkin lo ke kandang harimau," canda Soonyoung.

🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang