5

646 68 18
                                    


"Wah Seung-woo apa kabar? Sudah lama aku tidak melihat wajah tampan mu itu." Ucap seorang pria yang tampak sudah kepala empat ketika Seung-woo ayah dari Yoongi masuk kedalam ruangan nya.

"Aku tidak ingin basa-basi, langsung saja. Apa yang ingin kau katakan sehingga memanggil ku kesini." Kata Seung-woo sambil duduk dihadapan pria itu.

"Hei jangan pura-pura tidak tau kawan, kau mempunyai hutang dengan ku berjumlah 3 miliyar jika kau lupa." Ucap pria itu mengingat kan Seung-woo.

"Aku tau itu, lalu apa mau mu?"

"Kau tidak berniat untuk membayar hutang mu itu? Atau menyicil nya?" Tawar pria itu mulai kesal.

"Aku tau apa maksud mu, apa yang harus aku lakukan?" Jawab Seung-woo seolah dia tau apa maksud sebenarnya dari pria tadi.

"HAHAHA kau memang kawan ku Seung-woo, aku mempunyai sebuah rencana untuk menjebak atau mendahului musuh ku."

"Apa maksud mu tuan Song Joong Ki? Aku tidak mengerti." Ucap Seung-woo meminta penjelasan dari pria yang bernama Song Joong Ki.

"Musuh ku, Hwang In Yeop. Ia kini tengah menyandera anak dari kakak tiri nya, yang merupakan CEO yang terkenal itu. Aku tidak tau apa dasar dari motif ia menyandera anak itu. Selain itu dia kini tengah mencari pesawat yang beberapa minggu lalu dinyatakan hilang. Pesawat itu membawa sebuah barang berharga yang bernilai triliunan."

"Lalu apa yang harus kulakukan?" Tanya Seung-woo.

"Aku meminta kau untuk mencari pesawat yang ku maksud tadi sebelum Hwang In Yeop dan anak buah nya menemui pesawat tersebut. Jika bisa kau bawa anak yang ia sandera itu kepada ku. Nanti akan aku suruh anak buah ku memberikan mu berkas-berkas yang akan kau perlukan. Aku juga akan memberikan mu titik koordinat terakhir pesawat itu dilihat." Ujar Song Joong Ki.

"Baiklah, akan aku usahakan. Namun setelah nanti aku berhasil, hasil nya kita bagi dua, araji?." Tawar Seung-woo.

"Hei hutang mu saja tidak kau bayar, bagaimana aku bisa membagi dua hasil itu? Kau ini."

"Kalau tidak, aku tidak akan mengerjakan perintah mu."

"Aiss terserah mu saja. Kau menyebalkan." Ucap Song Joong Ki sambil memijat pangkal hidung nya.

"Baiklah, aku pergi terlebih dahulu." Kata Seung-woo sambil berjalan keluar ruangan.

"chamkkaman! Dengan siapa kau akan pergi kali ini?" Tanya Joong Ki yang membuat Seung-woo terpaksa berhenti dan membalikkan badannya kearah Joong Ki lagi.

"Dengan tim ku, wae?"

"Hwang In Yeop dan anak buah nya beda dengan lawan mu sebelumnya. Ia memiliki banyak anak buah yang kuat dan pandai bertarung. Aku tidak yakin kau bisa berhadapan dengan mereka. Bawalah tim yang lebih muda dari tim utama mu!" Perintah Joong Ki, ia takut terjadi apa-apa pada temannya itu.

"Aku tidak memiliki tim lain, selain tim utama. Mereka juga kuat." Jawab Seung-woo.

"Tapi mereka sudah tua, hampir kepala 5."

"Hei secara tidak langsung kau juga mengatakan aku tua, paboya."

"Oh jeongmal?" Jawab Joong Ki berpura-pura tidak tau apa yang baru saja ia katakan.

"Ah aku ingat, kau mempunyai anak yang kemampuannya sama dengan mu bukan?" Tanya Joong Ki.

"Jangan katakan kau akan menyuruh aku membawa anak ku kedalam misi kali ini. Aku menyayangi anak semata wayang ku itu. Aku tidak ingin terjadi apa-apa padanya." Jawab Seung-woo.

EIGHT | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang