"Aku bukan siapa-siapa mu, namun mengapa aku khawatir saat melihat mu lemah begini?"***
"Hyung mian, maaf kan aku yang bodoh ini." Taehyung tetap saja menyesali perbuatannya padahal sebenarnya diri dia tidak salah.Taehyung memukul-mukul kepalanya yang membuat semua berusaha menghentikan tangannya. Taehyung dan Seokjin jelas sangat menyesal.
Seokjin menatap kebawah, dimana mansion In Yeop sudah hancur lebur tertutup asap. Ia menatap sendu pemandangan tersebut. Seandainya tadi ia dan Taehyung tak pergi.
"Sudah tidak ada lagi yang harus kita tunggu, terbangkan helikopternya!" Perintah Joong Ki.
Bukannya Joong Ki tega, ia hanya tak mau semua orang-orang disekitarnya kini menangisi kepergian Yoongi.
"Ani, aku akan menunggu anak ku. Dia pasti selamat." Ujar Seung-woo menolak.
"Dia tidak akan selamat Seung-woo, ini sudah takdir nya." Jawab Joong Ki.
"TIDAK, ANAK KU KUAT. IA PASTI SELAMAT, INI SEMUA ULAH MU. KAU YANG MEMAKSA KU UNTUK TETAP MENGAMBIL BOX ITU." Seung-woo murka. Ia menarik kencang kemeja Joong Ki. Ayah mana yang tidak marah sekaligus menangis kala anak satu-satunya dalam bahaya.
"SHIN HYE AHH MIAN, AKU TAK BISA MENJAGA ANAK KITA. BUNUH SAJA AKUU, AYO BUNUH AKU!!" Seung-woo lagi-lagi berteriak dan menarik-narik satu persatu baju orang-orang disekelilingnya.
"Shin Hye-ah mianhae." Lirih Seung-woo lalu terduduk.
"APPA.. APA KAU AKAN TETAP MENYURUH KU BERGELANTUNGAN DIBAWAH SINI??" Teriak seseorang dari bawah helikopter dengan sangat kencang, bahkan mungkin sebentar lagi suara orang itu akan habis.
Seokjin yang tadi berdiri dipintu helikopter segera menoleh ke bawah helikopter. Ia melihat seorang lelaki memakai baju serba hitam dan rompi anti peluru.
"YOONGI-AH..." Teriak Seokjin kala sadar orang itu adalah Yoongi.
Semuanya segera ikut menoleh keluar helikopter dan melihat Yoongi bergelantungan bebas ditali khusus yang terpasang dihelikopter.
Tali itu tadi nya untuk Seung-woo dan lainnya naik ke helikopter, dan ya sekarang dengan bantuan tali itu lagi, Yoongi selamat.
"YAK CEPAT BANTU ANAK KU NAIK KE ATAS!" Ujar Seung-woo memukul bahu Joong Ki kuat yang membuat sang empunya mengaduh kesakitan.
"Biarkan saja anak nakal itu bergelantungan sampai markas." Ujar Joong Ki.
"Anak ku tidak nakal." Tegur Seung-woo
"Tapi dia sudah membuat semua orang membuang air mata sia-sia."
"Cepat laksanakan perintah ku atau aku tidak jadi memberikan mu box yang berharga menurut mu itu." Ucap Seung-woo mengancam Joong Ki membuat pria yang diancam hanya memutar bola mata malas.
Joong Ki menyuruh pilot menerbangkan helikopter lalu menyuruh enam anggota bangtan mengangkat tali serta tubuh Yoongi.
Sesampainya didalam helikopter, Yoongi terbaring letih diatas lantai helikopter. Ia benar-benar lelah setelah selesai berlari dengan kecepatan diatas rata-rata.
Seung-woo memeluk anak nya itu yang membuat Yoongi mengaduh kesakitan karna perutnya disikut oleh sang ayah.
"Aaakh appa." Ujar Yoongi.
"Ku pikir kau mati, jika kau mati appa akan dibunuh oleh eomma mu." Ucap Seung-woo disela-sela pelukannya.
"Mian sudah membuat appa dan yang lainnya khawatir, setidaknya aku tidak jadi mati bukan?" Jawab Yoongi dan Seung-woo segera melepaskan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EIGHT | TAMAT
ActionBACA!!! AUTHOR NYA ASIK KOK 👍😊 ⚔️ action - friendship - random - humor - family - couple ⚔️ "Ternyata, tuhan telah mengatur semua dengan rapi sebelum ia mempertemukan kita." -myg "Terimakasih telah menjaga ku dari ancaman yang datang bertubi-tubi"...