55

283 36 22
                                    

Dor

Sebuah peluru menancap tepat di dada seorang bodyguard, membuat semua yang disana kalang kabut karna terkejut.

Joo-Ryung segera memerintahkan bodyguard-bodyguard nya untuk menyerang para rival. Sedangkan dirinya sendiri berlari menjauh dari kerumunan guna menghindari tembakan lagi.

Yoongi yang melihat suasana sudah mulai ricuh segera berlari kearah Ji-eun dan membuka ikatan Ji-eun serta membawa gadis itu menjauh agar aman.

Wendy ikut membantu Yoongi, ia memilih membantu membuka ikatan Ha-Joon. Usai itu, Ha-Joon berterimakasih pada nya lalu segera menyusul Yoongi.

Hoseok yang melihat Wendy hanya terdiam, segera berlari kearah Wendy dan menarik tangan gadis itu. Hoseok takut nanti Wendy akan terkena tembakan.

"Kau disini saja! Jangan kemana-mana! Tetap bersama Wendy, nee?" Ucap Yoongi pada Ji-eun.

Yoongi sengaja menyuruh Ji-eun berdiam diri di sebuah ruangan bersama Wendy agar nanti ia tidak di serang karna Yoongi yakin Ji-eun akan kenapa-kenapa jika tidak di amankan.

Yoongi berjalan kearah nakas di ruangan itu dengan tergesa-gesa lalu mengambil sebuah pistol yang sengaja di sembunyikan disana.

"Pegang ini! Jika nanti ada orang yang ingin mencelakai kalian, tembak saja mereka!" Suruh Yoongi lalu memberikan pistol pada Wendy.

Wendy menerima benda itu dengan ragu-ragu.

"T-tapi aku tidak bisa menembak." Ucap Wendy membuat Yoongi mengusap wajah nya kasar.

"Tembak asal aja, saya tidak yakin anda tidak bisa. Jika nanti anda menembak, saya mohon suruh Ji-eun menutup telinganya, karna dia takut suara tembakan." Jawab Yoongi yang dibalas anggukan oleh Wendy walau masih ragu-ragu.

"Aku pergi, jangan kemana-mana! Aku akan kembali nanti." Ujar Yoongi yang di angguki oleh Ji-eun.

Sebelum Yoongi meninggalkan mereka, Ji-eun memeluk tubuh Yoongi erat.

"Jemput kami nanti ya! Tapi dengan keadaan baik-baik saja. Semangat chagiya." Ucap Ji-eun lalu tersenyum.

Yoongi mengangguk dan segera mencium kening Ji-eun.

"Kau juga, harus baik-baik disini!"

Wendy yang melihat itu hanya bisa memalingkan wajahnya guna menghapus air matanya.

"H-hati-hati Yoongi." Ucap Wendy lalu dibalas anggukan oleh Yoongi sekilas.

Yoongi berlari keluar ruangan, sebelum itu ia terlebih dahulu mengunci ruangan tersebut agar nanti tidak ada yang bisa masuk dan mencelakai Ji-eun serta Wendy.

***

"KAU JALANG, WANITA BIADAB SEPERTI MU PANTAS MATI JOO-RYUNG." Teriak Ha-Joon tepat dihadapan Joo-Ryung.

Mereka berdua kini tengah berada di sebuah ruangan. Ha-Joon tadi mengejar Joo-Ryung yang berusaha menyelamatkan diri.

"Apa? Aku jalang? Kau baru tau?" Tanya Joo-Ryung dengan santai.

"KAU TAK SEHARUSNYA HIDUP, KAU TELAH MENGANGGU KETENANGAN KELUARGA KAMI. JIKA TIDAK KARNA MU IBU KU TIDAK AKAN MENINGGAL." Teriak Ha-Joon lagi.

"DAN JIKA TIDAK KARNA IBU KAU, ANAK LAKI-LAKI KU TIDAK AKAN MENINGGAL JUGA. KAU TAU?" Balas Joo-Ryung tak mau kalah.

"Itu bukan salah ibu ku, itu salah mu yang telah lalai menjaga anak mu."

"Itu salah ibu mu, dia yang telah membuat anak ku meninggal. Dia benci pada anak ku dan juga aku."

EIGHT | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang