21

358 40 74
                                    

Setelah mengecek cctv hampir satu jam karna wajah pria itu tidak jelas. Akhirnya para bodyguard In Yeop dapat melihat jelas muka laki-laki yang menjadi anggota kesembilan dari tim Seung-woo.

"Tuan, kami sudah mendapatkan wajah laki-laki itu." Ujar satu bodyguard setelah masuk ke dalam ruangan In Yeop.

In Yeop yang mendengar itu segera berdiri lalu berjalan keluar dari ruangannya menuju ruang cctv mansion.

Sesampainya diruang cctv, In Yeop berjalan kearah satu komputer yang tengah menampilkan wajah pria tersebut.

"Wajah nya benar-benar tak asing dimata saya tuan." Ujar bodyguard yang menjemput In Yeop keruangan nya tadi.

In Yeop segera melihat komputer itu dan langsung terkejut kala melihat siapa sebenarnya laki-laki tersebut.

Bagaimana tidak terkejut, jelas-jelas dikomputer itu terpampang nyata wajah keponakan nya yang sudah ia bunuh 2 tahun yang lalu.

"MWO? APA INI? KENAPA DIA MASIH HIDUP?" Ujar In Yeop begitu marah.

Ia sudah yakin 2 tahun lalu bahwa telah membunuh Ha-Joon. Bahkan ia sendiri yang turun tangan untuk membunuh anak itu.

Namun kenapa bisa pria itu kini masih hidup? Ah sial umpat In Yeop didalam hati.

"Apakah tuan kenal dengan pria itu?" Ujar bodyguard nya.

"Dia adalah kakak dari Ji-eun. Lee Ha-Joon." Ujar In Yeop yang dibalas anggukan mengerti oleh bodyguard nya tadi.

"Pantas wajahnya tidak asing, dia mirip dengan nona Ji-eun."

"Aku sudah membunuh nya 2 tahun yang lalu, kenapa dia malah masih hidup? Aku yakin waktu itu telah membunuh nya." Kini In Yeop tampak mengomel. Para bodyguard nya tidak mau mengganggu tuannya itu yang tengah marah.

"AAAAAAAAAA SIBHAL." Kini In Yeop benar-benar kalut.

Ia tidak hanya harus menyingkirkan Seung-woo, kini ia juga harus kembali menyingkirkan keponakannya itu.

Ha-Joon termaksud anak yang hebat. Ia bisa bela diri, memakai berbagai jenis senjata, dan bahkan anak itu bisa merakit dan menjinakkan bom.

"Jadi kau belum mati? Ah aku akan kembali membawa mu keajal mu secepatnya keponakan ku." Ujar In Yeop sambil tersenyum miring.

***

Semua anggota termasuk Ji-eun sudah terlelap karna ini sudah tengah malam. Hanya Yoongi yang belum bisa tidur.

Entah kenapa hari ini ia tampak banyak melamun, mungkin karna terlalu rindu pada ibunya. Ah enak sekali Shin Hye dirindukan oleh Yoongi. Eomma ganti posisi yuk.

Anak itu masih setia menatap langit malam penuh bintang sejak beberapa jam yang lalu.

Kini Yoongi tampak haus, ia bangun dari tidurnya lalu berjalan menuju mobil untuk mengambil air minum.

Setelah selesai minum, Yoongi pun berbalik. Namun, saat ia berbalik ia dikejutkan dengan seorang wanita yang berdiri dibelakang nya.

Ani gadis itu bukan kunti, itu adalah Ji-eun yang tampak terbangun karna Yoongi yang krasak-krusuk. Paham gak maksudku? Krasak-krusuk teh apa?

"Ais anda mengejutkan saya." Ujar Yoongi.

Ji-eun berdiri antara hidup atau tidak, maksudnya ia benar-benar belum sepenuhnya mengumpulkan nyawa. Ia masih oleng sana-sini.

Rambut sebahunya menutup wajah cantiknya. Ia jelas-jelas tampak seperti kunti, ditambah saat itu dia memakai dress dengan warna cerah.

Yoongi hanya menatap Ji-eun dengan tidak niat, lelaki itu tampak sebal pada gadis didepannya. Selalu saja muncul dari berbagai arah, namun ntah kenapa ia tidak bisa membenci Ji-eun seperti benci pada Wendy.

EIGHT | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang