36

334 43 118
                                    

Yoongi berjalan di koridor kampus sambil menyandang tas hitam ransel milik nya. Tas itu hanya berisikan laptop, beberapa buah buku, dan pena mungkin. Tidak terlalu berat.

Seperti biasa, Yoongi selalu mendapat tatapan dan teriakan histeris dari para gadis-gadis di kampus.

"Yoongi-ah kenapa kau tampan sekali."

"Yoongi apakah kau mau mengantar kan ku pulang nanti?"

"Yoongi, kajja kita makan siang bersama."

"Yoongi mau kah kau jadi pacar ku?"

"Yoongi ayo lihatkan senyum manis mu pada ku."

Ya begitulah kira-kira teriakan dari gadis-gadis itu, namun tetap saja Yoongi mengacuhkan mereka.

Saat asik berjalan, Yoongi tiba-tiba saja menabrak seorang laki-laki memakai pakaian serba hitam dengan topi yang menutupi wajahnya. Hingga Yoongi tak tau siapa laki-laki yang ia tabrak.

"Mian." Ucap laki-laki itu.

Yoongi mengerutkan keningnya kala mendengar suara itu. Suara yang biasa nya selalu mengganggu gendang telinga nya, jangankan suara, parfum laki-laki didepannya ini saja ia tau.

Yoongi sangat tau pasti siapa laki-laki ini.

"Kau kenapa memakai pakaian seperti ini?" Tanya Yoongi.

"A-ani, hanya ingin saja." Jawab singkat laki-laki itu.

"Ada yang kau tutupi dari aku."

"Tidak, aku tidak menutupi apapun."

"Jawab Taehyung!" Ucap Yoongi dingin.

Taehyung tambah menundukkan kepalanya, karna kini Yoongi menatap laki-laki itu dengan sangat dingin dan teliti. Taehyung berusaha untuk menutupi wajahnya.

Tiba-tiba Taehyung terkejut kala topi nya dibuka, memperlihatkan wajah laki-laki itu penuh lebam bahkan kini bibirnya sudah sobek. Yoongi menatap datar Taehyung, seolah-olah ia tak terkejut dengan penampilan laki-laki didepannya ini.

"Siapa?" Tanya Yoongi singkat.

"A-apa nya yang siapa?" Jawab Taehyung kelabakan.

"Siapa?" Ulang Yoongi.

"Tidak ada siapa-siapa, aku hanya dimarahi appa kemarin." Jawab Taehyung.

"Kau pikir aku bodoh? Appa mu tidak sekejam itu untuk membuat mu lebam seperti ini." Jawab Yoongi.

"Kapan?" Tanya Yoongi singkat lagi.

"Sudah lah hyung, aku tidak apa-apa. Ini sudah ku obati tadi." Jawab Taehyung berusaha menenangkan Yoongi.

"Aku tanya kapan, bukan bagaimana kabar mu." Ucap Yoongi lalu berlalu meninggalkan Taehyung.

Taehyung gemetaran, ia yakin kini hyung nya itu sedang marah. Bukan, bukan marah pada nya. Melainkan marah pada orang yang telah membuat nya lebam-lebam begini.

Pindah ke Yoongi, laki-laki itu berjalan ke parkir lalu mengambil motornya. Ia memang memakai motor hari ini, katanya tidak terlalu panas.

Yoongi langsung menjalankan motornya dan menelfon Hoseok.

"Suruh yang lainnya untuk berkumpul di basecamp, kecuali Taehyung!" Suruh Yoongi, maksud dari 'yang lainnya' adalah anggota bangtan.

"Siap hyung." Balas Hoseok, lalu telfon dimatikan sepihak oleh Yoongi.

Yoongi segera mengendarai motor menuju basecamp, anak itu tampak sangat keren seperti biasa.

Sesampainya di basecamp, Yoongi masuk kedalam lalu sudah mendapati yang lainnya kecuali Taehyung didalam.

EIGHT | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang