Ji-eun dan Yoongi masih berada di sungai Han. Yoongi asik memperhatikan Ji-eun yang setia menatap sungai Han dan sesekali bernyanyi. Anak itu tampak gembira.
Ji-eun lalu duduk disamping Yoongi. Anak itu tampak menyisir rambut nya dengan jari-jari nya sendiri.
"Siapa wanita tua tadi?" Tanya Yoongi membuka obrolan.
"Jalang." Jawab Ji-eun asal yang membuat Yoongi menoleh lalu memukul bibir Ji-eun yang membuat anak itu mengaduh kesakitan.
"Omongan mu kasar sekali, siapa yang mengajarkan begitu?" Tanya Yoongi.
"Aku benci dia, lagi pula dia memang jalang." Jawab Ji-eun.
"Aku bertanya serius Ji-eun." Ujar Yoongi.
"Istri baru ayah ku." Jawab Ji-eun yang kali ini serius.
"Oh, lalu kenapa kau bisa bersama dia?" Tanya Yoongi lagi.
"Lalu kenapa kau bisa menemui ku?" Tanya Ji-eun balik. Yoongi menatap gadis itu dengan tatapan tajam.
"Aku bertanya, tidak menyuruh mu bertanya balik." Ujar Yoongi.
"Ck, aku diculik. Puas kau? Lalu kau, kenapa bisa menemui ku?"
"Atas kehendak tuhan." Jawab Yoongi asal yang membuat Ji-eun menoyor kepalanya.
Mereka sama saja, sama-sama membuat kesal.
"Aku serius."
"Oppa mu menelfon ku, ia bertanya apakah kau bersama ku atau tidak. Sebab kau katanya berpamitan ke minimarket, namun tak kunjung pulang. Aku jelas menjawab tidak, karna sejak tadi pagi aku bersama bangtan. Lalu dia menyuruh ku mencari mu dan aku mencari mu ke minimarket, mengecek cctv lalu menghampiri mu sampai ke mansion buruk itu." Jawab Yoongi yang tak sadar sudah berbicara panjang lebar. Ji-eun tersenyum kala mendengar penjelasan Yoongi. Oh ini adalah pertama kali nya Ji-eun mendengar Yoongi berbicara panjang lebar.
"Kenapa kau tersenyum?" Tanya Yoongi aneh.
"Kau lucu jika berbicara panjang lebar seperti itu." Jawab Ji-eun yang membuat pipi Yoongi merah, apalagi kulit nya putih jelas akan kelihatan.
"Kau tersipu malu." Ucap Ji-eun lalu Yoongi segera menutup kedua pipinya.
"Ani, kau PD sekali." Jawab Yoongi mengelak.
Ji-eun menghentikan tawa nya, ia kemudian diam tak lagi berniat mengejek Yoongi.
Yoongi yang melihat itu hanya diam saja. Meskipun bingung dengan sifat Ji-eun, namun Yoongi tak mau berbicara.
"Apa appa tak merindukan ku?" Tanya Ji-eun membuat Yoongi menoleh padanya.
"Appa jahat, dia lebih sayang pada anak tirinya dibanding pada ku. Sebenarnya apa salah ku padanya?" Ucapan Ji-eun tak berani Yoongi potong, ia membiarkan Ji-eun bercerita panjang lebar.
"Kau tau, sungai Han ini adalah tempat terakhir yang aku dan keluarga kunjungi sebelum eomma meninggal, dan keluarga ku terpecah belah."
"A-aku rindu appa, aku rindu pelukan eomma, dan aku rindu keluarga kami utuh seperti dulu."
"Aku kadang iri pada mu yang memiliki keluarga utuh. Aku juga ingin seperti itu lagi." Ji-eun menunduk kan kepalanya, air matanya sudah menetes cukup deras.
"Jangan menangis! Kau tau aku benci saat melihat mu menangis." Ucap Yoongi yang membuat Ji-eun mengelap air mata nya kasar.
"Aku tidak menangis." Ucap Ji-eun.
"Akan ada kalanya, semua berubah. Tidak selamanya hidup ini mulus. Jangan pernah merasa iri pada siapapun. Kau memang sudah tak memiliki ibu, dan ayah mu tak memperdulikan mu, tapi kau punya kakak yang sangat sayang pada mu. Dia menjaga mu sepenuh hatinya." Ucapan Yoongi berhasil membuat Ji-eun tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
EIGHT | TAMAT
ActionBACA!!! AUTHOR NYA ASIK KOK 👍😊 ⚔️ action - friendship - random - humor - family - couple ⚔️ "Ternyata, tuhan telah mengatur semua dengan rapi sebelum ia mempertemukan kita." -myg "Terimakasih telah menjaga ku dari ancaman yang datang bertubi-tubi"...