58 - EPILOG

479 43 26
                                    

Ini sudah 5 hari setelah kepergian Ji-eun, Yoongi masih betah bertahan di kamar tanpa keluar sedikit pun.

Shin Hye dan Seung-woo yang melihat anak mereka itu hanya bisa menghela nafas panjang, mereka tak pernah berpikir Yoongi akan seperti ini.

Sejak tadi pagi, Yoongi tidak mau makan. Makanan yang Shin Hye letakkan di nakas tak kunjung Yoongi sentuh.

"Yoongi... Makan lah nak! Kau sudah tak makan sejak tadi pagi. Bahkan tadi malam kau juga makan hanya 2 suap saja." Ucap Shin Hye tepat didepan kamar Yoongi yang terkunci.

"Apa dia masih belum mau makan?" Tanya Seung-woo baru datang.

"Tidak, aku sudah memanggil nya sejak tadi. Dia tak kunjung membuka pintu nya." Jawab Shin Hye lesu yang membuat Seung-woo ikut lesu.

"Sampai kapan dia akan seperti ini? Ji-eun akan sedih jika melihat Yoongi seperti ini." Shin Hye menatap suaminya sendu.

Seung-woo berjalan mendekati pintu kamar Yoongi lalu berusaha mendobrak pintu yang di kunci dari dalam itu.

3 kali dorongan, pintu berhasil terbuka. Namun yang membuat sepasang suami istri itu heran adalah tidak ada siapapun didalam kamar itu.

Shin Hye berjalan tergesa-gesa menuju kamar mandi Yoongi, guna melihat apakah anak nya itu didalam kamar mandi atau tidak. Sayang nya, tidak ada siapapun didalam kamar mandi tersebut. Membuat Shin Hye semakin khawatir.

"Kemana dia?" Tanya Shin Hye khawatir.

"Pintu balkon terbuka, Yoongi pergi dari balkon?" Ucap Seung-woo menatap keluar dari balkon kamar.

"Dia pergi kemana? Tidak mungkin kan kepemakaman? Jika dia kepemakaman dia pasti mengatakan nya pada ku." Ucap Shin Hye lalu terduduk di atas kasur yang sangat rapi.

Seung-woo memegangi kepalanya yang tiba-tiba pusing, ia lalu merogoh saku celananya dan berniat menghubungi Namjoon.

"Eoh ada apa paman?" Tanya Namjoon disebrang sana.

"Yoongi bersama mu?"

"Ah? Tidak, dia tidak bersama kami sama sekali. Memangnya kenapa?"

"Dia tidak ada dikamar."

"Kami segera kesana paman."

Seung-woo mematikan telfon sepihak lalu mendekati istrinya dan memeluk tubuh Shin Hye yang sudah sedikit kurus karna banyak beban pikiran.

Semenjak kepergian Ji-eun, semuanya benar-benar berubah. Yoongi yang tak mau berbicara dengan siapapun. Dan Ha-Joon yang tidak tampak wujudnya lagi.

Menurut 6 anggota bangtan, Ha-Joon berada di rumahnya. Keadaan laki-laki itu benar-benar berantakan.

Diantara semua orang yang ditinggalkan Ji-eun, hanya Ha-Joon dan Yoongi lah yang tampak sangat kacau. Tentu saja kacau, Ji-eun adalah perempuan paling mereka sayangi.

***

6 anggota bangtan sudah sampai di rumah Yoongi, mereka kini tengah sibuk mengamati kamar Yoongi yang ntah kenapa tampak seperti sedikit berubah.

"Sejak tadi pagi dia tidak keluar kamar, bibi meletakkan makanan di nakas nya sekitar jam 5 pagi." Ucap Shin Hye menjelaskan.

"Aku tadi sudah cari Yoongi hyung di pemakaman, tapi tidak ada." Ujar Jimin.

"Di basecamp juga dia tidak ada." Sahut Taehyung.

"Dia tidak mungkin kerumah Ji-eun kan?" Tanya Jennie yang kebetulan memang ikut dengan anggota bangtan.

"Tidak mungkin, jika Yoongi kerumah Ji-eun itu sama saja dia tengah membuat dirinya semakin kacau." Jawab Seokjin.

"Sebentar, laptop Yoongi menyala." Ucap Seung-woo saat sadar laptop Yoongi yang semula mati tiba-tiba menyala dan memperlihatkan sebuah video.

EIGHT | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang