39

332 54 113
                                    

Hai yoongiluv

***

Yoongi tergesa-gesa turun kebawah. Anak itu terlambat bangun karna ia begadang semalam, begadang karna salting mengingat hari-hari nya bersama Ji-eun kemarin.

Yoongi tak sempat sarapan, ia berlari keluar rumah. Sebenarnya ia tak terlambat, hanya saja ia ingin melanjutkan tidur nya di kelas saja. Kalau di rumah, bisa-bisa nanti ia lupa waktu dan bangun jam 3 sore.

"Hei tidak sarapan dulu?" Ujar Shin Hye.

"Tidak, aku makan diluar saja. Aku pergi eomma appa." Ucap Yoongi.

"NEE, HATI-HATI." Teriak kedua orang tuanya.

Yoongi masuk kedalam mobil nya lalu segera menjalankan mobil itu membelah jalanan ibu kota yang cukup ramai.

***

Sesampainya di kampus, Yoongi memarkirkan mobil lalu segera berjalan menuju kelas nya.

Meskipun buru-buru, namun tak membuat aura wajah Yoongi sedikit pun berantakan. Laki-laki itu masih saja tampan bak malaikat. Dengan warna kulit putih dan rambut berwarna abu-abu. Laki-laki itu baru saja mewarnai nya satu minggu yang lalu.

Sesampainya di dalam kelas, Yoongi duduk di kursi nya lalu menenggelamkan kepala nya. Ia berniat tidur sebentar. Sebelum itu ia memanggil Kyung-soo.

"Wae?" Tanya Kyung-soo.

"Bangun kan aku saat dosen nanti datang."

"Hmm." Jawab Kyung-soo dan Yoongi langsung kembali menenggelamkan kepala nya.

Baru saja tertidur, Yoongi harus menunda acara tidur nya kala Wendy datang dan duduk di depan Yoongi.

"Annyeong." Sapa Wendy yang awalnya tak di gubris oleh Yoongi.

"Kau sudah makan? Aku membawakan mu sarapan. Eomma yang membuat, katanya ini khusus untuk calon menantu nya."

"Kau tidur?" Tanya Wendy.

Yoongi terpaksa mengangkat kepalanya dan menatap tajam kearah Wendy.

"Ini, sarapan untuk mu. Dimakan!" Ucap Wendy lalu mendorong kotak makan berwarna biru langit ke hadapan Yoongi.

"Saya tidak lapar." Gumam Yoongi.

"T-tapi eomma membuatnya untuk mu, ku mohon sekali ini saja makan!"

"Saya tidak mau."

"Kau tak menghargai makanan buatan eomma?"

"Saya tidak minta dibuatkan."

Wendy menundukkan kepalanya sedih, beberapa detik kemudian ia menatap Yoongi sambil tersenyum kecut.

"Baiklah jika kau tak mau, aku akan ambil lagi. Biar aku saja yang makan. Aku pergi dulu." Ucap Wendy lalu beranjak meninggalkan kelas Yoongi.

Yoongi hanya menatap kepergian Wendy tanpa pikiran apapun. Laki-laki itu tidak merasa kasihan atau sebagainya. Ia justru senang karna Wendy sudah pergi.

Alhasil anak itu kembali melanjutkan tidur nya yang tertunda.

***

Gong-Yoo menatap tajam kearah Ha-Joon. Anak itu kemarin baru saja membuat keributan nya, dan kini kembali datang untuk membuat keributan lagi.

"Apa lagi mau mu?" Tanya Gong-Yoo menatap anak nya itu.

"Uang." Ucap Ha-Joon singkat membuat Gong-Yoo tersenyum remeh.

"Bukankah kau sudah tak menganggap ku ayah lagi, dan sekarang kau malah meminta uang?" Tanya Gong-Yoo.

"Ji-eun dan aku anak mu, anak kandung mu. Kami butuh uang untuk hidup."

EIGHT | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang