29

348 43 126
                                    

Yoongi dan yang lainnya sudah berada di pesawat the blood. Malam ini mereka akan pulang ke Seoul. Tampak wajah mereka semua berseri-seri.

Ji-eun dan Ha-Joon disuruh oleh Seung-woo untuk ikut demi keamanan mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ji-eun dan Ha-Joon disuruh oleh Seung-woo untuk ikut demi keamanan mereka berdua. Awalnya Ha-Joon menolak, namun karna dipaksa semua orang bahkan Ji-eun pun ikut memaksa. Akhirnya lelaki itu pun menurut saja.

Ji-eun tampak melihat pemandangan malam dari atas langit melalui kaca jendela pesawat. Semua nya tengah bercanda gurau, kecuali Shin Hye dan Seung-woo yang tengah berada diruang kemudi.

Seharusnya Yoongi lah yang menjadi c.o pilot, namun sang ibu memaksa untuk agar bisa menggantikan posisi anaknya itu. Katanya ia ingin mengendarai pesawat karna sudah lama tidak. Dan bukan Yoongi namanya jika membantah pada ibunya itu.

Alhasil kini Yoongi tengah duduk bersama bangtan dan Ji-eun serta Ha-Joon. Lelaki itu hanya sesekali bercerita, ia lebih banyak melamun sebab ia mengantuk. Sudah beberapa kali anak itu menguap.

"Hyung jangan sampai kau ketiduran lagi di pundak Ji-eun noona." Ucap Taehyung yang dipelototi oleh Yoongi.

"Hahaha modus." Jawab Jungkook.

"Aku memang ketiduran, siapa suruh berada disamping ku." Jawab Yoongi.

"Blablablablabla." Jawab tiga maknae yang berhasil mendapat pukulan sedap dari Yoongi.

"Aku lega bisa pulang dengan selamat." Ucap Hoseok.

"Hmm benar, aku tak sabar memeluk eomma." Sambung Jungkook sambil memeluk badannya lalu bergoyang-goyang ringan. Aaa kiyowo.

Ji-eun dan Ha-Joon hanya mendengar cerita mereka tanpa berniat menyambung. Mereka berdua kini sedih karna tak bisa bercerita, sebab tujuh orang dihadapan nya itu tengah membicarakan tentang keluarga yang harmonis.

Ji-eun menatap kakak nya yang tengah melamun, gadis itu lalu menyandarkan kepalanya di bahu sang kakak sambil mengusap pelan pipinya yang sedikit basah akibat air mata.

"Oppa." Panggil Ji-eun pelan.

Ha-Joon sadar dari lamunannya lalu melirik sang adik.

"Hmm? Wae?" Tanya Ha-Joon lembut.

"Setelah sampai di Seoul, kita akan tinggal dimana? Apa oppa punya rumah disana?" Tanya Ji-eun sambil mengerjapkan matanya lucu.

Ha-Joon menggeleng lalu menundukkan kepalanya.

"Lalu kita akan tinggal dimana?" Tanya Ji-eun lagi.

Rupanya sejak tadi Ji-eun yang berbicara pada Ha-Joon diperhatikan oleh Jimin. Jimin ikut sedih mendengar ucapan dan pertanyaan dari Ji-eun. Anak itu ikut menundukkan kepalanya serupa Ha-Joon.

Malam itu dipenuhi dengan tawa ataupun kesedihan. Mereka tampak senang pulang kerumah masing-masing, namun dua saudara tampak sedih akibat tak tau harus tinggal dimana.

EIGHT | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang