bagian 10

758 140 16
                                    

Bukan, bukan setiap hal itu terjadi tanpa alasan. Melainkan sebaliknya. Setiap hal yang terjadi di dunia ini ada alasannya. Entah itu untuk dirimu atau untuk orang lain.
Makanya kata orang, kita harus jadi orang yang bermanfaat tapi entah kenapa Juki tidak mau jadi orang yang dimanfaatkan. Itulah prinsip Juki Aryo Wiguna.

'Jika tidak mau dimanfaatkan jadilah orang yang tidak bermanfaat.'
Slogan pendek ala Juki ini diharapkan jangan ditiru. Karena perlu anda ketahui bahwa sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.

Juki itu sesat, sejak kecil ia tidak pernah diajarkan tentang hal seperti itu. Kakeknya terlalu tua dan pelayan terlalu sibuk untuk mengurus Juki yang nakalnya minta di goreng.

Namun satu hal yang Juki pertanyakan selama ini adalah adakah yang benar-benar tulus?
Barangkali pertanyaan itu tak akan terjawab jika Bambang tidak bermain bersamanya sejak kecil dulu.

Cuman Bambang satu-satunya sahabat dari orok yang setia menemaninya disaat risau dan galau hidup Juki.

Galaunya Juki itu unik saat ia masih kecil. Ia galau karena tidak e'ek selama seminggu.
Ia galau karena burung peliharannya tidak diberi makan barang sehari.
Dia galau karena tergigit lidah sendiri. Dia galau karena kucingnya keselek makan permen. Dia galau karena Bambang nggak di sisi dia selama setengah hari.
Itulah sebab kegalauan Juki yang bisa disebut absurd.
Kalaupun ada yang paling normal penyebab kegalauan juki adalah salah satu gadis kecil yang memberikan permen kapas kepadanya pergi menghilang entah kemana. Sini biar tak jelasin kejadiannya, saat itu Juki ingin pergi kepasar bersama bik Ripeh karena ia merasa galau Bambang tidak bisa bermain bersamanya selama setengah hari.
Alhasil karena rengekan Juki yang super dahsyat suara tangisnya. Bik Ripeh diperbolehkan oleh kakek untuk mengajak Juki pergi ke pasar.

Sesampainya di pasar, Juki tertarik sama mas-mas ngek-ngok penjual mainan di pasar. Sedangkan bik Ripeh  sibuk dengan belanjaannya.
Suasana yang ramai di pasar membuat Juki terpisah dengan bik Ripeh. Bik Ripeh juga tidak menyadarinya karena ia saat ini merasa mengandeng tangan anak kecil juga yang ia kira adalah Juki.

Juki melihat lihat permainan mobil-mobilan , barbie, dan segala permain anak-anak yang tertempel di bagian atas motor. Yah..namanya juga anak kecil. Pasti tidak tahan ingin membelinya.

"Bik Ripeh beliin Juki ini."
Tidak sadar sebenarnya Juki juga menarik tangan orang dewasa yang salah. Ia menarik tangan ibu-ibu yang raut wajahnya dikatakan cemas setelah melihat anak kecil yang mengajak nya berbicara.

"Kamu siapa nak? Anak saya dimana?"
Tanyanya heran.

"Yugi...kamu dimana nak!!"
Teriak ibu-ibu itu berlari dan melepaskan tangan Juki begitu saja.
Nggak ada akhlak memang ibu-ibu itu. Anak kecil seperti Juki pun ia tinggal. Tapi maklum namanya juga emak-emak kehilangan anaknya pasti dipikirannya hanya anaknya. Sedangkan anak orang lain yang dibawa tadi nggak kepikiran.

Setelah sadar bahwa orang yang ia tarik bukanlah bik Ripeh, ia bingung tapi sebelum Juki menangis mas mas penjual mainan memberi dia boneka berbie reot yang kepalanya hampir kutung.

"Ini le..mainan untuk kamu..jang nangis yo. Sono cariin mak mu!"
Usir mas mas penjual mainan itu.

Barbie..untuk apa boneka barbie ini?
Juki kecil sebenarnya ingin menanyakan kepada si penjual tapi mas-mas tadi sudah pergi dengan motor penuh dengan hiasan mainan itu.

Juki di tinggal sendiri.
Di keramaian yang penuh suara orang dengan boneka barbie kepala hampir putus di tangannya. Juki bingung..ia ingin mencari bik Ripeh tapi ia tidak tau kemana. Karena kebingungan, Juki nangis sesegukan di pojokan jalan.

Sebuah gulali berwarna pink muncul didepan matanya yang sembap.
Alhasil dia mendongak melihat siapakah gerangan orang baik hati yang menyodorkan permen kapas itu untuk nya.

Gadis kecil itu tersenyum manis.
Menampilkan dua gigi putih yang masih tinggal disana bersamaan dengan gigi ompong lainnya.
Matanya yang bulat dan pipinya yang merah membuat Juki terpana pada suatu hal .

Juki kecil yang saat itu masih polos tanpa noda menerima permen kapas itu dengan sukarela . Ia juga menghentikan tangisannya dikala gadis itu menyuruhnya jangan nangis.

Juki tersenyum tapi senyumannya luntur ketika suatu hal yang ia dengar dari bibir itu.

"Aku udah kasih pelmen ini..berarti kamu halus kasih aku boneka itu."
Tunjuk gadis itu kearah boneka barbie kepala hampir putus di tangan Juki dengan tampang polos miliknya.

Pada dasarnya bocah selalu bertindak tanpa berfikir jadi Juki kecil yang menyukai permen kapas yang sudah ia comoti setengah memberikan boneka barbie miliknya kepada gadis kecil itu dengan senang hati.

"Ini...Makacih udah beli aku peymen."
Juki berterimakasih dan tersenyum kepada gadis itu begitupun sebaliknya.

"Non..bapak udah cari non kemana-mana..untung non disini."
Tiba-tiba seorang bapak-bapak menghampiri gadis kecil itu dan membawanya pulang.

Juki terdiam.
Nama, alamat, anak siapa ia tidak tahu siapa gadis lucu itu. Perpisahan yang terjadi terlalu cepat,  Belum sempat ia berucap gadis itu sudah pergi bersama seorang bapak tadi.

Perpisahan itu ibaratkan buah mengkudu. Terlalu pahit untuk dinikmati namun itulah kenyataannya. Juki yang tadinya ingin menangis lagi namun terhenti ketika ia melihat permen itu masih tersisa ditangannya.
Setelah itu bik Ripeh datang dengan wajah yang super duper panik.

"Den Juki...untung den Juki disini. Bik Ripeh salah bawa orang. Maaf kan bibik ya.."

Juki memaafkan karena pertemuan itu tidak akan ada jika ia tidak berpisah dengan bik ripeh. Ya..Pertemuan pada gadis kecil manis itu tidak akan terjadi.

......
###

Pangeran Aiden dikabarkan hilang dan itu membuat istana kalang kabut. Raja takut putranya terkena hal yang bahaya lagi. Ia tidak mau putranya dalam bahaya.
Maka ia memerintahkan prajurit untuk memeriksa tempat perayaan festival musim panas itu.

Sedangkan di perjalanan menuju istana Juki dan Clara bersenda gurau mengenai gosip yang terjadi di dunia asli mereka.

"Lo tau nggak kalo Mimi peri sukanya ama Sehun Exo?"
Tanya Juki

"Mimi peri kan cowok, masak sukanya sama Sehun?"

"Ya biasalah ..kan cuman hiburan."

"Lo tahu nggak..

"Gue tempe"
Sela Clara yang sudah bosan. Dari tadi pangeran Aiden dengan wajah tampan itu selalu berbicara hal yang menurutnya kurang penting. Dan itu sangat tidak cocok dengan image pangeran Aiden yang cukup kejam di cerita novel Westernia Love Story.

Raut wajah Juki menjadi datar setelah Clara berkata begitu. Maksud hati ingin bergosip lebih jauh. Taunya malah si Clara lagi nggak mood.

Ya sudahlah..

Next...













































Juki and His New Life (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang