chapter 40

189 35 0
                                    

Grace Brateshia Luke. Putri Granduke Elios yang menyebarkan rumor bahwa pangeran Aiden mempunyai hubungan dengannya, kini dibungkam oleh kakak sepupu pangeran. Di pertemuan para lady di kerajaan Westernia lady Angleyna selalu kakak sepupu pangeran mengatakan bahwa pangeran Aiden mencintai putri Rina dan akan segera bertunangan. Kabar itu kini sudah tersebar hingga ke telinga Duke Elgario.

Kenyataannya obssesi yang dimiliki Duke Elgario terhadap putri Rina entah kenapa kian menghilang. Entah karena ia mulai menyukai putri Rissa yang kerap kali berkirim surat dengannya atau karena ia tergila-gila dengan ciuman tanpa sengaja itu. Kini Duke Elgario yang sempat mengejar-ngejar putri Rina mulai mengikhlaskan cinta pandangan pertamanya itu berasama pangeran Aiden.

Bermula dari Duke Elgario yang berada di istana.  Saat itu Juki selaku pangeran Aiden sedang bermain kartu dengan bocil di ruangan yang cukup sepi bagian timur istana. Keduanya yang memang jika digabung akan berisi kerandoman yang unfaedah antara Bambang dan Juki. Duke Elgario yang sedang berjalan-jalan sekitar istana mengernyitkan dahinya karena tak sengaja bertemu mereka. Ia tidak tahu permainan apa itu sehingga bisa membuat anak kecil dan pria dewasa terbahak-bahak. Ia terkejut melihat yang tertawa terbahak- bahak itu rupanya pangeran Aiden yang dulunya adalah orang yang  sangat arogan itu. Rumor yang beredar memanglah benar. Bahwa pangeran Aiden yang dulunya suka seenaknya mulai berubah.
Sebenarnya Duke elgario tidak begitu membenci orang itu, namun pernah suatu kejadian yang membuatnya tidak menyukai orang itu. Yaitu saat pangeran itu dengan sengaja menebas kepala ksatria kediamannya. Hanya karena ksatria itu tidak sengaja menabrak pangeran itu. Tindakan yang semena-mena itu membuay Duke Elgario tidak begitu menyukainya. Ditambahkan lagi karena pangeran itu juga menyukai cinta pandangan pertamanya , hal itu membuat ia membenci pangeran Aiden.

Saat Duke Elgario sedang menatapi keduanya yang entah sejak kapan juga melihat kearahnya dengan penuh seringaian membuat Duke Elgario tidak berkutik.

Duke Elgario akhirnya berhasil ditarik oleh Varell bergabung dalam permainan nya.
Tentu saja awalnya Elgario menolak dengan tegas tapi ia tidak tega melihat rengekan Varrel si bocah kecil.

"Hua..Kakak ini jaat...
Ayahanda... Hiks.."
Bambang pura-pura menangis tersedu-sedu karena Elgario menolak ikut bermain. Oh ayolah permainan kartu akan lebih seru jika ada lebih dari dua orang yang main. Lagipula Juki mulai meragukan alur cerita bahwa Duke muda ini akan membunuhnya. Jadilah keduanya bekerja sama untuk mengajak Duke muda yang entah kenapa bisa sampai ke ruangan ini.

"Apakah kau tega melihat anak kecil menangis Duke? Wahh.. tak kusangka pria ini begitu kejam bahkan kepada anak kecil."
Panas Juki dengan nada mengejeknya. Ia yakin gengsi orang ini pasti tinggi. Setinggi cita-cita Juki dulu.

Duke Elgario menatap tajam Juki.
Ia tidak terima dengan nada mengejek pangeran itu.
Lalu tatapannya menuju Varrel alias Bambang yang sedang menangis Bombay.

"Aku tidak mengerti permainan itu. Lagipula aku tidak sudi bermain dengan kau lagi. Kau begitu licik pangeran. "
Tolak Elgario dengan meremehkan Juki.
Cukup lah ia mengetahui bahwa pangeran begitu licik dalam permainan aneh ciptaannya. Waktu itu pula saat bermain sepak bola ia dibodohi oleh pangeran Aiden dengan aturan yang begitu sulit. Kali ini ia tidak mau lagi tertipu oleh pangeran Aiden.

"Huaa..Orang jaat.. Hiksss..
Ayahanda.."

"Lihatlah kau membuatnya semakin menangis . kau... Apakah pria kejam seperti ini mau bersanding dengan putri rina. Cih.. "
Ejek juki lagi. Ia semakin pandai melakukan permainan kata, semenjak tinggal di dunia ini banyak sekali bangsawan yang menjilat dirinya karena ia adalah pangeran. Dan tentunya permainan lidah seperti ini sudah menjadi makanan sehari-harinya dikalangan bangsawan saat ada pertemuan.

"Apa kau bilang! Kau.. "
Emosi Elgario sudah berada di puncak dan hampir ingin sekali menarik pedang milik nya.

"Kakak..Vayell atuttt.. Hikss.."
Mendengar suara tangis bocah yang begitu nyaring seperti suara sirene. Membuat Elgario menahan amarahnya.

Juki and His New Life (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang