bagian 5

1.3K 197 5
                                    

"Kakak!!
Mirsya mau bertemu kakak!"
Ucap dedek cantik gue yang mirip Lisa Blackpink.

"Marsya. Kakak mau bertemu kamu juga. "

Dia melihat tajam kearah gue setelah gue berkata seperti itu. Apa ada yang salah?

"Mirsya kak bukan Marsya. "
Ia cemberut memayunkan bibirnya.
Sumpah greget pengen tak karungin ni anak.

"Maaf Mirsya, abisnya nama kamu mirip pelem Marsya And The Beast di Chanel Antena kesayang kakak."
Gue berkata sejujurnya, saat dia bilang nama dia Mirsya, gue keinget pelem itu we..

Mirsya bingung dia tidak tau maksud dari perkataan gue.

"Maksud nya kak?"
Tanya Mirsya ke gue.

"Maksud kakak nama kamu lebih bagus dipanggil Marsya."
Gue mencubit idung nya karena kegemesan gue ngeliat dia seperti itu.

"Aww. Sakit kak.. "
Ringisnya.

"Sekarang kakak mau keruang makan dulu. Ayo ikut bersama kakak!"

"Oke kak.
Dia cepat belajar juga. Kata oke jadi kebawa-bawa."

Gue mengandeng tangan adek imut gue yang mirip Lisa Blackpink itu dan ikut membawanya ke ruang makan.

Semua perhatian pelayan dan pengawal berpusat pada gue dan adek gue. Sebenarnya gue kagak pede diliatin orang kayak gini. Tapi gue harus terbiasa agar kebiasa. Gue kan pangeran.. Anak sultan mah bebas.

........

Author pov.

Juki Aryo wiguna. Nama itu cukup famous dikalangan siswa-siswi. Dikenal karena receh dan suka ngeselin orang. Dikenal karena keluar masuk ruang BK. Dikenal karena Juki kakaknya Jaka.

Namun nama itu menjadi tidak terkenal lagi ketika sang empunya tidak berada di dunia itu lagi.
Kini ia berubah nama menjadi Aiden.
Sang pangeran Westernia yang terkenal dengan kebucinannya dengan putri Rissa dari kerajaan sebelah yang bernama Gernaora.

Juki alias Aiden sedang bahagia alias berbinar-binar ketika hidangan makanan yang lezat-lezat berada di meja makan.

Namun ia kalap dengan tatapan raja yang memandangnya tajam. Keinginan untuk makan semua makanan di meja menjadi menipis. Padahal makanan di meja makan itu terlihat menggiurkan dan tentunya enak semua .

Juki suka sekali makan. Apalagi makan rendang. Tapi rendang kesukaannya tidak ada disini. Ingin sekali ia menyuruh pelayan Istana untuk masak rendang. Aishh... Sudahlah semua itu tidaklah penting. Sekarang jika Juki sedikit saja berperilaku seperti Juki biasanya. Maka imej pangeran Aiden akan hilang.

Dentingan garpu dan sendok menghiasi seluruh ruang makan. Tak ada pembicaraan hangat antar keluarga . Tak ada cengkrama ria disini. Mereka makan dengan aura mencengkam. Apalagi ratu yang makan sambil menatap tajam Aiden.

Dalam hati Juki berkata.
'Buset dah ni ibuk ada dendam kesumat apa ama gue ya? Perasaan nggak ada salah ape-ape.'

Glekk... Glekk...

Suara Juki minum membuat raja dan ratu menatapnya lagi.

'Perasaan setiap gerakan gue adalah sebuah kesalahan.'

Juki melihat kearah keduanya dengan was-was. Namun tatapan was-was Juki membuat raja dan ratu terlihat aneh.

"Ayah. bolehkah Misrya mengajak kakak bermain di taman?"
Tanya Mirsya kepada keduanya.

Ratu terlihat khawatir sedangkan raja hanya berdehem mengiyakan.

"Yeayy.. Terimakasih ayah,ibu.."

"Bolehkah yang mulia? "
Tanya Juki khawatir karena tatapan ratu terlihat tajam seperti ingin menguliti Juki saja.

Juki and His New Life (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang