"Woyy... Bangun woy dah siang.
Lo kalo tidur kayak kebo juga yak!"
Ucap Bambang yang sedang membangunkan Juki saat ini."Juk Lo nggak mati kan?"
Bambang kecil menepuk nepuk kepala Juki yang saat ini terbaring dengan wajah pucatnya."Varell, ikhlas kan kepergian pangeran Aiden. Beliau sudah tiada saat ini."
Ucap ayahnya, raja Grifilld."Huaa... Juki ... Gue gak mau kehilangan Lo untuk kedua kalinya."
Bambang memeluk Juki dengan tangisan khas anak kecil nya. Ia tidak menyangka novel ini benar-benar mematikan pangeran Aiden."Dimana pengeran Aiden?"
Ucap seorang yang berpenampilan aneh. Terlihat seperti penyihir namun bukan penyihir yang penampilannya seram.Kabar kematian pangeran Aiden memang sudah tersebar di seluruh kerajaan. Bahkan tidak sedikit untuk mengucapkan belasungkawa untuk kematian pangeran.
Mirsya selaku orang yang paling menyayangi Juki, sudah beberapa kali pingsan karena ia tidak bisa kehilangan kakaknya. Ayahanda Felix dan ibunda Weni juga menangis pilu akan kepergian putranya. Excel yang sedang mengendong Kenzo pun menangis dalam diam. Seluruh pelayan dan pengawal di kerajaan juga menangis karena kehilangan sosok ceria dan penyayang itu. Semua ini bahkan tidak mereka kira. Begitu cepat orang itu meninggalkan mereka.
Dan penyihir itu, siapakah dia? Kenapa ia bisa datang kesini.
"Siapa kau?"
Ucap Felix dengan suara seraknya."Aku Trei, seorang penyihir. Dia begitu.. karena kesalahan ku. Karena itu aku akan mengembalikannya."
Ucap penyihir ituSemua orang terdiam , Mirysa menangis lalu ia memeluk penyihir itu.
"Tolong ..Kembalikan kakak ku tuan.. buat dia hidup kembali"
Tangis Mirsya. Semua orang menatap sang penyihir dengan tatapan tidak percaya.Clara hanya menahan tangisnya.
Apa maksud dari perkataan orang itu? Juki begitu karena kesalahannya? Clara mendekati penyihir itu dengan tatapan kosongnya."Tuan..apa maksud tuan? Dia begitu karena kesalahan tuan?"
"Nanti aku jelaskan. Izinkan aku menyembuhkan dia terlebih dahulu. Namun aku tidak berjanji dia benar-benar bisa kembali atau tidak. Karena itu tergantung sang pemilik jiwa. Apakah ingin kembali atau tidak."
Semua keluarga hanya bisa pasrah. Jika memang orang itu tidak ingin kembali maka mereka harus mengikhlaskan kepergiannya.
Penyihir itu mulai mendekati jasad pangeran Aiden. Dia meletakkan tangannya di atas perut pangeran dan mulai membacakan mantra pengembali jiwa.
Sebuah sinar mulai keluar dari tangan sang penyihir dan menyulur kedalam perut pangeran Aiden. Luka bekas tusukan itu mulai menutup. Wajah yan semula pucat itu kembali segar.
Penyihir itu membuka matanya dan menyudahi mantranya.
"Dia kembali"
Ucap penyihir itu dengan senyumannya yang tulus..Mata pangeran Aiden mulai terbuka dan jari tangannya yang mulai bergerak membuat semuanya tersenyum lebar seakan kesedihan yang ada di hati mereka mulai terangkat satu persatu.
"Hah.."
Juki bernafas lega.
Ia mengalami hal aneh. Seperti ditarik ke suatu dimensi,Ia pikir ia tidak akan kembali ke dunia asli atau dunia novel lagi, namun ia melihat sinar aneh yang membuatnya seakan dihisap oleh cahaya itu."Gue dimana?"
Suara Juki tercekat. Ia merasa sangat haus. Namun ia menoleh kekanan dan kekiri. Semua orang sudah dengan mata sembab nya. Tangisan adik kecilnya dan Bambang membuat ia juga ikut menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juki and His New Life (End)
FantasyKenalkeunn.. Gue Juki, singkatan dari Jungkookie. Iya, gue kagak bohong kok kalo gue salah satu personil bities. Plak.. (sebuah tamparan keras dari Author ) Hehe.. Iya gue ngaku. Kalo gue Juki Aryo Gunawan. Bukan Jungkook oppa kalian yang guanteun...