bagian 8

878 160 2
                                    

Huwekk...

Uwekk..

"Pangeran tidak apa-apa?"
Tanya pengawal khawatir kepada gue.

"Nggak apa-apa pala lu bangsul.  Perut gue bergejolak aneh, Kepala gue pusing dan lo bilang kagak apa-apa?"
Racau gue kepada pengawal.

Gimana nggak muntah gengs. Gue baru nyoba pake kereta kuda dan jalannya minta ampun kagak semulus aspal. Ya gue tahu jalannya memang bukan aspal karena belum ada aspal disini. Tapi jalannya bener-bener membuat isi perut gue naik turun. Sial banget nasib gue. 
Para pengawal itu menunduk takut gara-gara gue. Tapi ya memang kenyataannya. Seharusnya mereka menghentikan kereta ini dan   istirahat terlebih dahulu kek. Tapi mereka seperti nggak capek,letih,lelah, dan sebagainya. Mo heran tapi ini pengawal kerajaan. Wajar aja dah kekuatan fisik mereka diatas rata-rata semua.

.........
......
Author POV

Suasana meriah dan sorak sorai rakyat menghiasi acara tahunan ini atau disebut festival musim panas.
Berbagai sambutan menyambut kereta kerajaan yang sedang melaju di tengah-tengah keramaian jalan .

Kereta Juki dan Mirsya berhenti di bawah pohon rindang agar tidak mengganggu orang lewat.

Juki memutuskan agar mereka semua berjalan kaki saja dan menikmati acara ini layaknya rakyat biasa.
Sedangkan Excel tidak ikut karena ia sedang mengawasi Duke Elgario Gustav sesuai perintah Juki.

Ia tidak boleh lengah dalam misinya menjalani hidup.ia hanya takut nanti alur novel nya berjalan lancar dan Aiden mati ditangan duke muda itu.

"Kakak ayo kita lihat itu!"
Tunjuk Mirsya kepada Juki. 

Juki menuruti adiknya dan mereka cukup bersenang-senang dan  kesana kemari melihat pertunjukkan . Tidak lupa dengan para pengawal kerajaan yang selalu berada di belakang mereka untuk mengawasi.

Sebenarnya Juki merasa kurang bebas karena ada penjaga. Namun ia juga tidak mau terjadi apa-apa kepada Mirsya. Karena itu merupakan tanggung jawabnya juga.

"Mirsya..kamu tunggu disini dulu ya,kakak mau membeli permen kapas untukmu.

"Ikut.."
Rengek Misrya kepada kakaknya itu.

"Tidak adikku. Disana ramai. kakak takut kamu tersesat.
Kamu tunggu disini bersama para antek-antek itu."
Tunjuk Juki kepada pengawal.

"Baik kak..cepatlah kembali."

Hm...

Juki mengusap kepala Mirsya dan pergi mencari permen kapas alias gulali untuknya dan untuk diberikan kepada Mirsya. Ia yakin di ruang lingkup lingkungan kerajaan ini masih menjual permen kapas itu.

Mungkin Juki memang lebay. laki kok sukanya permen kapas. Tapi ia mempunyai kenangan tersendiri dengan permen kapas saat ia masih kecil.

Flash ba-

Brak

..ah tidak jadi flashback karena saat ini Juki ditabrak oleh seorang gadis.

"Aishh..sial..
Kalo jalan pake mata dong!"
Umpat gadis itu sambil meringis kesakitan di dahinya.
Padahal ialah yang menabrak Juki. Seharusnya yang minta maaf itu dia.

"Maaf ya..sebenarnya yang ngomong gitu seharusnya saya." Kesal Juki. Ia sangat ingin mengumpat tapi ia urungkan karena mengingat ia adalah seorang bangsawan. dan itu akan membuat rakyat biasa membenci bangsawan..oleh sebab itu Juki masih baik karena tidak menyebut segala macam binatang sekarang.

"Bacot lo.!"

Ucap gadis itu kasar kearah Juki.

Juki terperangah. Rakyat biasa maupun bangsawan disini tidak mungkin berbicara kasar seperti itu. satu-satunya yang berbicara seperti itu adalah di dunianya. 

Juki and His New Life (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang