Dengan kereta perjalanan akan terasa lebih cepat seperti perjalanannya bersama Mirsya tadi pagi. Berjalan kaki membuat Juki yang pada dasarnya malas berjalan kaki merasa kesal sendiri karena tujuan mereka belum sampai sedari tadi.
Kalo pangeran Aiden dulunya selalu naik kuda jika ingin kemana-mana. Maka Juki hanya bisa pake kereta. Katanya kalo naik kuda itu mengerikan. Ia bahkan tidak mau mencobanya. Padahal Excel sudah memaksanya untuk naik kuda.
Rina Gwenn Stevanie sedari tadi sibuk memikirkan alur cerita yang sudah kacau dibuatnya. Alur yang sesungguhnya sangat berbeda. Disini ia sudah berteman dengan pangeran Aiden yang merupakan tokoh Rina sukai. Seharusnya ia tidak berteman dengan pangeran Aiden meski saat ini pangeran Aiden pun jiwa lain lah yang berada pada tubuhnya. Seharusnya karakter Rina hanya menerima penolakan dari pangeran Aiden meski hanya berteman.
"Woi Rina nose!!
Teriakan dari Juki berhasil membuatnya tersentak dari lamunan."Paan sih lo anjir. Kaget gue!"
Rina kesal karena pikirannya harus berhenti. Apalagi dia sungguh terkejut dengan teriakan Juki."Ya.. Salah lo juga sih. Ngapain pake ngelamun segala. Ntar kesambet jin sprit lu. "
"Kalo gue jin sprit lu jin fanta dong."
"Emang ada namanya jin fanta?"
"Ada. Lo!"
Tunjuk Rina ke wajah cengo Juki.
Lalu Rina tertawa karena ekspresi kesal Juki.Mereka terdiam,
Wahh.. Tanpa kerasa kita dah sampe ke istana gue.
Juki berucap karena melihat bangunan istana yang cukup besar dan megah itu."Ini istana lo?"
Tanya Rina."Jelas..."
Ucap juki dengan penuh gaya dan tentunya rasa bangga."Ngaca dah.ini istana raja Yong Box Straykids. Alias Felix.
Belum jadi milik lu."
Jelas Rina telak.Kenapa jika berdebat sama wanita selalu saja kalah?aihh..entah kekuatan apa yang mereka miliki. Selama masa hidupnya di dunia ini, wanita selalu benar dan lelaki selalu salah. Gerutu Juki.
"Ya udah sih. Entar juga jadi milik gue."
Ucap Juki.Mereka sampai tepat di gerbang istana.
"Pa-pangeran.
Hormat kami pada sang matahari kerajaan Westernia Yang mulia pangeran. "
Ucap penjaga gerbang istana.Juki mengangguk.
"Mereka benar sekali, gue emang bersinar layaknya matahari ..
Juki gituloh.."
Gumam Juki dalam hati."Ya udah cepat buka, nggak usah bertele-tele. Bukain gerbangnya sekarang. Pangeran ini udah 3l: lelah letih, lunglai akibat jalan kaki."
Dengan gerakan cepat, takut pangeran Aiden murka, pengawal segera membuka gerbang istana dan terlihat didalamnya sangatlah memukau. Persis seperti istana-istana dalam khayalan Clara.
'Amazing. kicep gue. dunia ini bukan main.'
Batin Clara."Ayo!"
Juki menarik tangan Clara saat Clara tengah mengagumi kemewahan bangunan istana ini. Clara terkejut lalu ia mencoba bersikap pasrah.Memasuki aula istana. Pengawal mengumumkan kepada seluruh penghuni istana bahwa pangeran Aiden memasuki ruangan.
Felix yang masih khawatir seketika lega karena putranya sudah kembali dengan keadaan tidak lecet. Ibu tiri juga sudah bersikap tenang. Mirsya yang matanya sembab akibat menangis sudah tersenyum ketika pangeran Aiden memeluknya."Kakak..itu siapa?"
Pertanyaan mirsya itu mengundang seluruh perhatian keluarga istana. Dimana terdapat seorang perempuan cantik yang datang bersama pangeran Aiden berdiri di belakang Aiden dengan tetsenyum kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juki and His New Life (End)
FantasyKenalkeunn.. Gue Juki, singkatan dari Jungkookie. Iya, gue kagak bohong kok kalo gue salah satu personil bities. Plak.. (sebuah tamparan keras dari Author ) Hehe.. Iya gue ngaku. Kalo gue Juki Aryo Gunawan. Bukan Jungkook oppa kalian yang guanteun...