chapter 29

200 55 2
                                    

Kata orang benar jika dua orang berbeda jenis kelamin berduaan maka yang ketiganya adalah setan. Saat itu mungkin Juki terkena bisikan setan karena posisinya sangat tidak elit. Clara yang memeluk tubuh Juki yang sedang duduk di rerumputan. semakin gencarlah setan membisikan kata kiss untuk Juki.

Setelah sadar dari perbuatan nya. Juki mengsugesti dirinya bahwa itu tidak salah.

'Oh mak. Gue rasa gue udah semakin jadi bujang. Gue udah merawanin bibir anak orang'
Kata Juki pada diri sendiri. Melihat wajah Clara yang masih meninggalkan rona merah meski hanya sedikit membuat Juki berkata lagi.

'Gue nggak mau mempermainkan perasaan anak gadis orang we..ampuni hamba ya Tuhan.'
Batin Juki lagi. Ia mengusap wajahnya kasar.

"Dengar..maafin gue Cla. Tadi itu hanya ..."

"Gue nggak mau denger!'
Potong Clara cepat. Ia hanya tidak mau mendengar kenyataan bahwa Juki hanya sekedar terkena angin malam lalu terbuai mencium anak gadis orang. Itu hanya akan membuat hatinya sakit. Saat ini ia hanya tidak mau memikirkan itu. Itu juga salahnya. Kenapa juga ia mengangguk mengiyakan pertanyaan bodoh Juki,dan kenapa pula ia hanya terdiam saat Juki berbuat demikian. Seakan-akan dia juga mau digituin oleh tampang pangeran Aiden itu.
Apa ini perasaan Putri Rina asli terhadap pangeran Aiden? Atau murni perasaannya kepada Juki? Jika ini benar perasaan Putri Rina kepada pangeran Aiden berarti satu-satunya jalan cerita yaang berjalan ini adalah perasaan Putri Rina kepada pangeran Aiden. ah sudahlah..

Clara harus segera tidur dan merefresh pikiran yang berkecamuk gara-gara perbuatan Juki tadi.

'First kiss gue..hikss..'
Dalam hati ia merutuki juga perbuatan bodohnya. Pura-pura memejamkan matanya seakan tidak terjadi apa-apa. Tapi pikirannya hanya berkecimpung di dunia yang diberikan Juki tadi.

'Hosh hosh..tahan.. Gue nggak mau liat muka tampan pangeran Aiden lagi.'
Sugestinya pada diri sendiri yang sedang memejam kan matanya.

Ia memilih tidur agak jauh dari Juki . Tadi, Ia takut di pohon sana ada suara desis ular dan saat ia menoleh ia mendapati ular yang sedang hinggap di batang pohon. Dan spontan ia berlari menghampiri Juki karena takut. Ia tidak menyangka sekali lagi gara-gara spontan ia malah mengalami ini semua.

Juki pun memilih memejamkan matanya karena melihat Clara yang juga memejamkan matanya. Tapi kenapa ia tidak bisa benar-benar memejamkan matanya? Alhasil Juki memilih untuk membuka matanya lagi.

Gawat..dia tidak bisa tidur!!

.....--.....

Pagi yang cukup cerah. Untung saja di tanah kerajaan Gernoira masih berada pada musim panas. Karena itulah kedua sejoli yang tersesat dihutan bisa tertidur nyenyak. Beberapa binatang sudah mencari makan, ikan-ikan sudah berenang kesana-kemari di air yang cukup tenang (bengek), bunga-bunga memekarkan kembali kuncupnya, bahkan kupu-kupu sudah mulai menghisap nektar bunga. Tapi kedua sejoli itu tidak berniat sama sekali untuk membuka matanya. Mereka baru saja tertidur waktu memasuki tengah malam. Hanya karena sebuah ciuman singkat yang diberikan oleh sang bujang. Keduanya tidak bisa tertidur dengan nyenyak. Hingga menyebabkan keduanya masih terlelap dipagi hari yang cerah ini.

Sinar matahari yang cukup nyentrik, menganggu salah satunya , Juki mulai terbangun karena sinar matahari membuat kakinya kepanasan.
Ia menguap dan mengerjapkan matanya.

"Hoammm...."
Ia meraba setiap inci wajahnya dan ia masih yakin di masih terjebak di tubuh pangeran Aiden. Ya itu gerakan yang selalu ia lakukan ketika bangun dari tidur. Harap-harap ia kembali lagi ke dunia asalnya. Dengan meraba wajah ia bisa merasakan perbedaan Juki dan pangeran Aiden . Kalau muka Juki akan terasa lebih paripurna..jiahahaha..

Setelah benar-benar sadar ia menoleh mendapati Clara yang masih terpejam.
Ugh..Juki merasa seperti seorang suami yang mendapati istrinya di samping tempat tidur ketika pagi hari.

Blush...

Wajahnya memerah.
Lalu ia memalingkan wajahnya kearah lain.

'Tidak-tidak..nggak usah berpikir kayak gitu juk. Masih pagi juga.'
Bisik Juki pada diri sendiri.

Ia memilih untuk segera beranjak dan mulai mandi. Sambil menangkap ikan untuk makan siangnya dan gadis itu. Ini sebagai bentuk maaf darinya karena kemarin Clara lah yang menangkap ikan untuknya.

Begitu na'as sekali, ikannya malah gelisah dan tidak mau diam. (Namanya juga ikan berenang, mana ada diam ye kan) Juki jadi kesusahan untuk menangkap ikannya. Kenapa Clara semudah itu menangkap ikan disini. Apa karena ikan disini pada jantan semua?

"Ikan..sini yuk . Gue punya cacing nih di perut gue."
Ucap Juki asal-asalan untuk mengumpan ikan.
Biasanya Bambang dan Juki memang mancing ikan pakai umpan cacing tanah di danau dekat rumah Galaksi. Jadi dia berinisiatif untuk mengelabuhi ikan dengan cacing. Bodohnya kamu nak.

Splaasshhhh....

"Huaa...gue dapet ikan."

"Yuhu..akhirnya gue dapet. "

Dengan kekuatan otot dan kecerdikan otak pangeran Aiden. Juki berhasil menangkap ikan tiga ekor saja.
Ia sudah lelah berada di air, kulitnya mulai keriput gara-gara terlalu lama berada di air.

Setelah selesai mamakai pakaiannya. Juki menghampiri Clara. Tapi di lihat dari kejauhan Clara tidak sendirian, siapa seseorang yang bersama Clara?
Terlihat jelas Clara memeluk orang itu.
Juki yang mihatnya sangat kesal. Dengan cepat ia berlari menghampiri Clara yang sedang berpelukan dengan pria itu dan menarik pria itu dengan kasar.

Juki melihat siapa gerangan lelaki yang berani menyentuh Clara dengan tatapan nyalangnya.
Tapi setelah melihat jelas siapa pria itu, Juki mengernyitkan dahinya.

"Hah excel. "
Juki memeluk Excel. Bukan , bukan karena dia ingin memeluk Excel. Tapi karena dia malu kenapa menarik Excel dari pelukan Clara dengan kasar. Bahkan mata Clara menyorotkan kecurigaan. Juki tidak mau ada kesalahpahaman lagi antara dirinya dan Clara.

"Untung lo disini. "
Ucap Juki datar. Ia masih sedikit merasa kesal karena Excel memeluk Clara.

"I-iya pangeran . Saya dan para ksatria mencari anda kemana-mana. Bahkan kami tidak tidur semalam.
Setelah mengevakuasi  jasad pria yang bernama Wiliam kami langsung menyusul anda dan rombongan lain.Tidak disangka anda malah menghilang. "
Jelas Excel.

Juki melihat ksatria-ksatria yang berada di bawah pohon apel seberang. Mereka terlihat kelelahan. Juki baru sadar ternyata Excel tidak sendiri.

Ucapan Excel terbukti karena  terlihat jelas kantung matanya yang berarti benar dia tidak tidur sama sekali.

"Tunggu!! Jasad pria??!! Wiliam?!!"
Clara seperti terkejut dengan fakta itu.

"Iya nona. Kami menemukannya di sekitar kereta anda terjatuh. Saya yakin itu pengawal anda Wiliam."
Jawab Excel tegas.

"Hiks...Wiliam....kenapa kamu nggak lari saja... "
Air mata Clara mulai membasahi pipinya. Tentu saja seorang lady yang baik hati seperti Clara akan menangis ketika pengawal setia nya ditemukan dengan keadaan  tidak bernyawa. Apalagi pengawal itu mati karena melindunginya. Sungguh ia  merasa bersalah atas kematian Wiliam. Jika saja dia tidak membawa Wiliam bersamanya mungkin Wiliam tidak akan meninggalkannya secepat ini.

Tubuhnya luruh. Tak kuasa mengingat nasib Wiliam selaku pengawal setianya.

Juki menghampirnya dan mencoba menenangkan Clara. Mencoba memeluk gadis yang menagis sesegukan Itu. Clara malah memeluk Juki erat seakan membagikan kesedihannya kepada Juki.

"Ssstt..tenang ada gue disisi lo"
Ucap Juki sesekali menggosok punggung Clara yang bergetar.

Excel yang melihat drama itu hanya menatap datar. Ia memang merasa kasihan dengan putri Rina tapi...

'Pangeran bisa saja mengambil kesempatan dalam kesempitan..
Itu mah namanya moduss..'
Batin Excel.

Next..




















Juki and His New Life (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang