chapter 26.

209 49 0
                                    

"Jangan!! Jangan mendekat!
Awas lo kalo mendekat, gue punya jurus ampuh buat ngalahin lo."

Pria bertudung hitam itu tidak merasa takut akan ancaman putri itu.
Malahan ia menyeringai penuh misteri.

"Tunjukan nona! tunjukan jurus ampuh anda. "
Ucap pria itu dingin yang syarat akan aura seram membuat Clara bergidik ngeri. Keretanya sudah di rampok dan kusir sudah mati di sana.

Penjaga nya tengah menahan sakit di tangannya akibat jatuh dari kereta. Penjegalan itu membuat Rina ketakutan setengah mati. Nasibmya jelek hari ini tahu begini ia menyesal mengikuti keinginannya yang sangat mendominasi. Saat ini malah keinginan untuk pulanglah yang mendominasi Clara.

Trang...

Pedang dari Wiliam mencoba menusuk pria bertudung. Namun dengan cepat seseorang juga menyerang William menepis ujung pedang William.itu.. adalah komplotannya.

Rina membelalakkan matanya.

"Cepat lari putri!! saya akan melawan keduanya. Selamatkan diri anda!!"

Setelah Wiliam berteriak seperti itu dan mencoba menyerang keduanya dengan membabi buta. Clara menyadarkan diri bahwa pengorbanan William tidak boleh sia-sia. Ia harus segera berlari dari perampok ini. Jika tidak maka nyawanya dalam bahaya atau bahkan nyawanya sudah tiada.

Dengan langkah yang cepat. Ia lari masuk kedalam hutan dengan kuda yang sudah lepas dari kereta sejak penjegalan terjadi.

Persetan dengan tidak bisa menunggang kuda. Lari dengan kuda akan lebih cepat daripada kaki yang sudah ngilu akibat terjatuh.

"Boy ayo pergi.!
Clara mencoba melecuti kuda nya dengan cambuk, ringkikan Boy membuat Clara mengeratkan pegangannya pada leher kuda yang baru diberi nama Boy.

Aneh memang namanya si Boy. Tapi nama itu kepikiran sejak wiliam mengajak nya untuk berlatih kuda. Saat itu kuda ini belum ada namanya. Melihat wiliam bersamanya maka nama Boy yang dipikirkannya.
Boy dan wiliam..boy wiliam..jadi namanya boy saja.

"Cepat Boy..bawa aku kemanapun kau pergi!"
Clara dengan cepat melecuti kudanya agar kuda itu berlari.

Sambil memejamkan matanya Clara hanya pasrah kemanapun Boy membawanya pergi. Asalkan ia harus selamat dari para perampok itu.

....
##

Scrashhh...

Darah William merembes kemana-mana. Dengan satu gerakan Elgario membunuh pengawal yang mengganggunya. Putri Rina sudah kabur entah kemana dengan seekor kuda hitam. Tangannya mengepal kuat dan emosinya berada pada puncak.

"Kyle..
Katakan padaku putri Rina hanya milikku. Dia..hanya milik ku . Dimana pun dia berada akan ku susul."
Geram duke Elgario sambil melepas tudungnya.

Darah segar mengalir dari tangannya ketika tangannya mengepal kuat ke mata pedang.

"Iya tuan. Putri Rina hanya milik anda."

Obsesi tuannya tidak bisa dibantah. Jika sudah mempunyai keinginan, maka tuannya akan mencapainya. Tidak peduli dengan cara apapun. Tidak ada yang akan menghentikannya. Jika sudah begini..putri Rina tidak akan pernah bebas.
Kyle manaiki kudanya dan menyusul tuannya yang sudah menuju hutan mencari pujaan hatinya.

Pagi sekali keduanya pergi ke kerajaan Gernoira hanya untuk mengunjungi putri Rina. Hampir sampai di kerajaan, siluet seorang gadis di kereta membuat keduanya menghentikan perjalan ke Gernoira. Lalu duke yang tahu bahwa itu adalah gadis yang ingin ia temui menyusul tapi entah kenapa kereta kudanya semakin cepat. Sehingga tidak ada cara lain melainkan menjegal mereka. Tanpa sengaja mereka malah terjatuh, kusirnya pingsan dan putri Rina turun dengan wajah ketakutan. Penjaganya dengan raut waspada menjaga putri Rina disinya.

Duke Elgario tidak suka dengan penjaganya. Ia menatap tajam kearah putri Rina dan penjaganya. Lalu putri Rina seperti sangat ketakutan dan dia berteriak agar jangan mendekat . Penjaga itu pun menebaskan pedang kearah duke Elgario. Tapi dengan cepat Kyle menangkisnya.
Terjadilah adu pedang diantara penjaga putri dengan duke dan Kyle.
Peristiwa itu terjadi sangat cepat dan putri Rina kabur dengan kuda hitam entah kearah mana. Saat ini duke dan Kyle mencoba mencarinya sebelum malam datang.

....
##

"Erghh..kepala gue sakit gara-gara jatuh dari Boy. Dasar kuda jahat. Awas kalo ketemu gue bakal sembelih si Boy lalu dagingnya dibagikan ke rakyat biasa."

Clara merintih sakit dikepalanya. Benturan keras kepalanya dengan tanah yang penuh dengan rumput membuatnya tidak mampu untuk sekedar berdiri.

Beberapa bintang dan burung mengelilingi kepalanya. Membuat dia memilih untuk memejamkan matanya di bawah pohon yang agak rindang.

"Semoga gue balik ke dunia asli gue."
Ucapnya sebelum penglihatannya benar-benar gelap.

Clara tidak tahu bahwa kepergiannya membawa kekhawatiran terhadap banyak orang. Terutama Juki, Juki benar-benar sangat khawatir. jika saja Clara tidak dapat ditemukan di sekitaran pegunungan Gurda itu, apa yang akan terjadi padanya?

Binatang buas, para pemburu liar, perompak darat, banyak hal berbahaya yang akan Clara temui jika ia tidak ditemukan segera.

Juki terus merutuki kebodohan Clara tetapi disatu sisi ia benar-benar berharap menemukan Clara dengan kondisi sehat.

Pasalnya ini sudah turun hari. Jejak mereka belum ditemukan.

Juki yang sudah pandai berkuda memilih untuk naik kuda dalam mencari sohib seper-transmigrasiannya.

"Gue harap lo baik-baik saja meski kebodohon lo sangat mendarah daging Cla."
Gumam Juki. Raut gelisah sangat kentara dari wajah tampannya saat ini.

Tiba di suatu jalan. Juki dibuat terkejut bukan main. Ia menemukan sesuatu yang sangat tidak terduga.

Kereta kuda yang terjatuh. Dua orang pria yang tegeletak tak berdaya.

Dengan cepat Juki mendekat dan memeriksa kereta itu. Semakin dekat. Dan semakin jelas. seorang kusir yang tergeletak di tanah dan mayat seorang yang bersimbah darah.

Bukankah ini Wiliam penjaganya putri Rina?

Juki semakin dibuat kalap. Kemana perginya Rina? Apa dia bernasib sama dengan penjaga yang dia bawa bersamanya?

"CLARA!!! LO DIMANA HAH!!??
CLARA!!"
Juki berteriak nyaring di penjuru hutan. Para ksatria lain sebenarnya tidak mengerti kenapa pangeran Aiden memanggil nama gadis lain bukannya putri Rina. Tapi mereka tidak mempertanyakannya dan memilih diam. Sebagian dari ksatria mengevakuasi mayat William dan memeriksa keadaan kusir.

Merasa ada yang menganggu tidurnya. Sang kusir membuka mata.

"A-ampun tuan.."
Suara kusir membuat Juki menoleh kearah kusir.

"Kau.. Jelaskan kenapa bisa seperti ini!"
Bentak Juki kepada kusir yang baru bangun dari pingsannya.

"Kemana putri Rina hah. Apa yang kau lakukan!!"
Lagi-lagi Juki menyerbu kusir itu dengan bentakan. Dengan penuh ketakutan sang kusir menjelaskan apa yang ia ingat.

Dan Juki sangat kesal...
Kalau sampai ia tidak menemukan Clara maka ia tidak mungkin bisa lagi untuk sekedar main-main di dunia ini. Salah satu penyemangat Juki untuk berada di dunia ia adalah Clara. Karena mereka berasal dari dunia yang sama.

'Gue akan menemukan lo hidup-hidup. Gue janji Cla...semoga lo nggak dibawa makhluk goib ke alamnya dan disimpan di pohon besar'

Next..




Juki and His New Life (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang