Langkah Clara terhenti di taman belakang istana. Dimana itu sangat dekat dengan tempat pesta tadi tapi untung saja disini agak sepi. Taman ini terletak di bagian samping aula pesta. Clara memutuskan untuk duduk di kursi taman dan memandangi langit yang bertaburkan bintang. Hah.. untuk sementara ia ingin sendirian, setelah menghadapi mara bahaya besar mengintainya tadi Clara merasa kelelahan.
matanya mulai terpejam namun suara orang duduk disampingnya membuat Clara membukakan matanya dan menoleh kesamping.Ia terkejut. Kenapa pemeran utama di pesta hari ini duduk disini bersamanya?Bukankah tadi dia sibuk menggoda seorang lady? Bahkan Clara sangat yakin keduanya sangat menikmati waktu berdansa mereka.
"Kenapa lo disini heh?"
Tanya Clara sinis keraah pria yang sudah melepaskan topengnya saat ini."Gue ngeliat lo berlari kesini gue kira lo ada masalah."
"Apa urusannya sama lo coba?"
Juki terdiam. Benar..apa urusan Juki dengan Clara. Kenapa dia malah menyusul Clara yang terlihat ketakutan tadi."Gue hanya memastikan. Kenapa lo lari dengan wajah ketakutan tadi?"
Tanya juki kepada Clara, benaknya penuh tanda tanya tentang itu. Ia berfikir Clara seperti baru saja melihat hantu.Clara menghela nafas kasar. Sebenarnya ia ingin sendiri kali ini. Dan hama satu ini sangat mengganggu nya untuk sendirian.
Cukup lama Clara menjawab pertanyaan Juki. Lalu ia menghela nafas kasar.
"Dia duke Elgario Gustav. "
"Hah? Siapa?"
Tanya Juki masih bingung."Pria bertopeng hitam."
"What the!! Lo serius??"
"Dua rius Juki. Gue takut,
dia adalah orang yang akan memenjarakan gue nantinya. Gue takut Juk.."
Mata Clara berkaca-kaca ia tidak ingin menangis dan terlihat lemah didepan Juki. Ia bukan gadis cengeng. Tapi entah kenapa kejadian yang tiba-tiba itu membuat Clara syok dan sedikit takut. Padahal belum tentu juga si duke bakal memenjarakan ia nantinya. Lagian dia sudah menjaga hubungan baik dengan kakaknya.Juki mengusap kepala Clara. Mencoba menenangkan pikiran gadis itu. Ia tahu bahwa Clara sedang ketakutan. Ternyata pria yang bersaing dengannya tadi adalah duke Elgario Gustav, tahu begitu dia tidak usah capek- capek untuk mencoba memperebutkan Clara. Bahkan dengan senang hati ia akan memberikannya dan mengalah saja.
Tapi melihat Clara yang ketakutan mengetahui fakta bahwa pria itu adakah duke. Ia juga cukup menyesal bisa kalah main gunting, batu, kertas dengan pria itu tadi. Seharusnya dia yang menang. Apa apaan dengan pikiran plin-plan itu wahai Juki.
"Shhtt... Tenang. Dia nggak akan memenjarakan lo selama lo ada gue ."
Ucap Juki dengan bangga. Sebagai teman ia harus melindungi Clara. Meski ia harus merenggang nyawa sekalipun ditangan duke.Clara menatap dalam Juki membuat Juki salah tingkah dan memalingkan wajahnya kearah samping. Entah kenapa ia merasa seperti terbakar saja. detak jantung nya bekerja dua kali lipat. Padahal Juki yakin kalau dirinya tidak sedang berlari ataupun selesai berlari.
"Cius? Mi apa?"
Tanya Clara dengan kekehannya. Kali ini ia sedikit tenang. Meski kenyataan yang diucapkan Juki sangat berkemungkinan untuk tidak mungkin. Tapi ia mencoba percaya."Mi..mipan zuzuzu zuzuzu.."
Plak..
"Arhg..kenapa lo mukul kepala gue yang tampan ini we?"
Dia meringis sakit ketika tangan mungil Clar memukul kepalanya begitu saja."Cih..tampan..tampang kayak nampan."
Ralat Clara. Lalu Clara terkekeh melihat ekspresi Juki yang sedang menahan kesal.
.......Setelah meredakan ketakutan bersama Juki dengan candaan garing. Keduanya memilih untuk masuk ke pesta lagi. Kan nggak elit tuh yang merayakan pesta malah berada di luar dengan nya yang notabenenya adalah putri yang diacuhkan.
Tautan tangan keduanya bikin salfok seluruh tamu undangan tak terkecuali raja dan ratu Gernoira beserta keluarga Aiden. Mereka tidak tahu ada beberapa orang yang menatap tidak suka kearah mereka.
Clara yang menatap sekeliling aula pesta merasa ada aura yang mencengkam. Ada apa? Apa ada yang salah? Lalu ia memandangi Juki yang tidak menggunakan topengnya. Dan Clara baru sadar tangan keduanya bergandengan. Mungkin inilah penyebab tatapan tidak suka dari tamu tamu sekalian.
Dengan cepat Clara menepis tangan Juki yang mengandeng tangannya saat ini.
"Ah maaf ..yang mulia salah mengenggam tangan seharusnya yang mulia mengenggam tangan gadis itu."
Clara menunjuk kearah risa kakaknya yang juga menatap kearah nya. Lalu mata Rissa membulat. Kenapa dia dijadikan kambing hitam heh?Seorang menoleh kearah Rissa, Rissa tidak tahu harus berbuat apa. Sekarang gara-gara adiknya dia menjadi pusat perhatian. Meski gadis yang menunjuknya mengenakan topeng di wajahnya. Ia tahu bahwa gadis itu adalah adiknya.
Juki menatap tajam Clara. Lalu mengenggam tangan Clara lagi yang masih disampingnya itu. Lagi..tatapan semua orang kembali menuju pangeran Aiden yang dengan sengaja mengenggam tangan nona bertopeng biru.
Semua orang terkejut lagi. Bahkan kali ini mereka dibuat geger ketika topeng Clara di buka oleh pangeran Aiden. Sedangkan Clara terkejut dengan apa yang Juki lakukan kepadanya. Apa rencana Juki sebenarnya? Kenapa ia menjadi begini?
"Perhatian semuanya... Saya perkenalkan pada semuanya bahwa gadis disamping saya ini adalah calon tunangan saya, jika ada yang berani mengusik gadis ini , maka akan berurusan dengan saya."
Ucap Juki tegas. Pandangannya mengedar keseluruh atensi.Deg..
Jantung Clara berdetak kencang. Tolong katakan padanya kalau semua ini adalah prank dari Juki. Tidak mungkin kan Juki mau menjadikannya tunangan?
Semua orang terkejut dengan pengumuman mendadak itu. Seluruh ruangan geger. Dan berbisik bisik
Bukannya gadis itu adalah putri kedua dari kerajaan Gernoira?
Ya, putri yang kurang berpotensi itu.
Kenapa dia bisa terpilih menjadi calon tunangan pangeran Aiden.?
Apa dia menggoda pangeran Aiden?
Cih..lihat saja kau gadis buruk.
Adik..tak kusangka kau mendahului kakak mu..hiks..
Anakku..sejak kapan dia mulai menjalin hubungan seperti itu.?
Pangeran Aiden sangat tampan huh.
Beruntung sekali dia..Bisik bisik para tamu undangan memenuhi ruangan.
"Maaf menyela pangeran. Tapi..saya tidak setuju anda mengklaim putri Rina langsung sebagai calon tunangan anda."
"Bukankah itu perlu persetujuan raja? Lagi pula umur putri Rina belum cukup untuk menikah. Lalu apakah putri Rina setuju dengan ucapan anda pengeran?"
Bisik-bisik tetangga, eh maksudnya para bangsawan yang hadir pun kembali terdengar. Mereka membenarkan ucapan pria bertopeng hitam.
Orang yang menyaksikan pengumuman pangeran Aiden yang mendadak itu langsung bertindak agar incarannya tidak diambil pangeran begitu saja. Ya benar, dia adalah duke Elgario Gustav. Orang yang sedari tadi mengepalkan tangannya geram. Melihat bagaimana pangeran mengenggam tangan gadisnya,membuat amarahnya berada di ubun-Ubun. Tapi ia berusaha untuk bersikap normal. Apalagi ia sedang berada di keramaian penuh dengan para bangsawan yang melihat.
Orang itu benar.
Ya dia benar sekali. Kenapa pangeran Aiden berbuat seperti itu. Bertunangan langsung tanpa persetujuan raja.
Huh..syukurlah..ada orang yang mengatakan itu.
Apa benar begitu?
Clara yang syok bukan maen. Karena mendadak jadi calon tunangan Juki, ia menatap Juki dengan tatapan yang sulit. Sekali lagi pertanyaan itu muncul. Kenapa Juki mengatakan itu semua? Lalu ditambah syok lagi ketika yang menyela pangeran adalah duke Elgario. Ada apa dengan duke Elgario? Dan ada apa dengan Juki? Ada apa dengan semua orang di novel ini?
Mengapa semuanya menjadi rumit seperti ini?
Clara menelan ludah secara kasar. Ini semua sulit untuk dipahami. Seperti soal Matematika ketika ujian.Next...
![](https://img.wattpad.com/cover/210031297-288-k194476.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Juki and His New Life (End)
FantasíaKenalkeunn.. Gue Juki, singkatan dari Jungkookie. Iya, gue kagak bohong kok kalo gue salah satu personil bities. Plak.. (sebuah tamparan keras dari Author ) Hehe.. Iya gue ngaku. Kalo gue Juki Aryo Gunawan. Bukan Jungkook oppa kalian yang guanteun...