Chapter 38

147 30 0
                                    

Suasana canggung membuat Clara merasa tercekik. Rasanya ia mau kabur dari kondisi ini tapi sudah tidak bisa.
Pasalnya Duke Elgario sudah sedari tadi menatapnya dengan tatapan memuja.

"Um...Mohon maaf Duke. Untuk saat ini saya belum bisa menerima perasaan Duke, karena Saya mencintai pangeran Aiden. Perkataan saya waktu itu.. hanya bergurau saja"
Ucap Clara dengan wajah penuh penyesalan.

Clara akui sebagai pemeran utama, pria satu ini sangat tampan. Sampai-sampai wajahnya membuat Clara terpukau sesaat beberapa waktu lalu.

"Putri, Saya tetap mencintai anda, apapun keadaan meskipun pangeran Aiden tidak mencintai anda lagi. Saya tidak akan memaksa perasaan putri lagi untuk mencintai saya."
Duke Elgario mencoba ikhlas di depan putri. Padahal saat ini obsesi untuk memiliki putri Rina masih lekat dalam pikirannya.

Clara tersenyum akhirnya Duke mengerti.

"Duke jika anda tidak keberatan. Kita boleh untuk berteman saja."

Duke yang melihat senyum manis putri Rina membuat gejolak dalam dirinya bangkit. Ia ingin memiliki gadis ini.

"Baiklah. Kita berteman.."

Duke Elgario tersenyum senang. Meski hanya berteman akhirnya ia bisa berdekatan dengan putri Rina.

Disamping itu Rissa sedang termenung di dalam kamarnya. Ia sangat jarang merasakan perasaan ini. Merasa nyaman bersama seorang pria yang baru saja ia temui.

Adiknya beruntung sekali mempunyai dua laki-laki yang mencintanya sekaligus. Ia tidak boleh iri untuk adiknya. Selama ini adiknya sangat tersiksa dengan deskriminasi rakyat Gernoira kepadanya. Rissa mengetahui itu, Ia sering sekali membawa Rina pergi bersama ke rumah bangsawan lainnya, namun Rina tidak mau karena menurutnya prestasinya tidak banyak. Padahal Rissa hanya ingin adiknya terbuka dengan rakyat lainnya. Tapi begitu beruntung saat ini adiknya telah berubah. Dan perlahan rakyat sudah menyukainya.

Rissa akhirnya berniat untuk menemui Duke itu untuk terakhir kalinya sebelum Duke kembali ke kota Hames.

......

"Apa? Wahh.. Duke ternyata anda hebat sekali bermain itu. Hahahha.."

Suara tawa Rina menggema dengan tawa Duke Elgario. Mereka seperti menikmati waktu berdua nya. Keadaan yang tadi canggung berubah menjadi menyenangkan saat mereka mulai berteman.

Saat ini Duke memamerkan kekuatan dirinya yang bisa memainkan permainan karet ala-ala Clara.

Sudah lama sekali ia mencari partner yang bisa bermain karet.
Dengan dua pelayan yang memegang ujung karet dan Duke Elgario yang mengikuti gerakan Clara. Bahkan saat ini Duke sangatlah lincah.

Rissa menganga melihat keduanya. Lalu ikut menertawakan Duke yang terlihat aneh saat bermain permainan aneh itu.
Tidak lama akhirnya Rissa juga ikut bermain dan mereka sangat menikmati permainan itu.
Hari itu mereka bertiga menghabiskan waktu untuk berlian karet.

,............

Di dalam penginapan kota Hames, Duke yang sudah pulang dari kerajaan Gernoira sibuk menyengir tidak karuan.
Bisa-bisanya ia mengingat kejadian yang tidak terduga itu.

Ia merasakan bibir putri Rissa yang menurutnya sangat kenyal dan manis. Baru kali ini ia pernah melakukan itu. padahal ia tidak sengaja karena menolong putri Rissa yang terjatuh karena karetnya terlalu tinggi. Dan akhirnya keduanya terjatuh dengan posisi yang tidak diduga sama sekali. Dengan Duke yang dibawah Rissa dan bibir keduanya menyatu.

Kyle yang hendak memberikan hidangan makan malam kepada Duke mengernyit heran. Nampaknya hari ini berjalan dengan lancar. Begitu pikir Kyle.

Duke Elgario lagi-lagi meraba bibirnya membuat Kyle berfikir jangan-jangan keduanya pernah berciuman, berarti kemajuan yang bagus.

Juki and His New Life (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang