13. Promise

1.4K 109 39
                                    

Normal pov...

Pagi ini halaman pesantren Al-Alawi tengah ramai, para santri sibuk mempersiapkan Walimatul 'Urs a.k.a Resepsi pernikahan.. dan dapat di pastikan akan banyak tamu undangan yang hadir...

Para tamu sudah berdatangan, bahkan Zelvin dan Zalvin ikut serta menyambut tamu di depan gerbang pesantren bersama para santri yang di tugaskan.

" Giman kakak ipar?" Tanya Zalvin basa-basi.

" Masih ngurung diri di kamar" Zelvin menghelai nafas panjang.

" Berat rasanya ninggalin mereka" ucap Zalvin tiba-tiba sambil liat para santri putra..

" Kalau berat kenapa di tinggal?"

" Memilih.. kenapa harus memilih?" Pertanyaan ambigu dari Zalvin Pratama.

" Karena takdir"

" Udah lah ada ayo ke dalem, kang kami duluan" pamit Zalvin pada para santri.

Mereka berdua segera bergabung di tempat acara bersama sepupu mereka.. lebih tepatnya di barisan paling belakang.

" Wah wah wah para penganten baru nih" ledek Nabil pada sepupu nya.

" Sudah diam.. dan duduk!!" Abyan menarik Nabil untuk duduk.

" Udah diem aja... Acaranya mau di mulai" ucap Fiqri.

Zalvin sudah ada di depan sana, karena dia akan membawakan acara ini bersama Ustadz Syifa'.

" Si Kak Zalvin jadi keluar dari pesantren gitu?" Tanya Arif sambil liat Zalvin yang mulai menyambut para tamu undangan.

" Jadi.. udah keluar malah" jawab Zelvin singkat.

" Kasihan tuh anak.. lepasin hal yang sangat berarti" ucap Nabil.

" Takdir" balas Arif.

" Sambil menunggu dua pasangan raja dan ratu hari ini siap untuk keluar kami menyiapkan penampilan sepesyal dari grup kami.. " ucal Zalvin di depan sana.

" Perasaan gue nggak enak nih" ucal Fiqri mulai was was.

" Eh iya.. anak-anak grup hadroh belum di tempatnya gitu" ucap Abyan ngelirik panggung yang kusus buat anak-anak grup hadroh.

" Kapada Zelvin Pratama, Nabil Pratama, Abyan Pradana, Azarenka Al-Ahkamil, Fiqri Pradana, Gus Alif, Gus Juna, Gus Azril, dan Arif Avivan di mohon naik ke panggung"

Dengan terpaksa mereka yang di sebutkan namanya memenuhi panggilan.

" Tumbal tampil nih.. pasti kerjaan si Syifa' nih" bisik Gus Alif di pada Zelvin.

" Mereka tuh.. emang" sambar Abyan yang mendengar ucapan Gus Alif.

" Selesai acara kita kasih pelajaran mereka berdua" seringai Fiqri.

Mereka naik ke panggung yang sudah ada alat-alat hadroh..

Mereka segera memegang alat masing masing.. maklum mereka semua lulusan pesantren ini dan dulu mereka punya grup hadroh berisi 12 anggota dengan 3 vocal utama.. tapi sebenarnya mereka berdua belas bisa menggunakan alat musik apapun dan juga memiliki suara yang merdu dengan ciri khas masing masing.. tapi tetap saja akan ada posisi di tiap grup kan.

Gus Juna yang termasuk dalam line up Vocal menyapa tamu undangan dengan ramah tamah.. hal yang tidak mungkin di lakukan oleh Gus Alif dan Zelvin..

" Formasi kami tidak lengkap tanpa Zalvin Pratama dan Ustadz Syifa'.. untuk dua nama tersebut di mohon naik ke atas panggung untuk bergabung bersam kami" sahut Zelvin yang berbicara melalui mic yang berbeda dari yang di gunakan Gus Juna.

White ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang