27. Nangis?

1.2K 114 1
                                    

Normal pov...

"BRUK" Adeffa langsung menghamburkan pelukannya pada Zelvin.

Adeffa menangis di pelukan Zelvin dengan histeris, Zelvin dan yang lainnya terkejut dengan tingkah Adeffa. Di dalam kamar rawat itu ada Gus Alif, Zalvin, Zein, Azarenka, dan Zein.

Perlahan Zelvin membalas pelukan Adeffa. Ia terkejut karena kedatangan adek sayang papa khawatir dan tidak baik-baik saja.

"Udah... Aku nggak papa" ucap Zelvin lembut sambil mengecup pelan surai hitam sang istri.

"Ya iya lah Lo nggak papa!! Orang gue yang ketembak!!" Suara ketus dan sindiran dari seseorang yang duduk di brangka rumah sakit.

Adeffa yang mendengar suara itu langsung melepas pelukannya pada Zelvin dengan kasar.

"Mas Alif!!" Jadi MAS ALIF yang ketembak?!" Adeffa melihat lengan sang kakak yang tertembak dengan ekspresi terkejut.

"Perjuangan gue biar Lo nggak jadi janda. Eh.. yang dapet pelukan Zelvin!' julid Gus Alif.

"Salah sendiri ngapain nyelametin Zelvin!" Maki Adeffa pada sang kakak.

"Demi kamu adikku sayang!" Balas Gus Alif.

"Harusnya biarin aja biarin aja Zelvin yang ketembak!!" Balas Adeffa dengan ekspresi wajah judes.

"Yakin? Zelvin nggak kenapa-napa aja kamu ada nangis loh?" Sifat julid Gus Alif yang terpendam keluar kalau sudah berurusan dengan sang adik, entah itu Adeffa atau Gus Ali.

"PLAK!"

"Aa!!"

Adeffa menatap puas Gus Alif yang tengah kesakitan sambil menatapnya berang.

"Lo tuh!! Sakit woy!!" Teriak Gus Alif pada adiknya perempuannya.

"Rasain! Mangkanya jangan nyebelin!"

"Kakak Lo ini baru operasi ya Ga!"

"Nggak usah dikasih tahu gue juga tahu kali!!"

Dua adik kakak itu bertengkar tanpa ada yang melerai.

"Eh... Mbak Alesya kok nggak ada disini?" Tanya Adeffa saat baru sadar kalau kakak iparnya itu tidak ada di sana.

"Jangan kasih tahu Alesya" kata Gus Alif.

"Nggak janji" Adeffa menjawab dengan ekspresi wajah menyebalkan yang membuat Gus Alif ingin menghajar adiknya yang suka tidak punya akhlak.

"Udah lah, gue mau balik" setelah itu Adeffa melenggang pergi dengan santai. Zelvin yang melihat itu langsung mengikuti Adeffa.

"Dasar pasutri" ucap Azarenka melihat tingkah Zelvin dan Adeffa.

"Emang ya bumil" Zalvin menyahuti ucapan Azarenka.

Kembali ke Zelvin dan Adeffa.

Zelvin berjalan di belakang Adeffa. Adeffa sata jengah dengan Zelvin yang terus mengikutinya.

Sampai di parkiran Zelvin mencekal tangan Adeffa yang ingin membuka pintu mobil.

"Ada apa?" Adeffa jengah dan menatap sang suami kesal.

"Aku mau nebeng pulang" Zelvin menatap mata sang istri penuh harap.

"Mobil kamu?"

"Tadi ikut ambulans"

"Pluk" Adeffa lempar kunci mobil dan Zelvin dengan sigap menangkap kunci tersebut.
Adeffa berjalan memutari mobil ke pintu sebrang. Zelvin masih diam mencerna apa yang baru saja terjadi.

White ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang