2. M. Zelvin Fatahilah Putra Pratama

2.5K 185 1
                                    

Zelvin pov...

Aku sampai di kantor UC Crooo's cabang indo.. aku langsung pergi kebruanganku, sesampainya di sana aku langsung disambut oleh sekertaris ku.

" Jadwal anda hari ini meeting dengan CEO Al-Ahkamil company setelah makan siang dan setelah itu anda tidak punya jadwal lagi" katanya dengan mengikutiku dari belakang, aku pun duduk di kursi kebesaran ku dan menopang dagu ku.

" Kamu bisa kembali ke meja mu" ucapku datar.

" Tuan" dia berjalan ke arahku dengan pandangan genit, sungguh hal ini mbuatku jengah.

" Saya bilang kembali ke tempatmu!!" kataku datar dan menatapnya tajam setejam belati..

Akhirnya dia pergi, berupa kerjasama seminggu sudah berani menggodaku, sekretaris lama ku mengundurkan diri karena menikah.

" Ayah dan bunda akan datang hari ini" gumanku sambil menghelai nafas panjang.

Dari dulu sampai sekarang aku selalu mematuhi perkataan bunda, bunda dan ayah selalu memberikan kebebasan untuk kami memilih apa yang ingin kami lakukan, dari dulu aku selalu ingin melihat bunda dan ayah bahagia, itu adalah impian terbesarku, apapun yang membuat mereka bahagia akan aku lakukan, walaupun aku harus tersakiti karena itu.

Impianku untuk meminang gadis yang aku cintai dalam diam harus kupendam dalam dalam, karena aku tahu suatu saat nanti bunda akan menjodohkanku, aku tak ingin berharap lebih jauh, jadi jalani apa yang sudah ada di depan mata.

Tipe-tipe handphone aku bergetar terdapat nama Zalvin di laya,r aku sekarang mau geser tombol warna hijau.

" Assalamualaikum kak"

" Waalaikummus salam.. ada apa?" Aku menjawa sambil mengecek berkas di tanganku.

" Setelah meeting mau selesai dengan Azar langsung ke pesantren, kakak jangan sampai lupa!!" Dia mengingatkan ku untuk ke pesantren sore ini.

" Iya, aku akan kesan" setelah itu aku memitus sambungan sepihak.

Ya memang rencananya sore ini kami berenam ingin menjenguk Abah yai yang sedang sakit.

Karena mengingat ini aku jadi ingat seseorang yang dulu hampir setiap hari aku bertemu dengannya, bertemu di alam bawah sadar.

Dulu aku tidak begitu menyukainya, tapi saat usiaku 15 tahun dan ia 12 tahun aku tahu dia sangat enak diajak bicara dan bekerjasama, melakukan hal-hal yang diluar nalar bersamaannya adalah hal yang sangat menyenangkan.

Dia itu cantik, kuat, agak tomboy, galak, tegas, dia baru saja lulus S2 di universitas ternama yang ada di Seoul Korea Selatan satu bulan yang lalu. Aku berjanji akan memberikan hadiah saat dia lulus dengan nilai terbaik dan benar saja dia mendapat nilai terbaik.

" Dia baik dan susah untuk di tebak, tapi sayang dia bukan tipeku"

Zelvin pov end....














TBC







Tuban, 05 Juli 2021

White ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang