14. Hubungan?

1.4K 112 10
                                    

Normal pov...

Sudah seminggu berlalu sejak pernikahan ke lima pasangan itu..

Terliaht di sebuah warung sedang terjadi acara kumpul kumpul mantan anggota Raska.. Raska itu sebuah grup yang isinya anak-anak yang mempunyai kemampuan istimewa.. seperti sixth sense.. dan bisa melayani untuk rukyah..

Warung yang mereka gunakan tepat berada pemukiman belakang area Pesantren.. lebih tepatnya area Madrasah Aliyah.. memang di sekitaran sana banyak pedagang.. karena pasti banyak santri yang keluar untuk mencari jajan..

Pesantren memiliki dua gerbang yang biasa di sebut gerbang depan dan gerbang belakang a.k.a gerbang madrasah.. karena yang bersekolah di madrasah bukan hanya para santri tapi anak-anak sekitar juga banyak.

Di antara banyaknya mantan anggota Raska yang sedang berkumpul saat ini itu ada Gus Alif, Gus Juna, Gus Azril, Ning Yana, Adeffa, Nabil, dan Arif.

Soal kondisi Adeffa dia sudah membaik.. apa lagi Adeffa sudah di bawa Zelvin ke Psikiater setelah acara resepsi pernikahan adiknya selesai.

Mereka sedang membicarakan Zelvin..

" Gibahin suami sendiri itu nggak baik" sambar Zelvin yang baru saja datang dan langsung duduk di kursi kosong sebelah sang istri.

" Sensi banget perasaan"

" Kak Azril.. Mas Zelvin itu emang sensinan dari dulu.. masak lupa" balas Adeffa sambil tertawa mengejek Zelvin.

Zelvin menatap nyalang sang istri.. ingin sekali Zelvin melempar Adeffa ke kandang singa..

" Kak Adeffa...lupa kalau Kak Zelvin itu es kutub juga?"

" Es kutub nyebelin.. nyebelin lagi kalau aku udah ngomong panjang kali lebar kali tinggi jawaban dia cuman 'hn' berasa punya suami gagu"

" Teh Adeffa harusnya hormati Kak Zelvin, bukan nyebar aib" ucap Ning Yana.. bukan nyindir tapi bercabda.

" tuh denger dek.. istri harus harus hormati suami nya" itu sudah pasti bukan Zelvin melainkan Gus Alif.. kalau Zelvin itu es kutub maka Gus Alif itu beruang kutub.

" Kita tanya Mas Zelvin, emang aku nggak hormatin kamu?" Adeffa mengalihkan pandangannya pada Zelvin.

" Kamu menghormati aku lebih dari pada orang lain ngehormatin aku"

" Apa lah daya yang jomblo" sindir Nabil.. lebih tepatnya meratapi nasibnya yang sedang jomblo.

" Jomblo itu pilihan bukan nasib" Arif menoyor kepala Nabil dengan tidak elit.

" Sakit Ujang!" Sentak Nabil sambil mengelus kepalanya yang sakit karena di toyor.

" Kalau nggak mau jomblo, cari pendamping sana" ledek Gus Juna.

" Udah sering nyari, bahkan doa gue setiap hari untuk dia yang gak tau siapa.."

" Kuat nggak tuh doa nya??" Samber Gus Azril.

" meneketehe"balas Nabil ketus.

" Tungguin aja, nanti juga di bawain calon sama Uncel"

" Maaf yang Kak Zelvin.. gue nggak aku kayak kalian yang di jodohin.. " terliaht sekali Nabil ogah.

" Kita tuh kumpul bukan mau bahas Lo yang jomblo ya bil.." tegur Arif yang mulai kesal.

" Bener.. kita mau bahas penelusuran kita ke Jaksel.. sama anak-anak Raska" Gus Alif ini yahg sekarang menjadi penanggung jawab Raska.

" Lo sih Bil! Yan! " Kesal Arif.

" Gue sih udah cek tadi siang.. emang sih kita harus ke sana.. menurut sekitar sih sering ada suara gaduh.. di depan lokasi kan jalan raya.. sering kejadian kecelakaan juga.. banyak deh pokoknya" Gus Azril melaporkan apa yang terjadi..

White ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang