21. Negri diatas Awan

1.1K 111 0
                                    

Normal pov...

Tiga bulan berlalu hubungan Ning Delia dan Adeffa tetap saja dingin seperti ada yang membatasi keduanya.

"Mas.. aku udah siapin baju kamu di ranjang! Aku turun duluan" teriak Adeffa pada Zelvin yang berada di kamar mandi.

"Iya!"

Setelah mendapat balasan Adeffa keluar dari kamar dan pergi menuju meja makan.

Sampainya di meja makan Adeffa meliahat Alea yang tengah menyiapkan sarapan.

"Siapa yang masak?" Tanya Adeffa pada Alea sambil melihat meja makan.

"Aku dong.. lagi pingin sarapan kayak orang barat" ya karena yang di siapkan Alea memang sarapan ala orang barat.

"Delia mana?"

"Delia? Biasa lagi jalan pagi sama Zein... Maklum bumil" Adeffa pasti menanyakan keadaan Ning Delia pada Alea.

"Aku ke dapur dulu ya"

"Mau bikin apa kak?"

"Roti bakar"

"Ngidam nih!! Udah berapa bulan?!" Teriak Alea sengaja untuk menggoda Adeffa.

"Ngawur! Mau tak pites hah!!?" Bahasa jawanya Adeffa keluar.

"Nggak.. nggak.." nyali Alea menciut seketika dan Adeffa sudah berada di dapur.

"Sarapan udah siap?" Tanya Ning Delia yang baru datang.

"Iya udah, kamu kalau nggak suka bisa aku solo Klaten yang lain sama pelayan" ujar Alea.

"Nggak ah.. aku mau buat susu hamil ku dulu" setelah itu Ning Delia pergi ke dapur.

"Pagi Al"

"Pagi juga Kak Zelvin" ya.. yang datang itu Zelvin.

Zelvin duduk dan langsung mengambil satu sandwich buatan Alea.

"Adeffa mana?"

"Di dapur, lagi buat roti bakar katanya"

"Fa!! Aku buatin sekalian sama kopinya!!" Teriakan Zelvin menggelegar.

"Padahal lagi makan sandwich buatan aku, jadi orang jangan serakah kak" cibir Alea.

"Serah gue, yang penting bahagia" rasajya Alea ingin menampar kakak iparnya ini dengan piring.

"Pagi" Zalvin datang dan langsung mencium puncak kepala Alea, masak Zelvin sih.

"Kakak mau sandwich atau pancake?" Tanya Alea pada sang suami yang sudah duduk di sebelahnya.

"Pancake"

"Bisa enggak jangan tebar keromantisan di depan gue" dengus Zelvin yang ingin muntah melihat keromantisan pasangan di depannya.

"Iri tanda tak mampu" ejek Zalvin.

"Tak" satu sendok melayang mengenai kepala Zalvin. Zalvin langsung menatap sang kakak dengan berang.

Setelah itu datang Ning Delia yang duduk di sebelah Alea. Jadilah Alea diapit Ning Delia dan Zalvin sang suami.

"Nih" tiba-tiba Adeffa datang sambil meletakkan sepiring roti bakar dan secangkir kopi di depan Zelvin sang suami.

"Punya kamu mana?" Tanya Zelvin saat Adeffa duduk di sampingnya dan tak melihat piring Adeffa.

"Sepiring berdua lebih romantis" Adeffa mengatakan itu dengan senyum manisnya.

"Ehem.. ehem..." Zalvin yang pura-pura tersedang ikut merusak suasana romantis.

"Iri tanda tak mampu!" Adeffa membalas Zalvin dengan perkataan yang sama seperti tadi. Langsung saja Zelvin terkekeh pelan dan Alea sudah menertawakan sang suami.

White ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang