40. I Love You

1.4K 123 6
                                    

Jangan komen *next* Jangan komen *lanjut*

Komen yang lain kan bisa Contoh nih contoh

"author kok cantik"

Komen seperti itu malah lebih bikin aku semangat daripada komen "next"

Komen uneg uneg kalian juga boleh. Uneg uneg kalian tentang alur cerita White Thread. Kalau kalian kasih kritik tentang cerita aku ini aku malah seneng banget.

Juga boleh Bebas kalian mau komen apa. Asal jangan *next* dan *lanjut*

Jangan lupa vote ya.. hargain penulis...

Salam rindu dari aku buat kalian semua...

_______________________________

Normal pov...

Adeffa sedang memasak bersama kakak iparnya yaitu Alesya. Tiba-tiba saja Ning Delia datang dengan ketidak sopanannya.

"Delia, kamu kenapa?" Adeffa bertanya karena adik ipar suaminya itu datang dengan menangis.

"Mbak Alesya bisa tinggalkan kami berdua." Ucap Ning Delia dengan menatap tajam Adeffa.

"Permisi Ning."

"Lihat ini!" Ning Delia memberikan beberapa lembar foto pada Adeffa.

Adeffa yang melihat foto-foto itu sangat terkejut. "Ini semua editan."

"Kalau itu editan kenapa terlihat sangat nyata.. hiks..."

"Ini adalah bukti nyata! Foto-foto itu. Kakak benar-benar menjijikkan!" Adeffa tetap diam dengan melihat foto-foto tidak senonoh miliknya dan Zein.

"Di kediaman Pratama sedang ada sidang besar-besaran. Semua sesepuh hadir dan seharusnya kakak sebagai tersangka juga hadir di sana!"

"Zein bilang apa?" Akhirnya Adeffa membuka suara.

"Suami aku bilang ini fitnah."

"Dan kamu sebagai istrinya tidak percaya?" Adeffa menatap Ning Delia dengan penuh rasa penasaran.

"Cuman orang bodoh yang percaya!"

"Kalau begitu kamu orang bodoh itu!" Balas Adeffa sarkas.

"Kamu tidak percaya pada suami kamu Delia!! Ini itu editan!" Sambung Adeffa dengan berusaha tetap tenang.

"Apa menurut kakak, Kak Zelvin percaya kalau ini editan? Apa Kak Zelvin percaya sama kakak?" Adeffa diam atas pertanyaan yang di lontarkan kepada nya.

"Apa jangan-jangan Zafran itu bukan anak Kak Zelvin, tapi anak kakak dengan suami aku."

"PLAK!! PLAK!!"

"Jaga lisan kamu Delia!! Apakah ini hasil didikan Bibi Ara dan Paman Fauzi? Yang menjijikkan itu Lo!!" Adeffa sudah tidak bisa menahan kesabarannya lagi.

"Kakak yang udah bersuami tapi tidur dengan suami orang!!!"

"Delia!!" Teriak Adeffa nyalang.

"Sejak kakak kembali semuanya berubah! Yang jadi milik aku nggak lagi jadi milik aku! Lebih baik kakak pergi lagi dan nggak kembali selamanya!! Pergi dari kehidupan aku dan rumah tangga aku!!!"

Setelah mengatakan itu Ning Delia pergi. Sejak tadi Adeffa sudah ingin menggorok leher adik sepupunya itu dengan pisau dapur yang ada di sampingnya.

"Kebalik Delia. Kamu yang merebut semua milikku dan aku hanya mengambil kembali apa yang sudah ditakdirkan menjadi milikku." Ucap Adeffa dengan pelan sambil tersenyum devil dan menatap tajam kepergian Ning Delia.

















White ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang