32. Anniversary

1.1K 86 1
                                    

Jangan komen *next* Jangan komen *lanjut*

Komen yang lain kan bisa Contoh nih contoh

"author kok cantik"

Komen seperti itu malah lebih bikin aku semangat daripada komen "next"

Komen uneg uneg kalian juga boleh. Uneg uneg kalian tentang alur cerita White Thread. Kalau kalian kasih kritik tentang cerita aku ini aku malah seneng banget.

Juga boleh Bebas kalian mau komen apa. Asal jangan *next* dan *lanjut*

Jangan lupa vote ya.. hargain penulis...

Salam rindu dari aku buat kalian semua...

_______________________________

Normal pov...

17 Juli adalah tanggal bersejarah bagi 5 pasang suami istri. Tanggal terjadinya patah hati juga kebahagiaan.

"Dufan" rengek Alea pada Zalvin.

"Kamu lagi hamil sayang, jadi nggak usah ya, makan malam aja ya?" Bujuk Zalvin.

"Nggak mau! Maunya ke dufan! Hari ini anniversary pernikahan kita yang pertama, pokoknya ke dufan! Kalau enggak ke dufan kamu tidur di luar!" Setelah mengatakan itu Alea pergi dari hadapan Zalvin. Zalvin yang diperlakukan seperti itu merasa frustasi.

Sedangkan itu di kediama Azarenka Al-Ahkamil!

"Maaf ya.. aku sibuk jadi nggak bisa ke pantai"

Azarenka berusaha membujuk Zelyn yang sedang merajuk.

"Hn"

"Jangan ngambek. Nanti kita dinner rusak udah pesen tempat"

"Hn"

"Hufff" rasanya Azarenka aku ingin menenggelamkan dirinya di laut sekarang. Ini pertama kalinya seorang Zelyn Pratama merajuk padanya.

"Ya udah aku berangkat. Baik-baik dirumah ya" setelah mengatakan itu Azarenka mencium kening Zelyn, lalu pergi ke kantor.

Kediaman Pradana!

"Maaf ya kita nggak jadi piknik. Tiba-tiba ada meeting penting"

"Iya Mas Abyan aku ngerti"

"Aku beruntung punya kamu, makasih ya sayang"

Posisi Abyan saat ini sedang duduk dan di peluk oleh Zeina dari belakang.

"Saran gih! Nanti telat. Hari ini aku mau ke butik bolehkah?"

"Iya, jangan melem-malem pulangnya"

"Besok dapat undangan dari kolega aku kamu mau nemenin?" Sambung Abyan sambil menatap istrinya dengan lembut.

"Iya aku temenin"

Ndalem barat!

"Jangan ngambek! Gak mungkin ke lawang sewu kamu tuh lagi hamil" Zelvin berucap dengan tegas sambil memakai dasi.

"Iya mas"

"Jangan ngambek!" Zelvin menghampiri Adeffa yang duduk di ranjang dengan wajah kesal.

"Aku enggak ngambek" balas Adeffa dengan datar.

"Sebagai gantinya, nanti malam kita ke kota tua atau situs-situs bersejarah lainnya yang ada di sekitar sini"

"Iya"

"Aku berangkat, nggak usah di anter ke bawah"

"Iya"

Sebelum kepergian sang suami Adeffa mencium punggung tangan Zelvin dan Zelvin mencium kening sang istri.

White ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang