35. Muhammad Azafran Pratama

1.3K 103 0
                                    

Jangan komen *next* Jangan komen *lanjut*

Komen yang lain kan bisa Contoh nih contoh

"author kok cantik"

Komen seperti itu malah lebih bikin aku semangat daripada komen "next"

Komen uneg uneg kalian juga boleh. Uneg uneg kalian tentang alur cerita White Thread. Kalau kalian kasih kritik tentang cerita aku ini aku malah seneng banget.

Juga boleh Bebas kalian mau komen apa. Asal jangan *next* dan *lanjut*

Jangan lupa vote ya.. hargain penulis...

Salam rindu dari aku buat kalian semua...

_______________________________

Normal pov...

Umi Dila sedang duduk di kursi samping brangka sang putri yang masih setia memejamkan mata.

"Adeffa.. nduj sadar hiks... Ya Allah beri kesembuhan pada putri hamba.."

"Adeffa.. umi minta maaf ya nduk. Umi sayang Adeffa.."

Setelah itu Umi Dila membacakan ayat suci Al-Quran untuk putri satu-satunya. Setiap hari Ini Dila akan datang dan membaca ayat suci Al-Quran disamping putrinya yang sedang terbaring koma.

Jari-jari Adeffa bergerak. Tak lupa kelopak mata yang bergerak menyesuaikan cahaya yang masuk.

"Um_umi.." Umi Dila yang merasa namanya dipanggil langsung mengalihkan perhatiannya.

"Adeffa kamu sadar nduk. Alhamdulillah"

"Sebentar ya. Umi panggilkan dokter" setelah mengatakan itu Umi Dila memencet tombol, karena tidak ada yang kunjung datang Umi Dila berlari keluar.

Normal pov end....

Zelvin pov...

Aku baru saja mendapat kabar kalau Adeffa sudah sadar.

Berlari di lorong rumah sakit adalah yang aku lakukan sekarang untuk segera sampai di ICU.

Di luar ICU ada Umi dan Ali.

"Assalamualaikum"

"Waalaikummus salam"

"Umi, bagaimana keadaan Adeffa?" Aku bertanya setelah mencium punggung tangan umi.

"Umi tidak tahu secara jelasnya. Dokter hanya bilang kalau Adeffa baik, tapi dokter mau bertemu dengan mu Zelvin"

"Lalu Adeffa di dalam bersama siap?"

"Teh Adeffa sendirian. Setelah dokter pergi Teh Adeffa tidak mau ditemani dan ingin menunggu Aa' Zelvin. Lebih baik Aa' cepat masuk" Ali yang menjawab pertanyaan ku.

Saat masuk ke ruang ICU aku melihat Adeffa yang sedang gelisah.

Pandangan mata kami bertemu. Aku memutuskan kontak mata kami saat aku sudah duduk di kursi samping brangk.

"Aku gak papa" cicitnya pelan. Aku menunduk tidak berani menatapnya.

"Aku ketemu Jati disana. Kami menghabiskan waktu bersama. Kami saling bercerita banyak hal. Kami juga kejar-kejaran di bukit, lembah, dan padang bunga, juga membuat mahkota dari ilalang dan bunga.

Aku langsung memeluk tubuh Adeffa. Aku memeluknya dengan erat. Ya Allah makasih sudah mengembalikan nya padaku.

"Jangan ulangi lagi. Aku sangat khawatir. Semua orang khawatir. Jangan tinggalkan aku! Aku sangat mencintaimu!"

White ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang