41. I Love You Adeffa

3.2K 168 36
                                    

Jangan komen *next* Jangan komen *lanjut*

Komen yang lain kan bisa Contoh nih contoh

"author kok cantik"

Komen seperti itu malah lebih bikin aku semangat daripada komen "next"

Komen uneg uneg kalian juga boleh. Uneg uneg kalian tentang alur cerita White Thread. Kalau kalian kasih kritik tentang cerita aku ini aku malah seneng banget.

Juga boleh Bebas kalian mau komen apa. Asal jangan *next* dan *lanjut*

Jangan lupa vote ya.. hargain penulis...

Salam rindu dari aku buat kalian semua...

_______________________________

Normal pov...

Pagi ini Adeffa sudah rapi. Sepertinya ia akan pergi keluar.

Adeffa menggendong putranya keluar dari kamar. Adeffa sedang mencari uminya.

"Umi. Adeffa mau keluar. Adeffa titip Zafran ya."

"Tumben, biasanya Zafran kamu bawa?"

"Adeffa mau nikmatin waktu sendiri." Adeffa membalas dengan tersenyum cerah.

"Zafran sama Mbah buk dulu ya. Mama kamu mau nikmatin waktu sendiri." Umi Dila mengambil alih menggendong cucu pertamanya.

"Mama pergi ya anak ganteng." Sebelum pergi Adeffa mencium setiap jengkal wajah anaknya.

"Adeffa pergi ya mi." Adeffa mencium punggung tangan sang umi dengan takzim.

"Hati-hati."

"Assalamualaikum."

"Waalaikummus salam."

Setelah Adeffa pergi Umi Dila mengajak cucunya ke madrasah. Ia harus mengajar di Madrasah.
















***














Pukul 17.00 Zelvin sampai di ndalem. Sejak pagi tadi dia terus merasa gelisah.

"Umi. Adeffa udah pulang?"

"Belum. Umi udah nelpon tapi nomornya nggak aktif."

"Zelvin udah suruh orang buat cari Adeffa. Nanti juga Zelvin pergi cari Adeffa umi."

"Umi takut dia kenapa-kenapa."

"Adeffa akan baik-baik aja umi." Ucap Zelvin. Sebenarnya Zelvin mengatakan itu untuk menenangkan diri nya sendiri.

"Kamu mandi gih Zelvin. Zafran biar sama umi."

"Iya umi."

Zelvin memasuki kamar. Iris matanya melihat sebuah amplop berwarna mudah.

Zelvin mengambil ampelop tersebut, di sana tertulis "To: Mas Zelvin"

Dengan tergesa-gesa Zelvin membuka amplop tersebut dan langsung membacanya.

To: Mas Zelvin

Maaf...
Maaf, aku memilih pergi sendiri tanpa kamu dan Zafran..
Maaf mas... Tapi aku udah nggak kuat..
Ini bukan gaya hidup ku.. ini bukan lingkungan hidup ku...

Aku yakin dan percaya kalau kamu bisa menjaga Zafran...
Jangan merasa kamu menjadi suami yang gagal mas... Kamu adalah suami terbaik...

Jangan cari aku... Semakin kalian mencariku, akan semakin sulit kalian menemukanku...

Jangan biarkan Zafran mengetahui terlalu banyak tentangku. Zafran hanya boleh tahu namaku saja dan tidak lebih dari itu.

White ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang